Sukses

Tangis Orangtua Korban Tragedi Kanjuruhan di Pelukan Menko Muhadjir

Liputan6.com, Malang - Suasana haru muncul saat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy memberikan santunan kepada ahli waris korban tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Para ahli waris yang kebanyakan adalah orangtua dari para korban tragedi Kanjuruhan tak kuasa menahan tangis di pelukan Menko Muhadjir. Isak tangis kian memilukan ketika santunan diterima langsung orangtua. 

Mereka berjabat tangan dengan Muhadjir sembari menangis, kemudian berdiri dari bangku. Dengan sigap, Muhadjir pun memberikan pelukan erat. Bahkan ada pula orangtua yang tak kuat menahan tangis hingga pingsan saat berpelukan dengan Muhadjir.

Muhadjir menyatakan bahwa santunan yang diberikan merupakan bentuk perhatian dan empati dari Pemerintah terhadap musibah yang dialami oleh keluarga korban. Tragedi maut usai laga Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) berujung 125 orang meninggal dunia.

"Santunan ini tidak ada harganya dibanding dengan kehilangan dari Ibu dan Bapak sekalian. Ini sekadar untuk menunjukkan empati dari Pemerintah, baik Pemerintah Pusat dan Daerah," ucapnya sambil berjabat tangan satu persatu kepada ahli waris penerima santunan di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur pada Senin, 3 Oktober 2022

Didampingi oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menko Muhadjir memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kementerian Sosial (Kemensos) per Senin (3/10/2022) di Kota dan Kabupaten Malang yang mengalami tragedi Arema. Data jumlah ahli waris masih berkembang sesuai perkembangan di lapangan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Santunan Rp15 Juta dan Sembako

Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Mensos Risma memberikan santunan kepada ahli waris korban tragedi Kanjuruhan Malang. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp15 juta per korban beserta paket sembako.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Mensos Tri Rismaharini yang sudah berkunjung sekaligus memberikan santunan kepada keluarga korban," lanjutnya sebagaimana pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Dalam kesempatan serah terima santunan di Kantor Kecamatan Lowokwaru itu, Muhadjir langsung menyerahkan bantuan kepada 8 orang ahli waris. Ia turut mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Mudah-mudahan, Allah SWT menerima mereka di sisi-Nya dengan baik, dan dengan segala amal kebaikannya," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Tabah dan Ikhlas

Ucapan belasungkawa juga disampaikan Muhadjir Effendy. Ia menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya para supporter klub Arema FC yang menjadi korban di Stadion Kanjuruhan.

Muhadjir meminta para keluarga yang ditinggalkan untuk tetap tabah dan ikhlas atas kejadian yang menimpa mereka.

"Sebagai pribadi, saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan Bapak, Ibu, dan semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan," kata Menko PMK.

Selain menyerahkan santunan di Kecamatan Lowokwaru, Menko PMK bersama Mensos juga memberikan santunan kepada para ahli waris korban di Kecamatan Singosari 13 orang, Tajinan 14 orang dan Tirtoyudo 5 orang.

Kemudian pemberian santunan menyasar ahli waris korban tragedi Arema yang tinggal di Gondanglegi 12 orang, Kepanjen 17 orang, Sumber Pucung 13 orang, dan Malang Kota sebanyak 21 orang ahli waris.

4 dari 4 halaman

Masuk Kategori Bencana Sosial

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan, tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya pada 1 Oktober 2022 merupakan salah satu bencana sosial.

"Ini termasuk bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat itu juga kami tangani," kata Mensos Risma pada awak media di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Malang.

Kemensos telah bergerak membantu evakuasi korban di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kericuhan melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan dengan pendataan ahli waris korban meninggal.

Serah terima santunan turut dihadiri Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basara, Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Bupati Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi dan DPR Provinsi Jawa Timur Tri Untari, Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Rachmat Koesnadi, serta Kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur I Ketut Supena.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.