Sukses

Capaian Baru 25 Persen, Satgas: Ingatkan Kerabat Lain untuk Vaksinasi Booster

Capaian vaksinasi booster COVID-19 atau dosis ketiga baru 25 persen dari target.

Liputan6.com, Jakarta - Capaian vaksinasi booster atau dosis ketiga COVID-19 baru 25 persen dari target. Mengingat masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksinasi dosis ketiga, Juru Bicara Wiku Adisasmito meminta masyarakat saling mengingatkan pentingnya mendapatkan dibooster.

"Terus tingkatkan cakupan vaksinasi dosis ketiga dengan mengingatkan kepada kerabat yang belum divaksin," kata Wiku pada konferensi pers daring, Kamis, 18 Agustus 2022.

Paling tidak ada tiga manfaat pemberian vaksin COVID-19 termasuk booster, utamanya mencegah perburukan dan mengurangi jumlah virus Corona. Hal ini membuat virus tidak mudah menularkan kepada orang lain.

"Pada prinsipnya, vaksin memiliki tiga manfaat besar. Yaitu mencegah terinfeksi, mencegah perburukan gejala apabila terinfeksi, dan mengurangi jumlah virus yang ada di dalam tubuh sehingga tidak mudah menularkan," kata Wiku di kesempatan berbeda. 

Bila menilik data kemarin, 18 Agustus 2022 ada 58.929.057 orang yang mendapatkan suntikan dosis ketiga atau booster. Sementara itu yang sudah dapatkan suntikan dosis satu sudah mencapai 203.037.880 dan dosis kedua 170.558.244 orang.

Bila dibandingkan setahun lalu tentu angka di atas adalah hal luar biasa. Membandingkan data pada 17 Agustus 2021, saat itu baru 26,4 persen yang mendapatkan dosis pertama. Sementara tahun ini sudah di angka 86,5 persen. Lalu, setahun lalu yang mendapatkan dosis kedua baru sedikit sekali yakni sekitar 14 persen dari target. Tahun ini sudah mencapai 72,6 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

RI Negara Terbesar Kelima dalam Pemberian Vaksin COVID-19

Kerja sama apik antara berbagai pihak mulai dari pemerintah, TNI, POLRI, pihak swasta dan tentu juga masyarakat membuat Indonesia masuk dalam lima besar negara dengan pemberian vaksin COVID-19 terbanyak.

Bila menilik data Satgas COVID-19 per 18 Agustus 2022, sudah 432,7 juta dosis vaksin diberikan yang terbagi dalam dosis I, dosis II, dosis III, dosis IV.

"Alhasil, saat ini kita patut berbangga Indonesia negara dengan pemberian dosis vaksin COVID-19 terbesar kelima," kata Wiku.

Namun, hal tidak boleh berhenti di situ saja. Selain terus menggenjot agar capaian vaksinasi makin tinggi sehingga makin banyak masyarakat terlindung, Wiku mengingatkan masih pentingnya pelaksaan protokol kesehatan (prokes).

"Dalam kegiatan bermasyarakat tetap gunakan masker dengan benar," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Kenapa Harus Tetap Prokes meski Sudah Vaksin?

Upaya vaksinasi booster, menurut Wiku Adisasmito juga demi keselamatan bersama. 

"Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa pentingnya tetap menjalankan protokol kesehatan setelah sudah divaksin booster? Hal ini semata-mata demi keselamatan kita di tengah kondisi penularan virus yang meningkat kembali," imbuhnya.

"Nyatanya, secara data dan fakta menunjukkan bahwa orang yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar dapat kembali tertular walau sudah divaksin booster."

Pada keterangan pers beberapa waktu lalu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro kembali menekankan, untuk menghadapi kenaikan kasus COVID-19 yang belakangan ini terjadi dan ke depannya, vaksinasi perlu digenjot bersama. 

"Mari tingkatkan kembali daya tahan tubuh kita yakni antibodi yang didapatkan melalui booster. Perlu dipahami bersama, bahwa imunitas atau kekebalan dari vaksin tersebut, tidak selamanya tinggi," katanya di Kantor Presiden Jakarta.

"Karena setelah beberapa bulan kadar atau jumlah antibodi akan menurun, sehingga perlu disuntikan booster agar meningkat kembali dan memberikan proteksi yang optimal."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini