Sukses

Update COVID-19 Hari Ini 13 Juni 2022: Kasus Positif Bertambah 591, Sembuh 390, Meninggal Dunia 9

Update kasus COVID-19 hari ini 13 Juni 2022.

Liputan6.com, Jakarta  Data harian sebaran COVID-19 per 13 Juni 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus positif baru sebanyak 591.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.061.079.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 390 sehingga akumulasinya menjadi 5.898.501.

Sayangnya, kasus meninggal juga terus mengalami penambahan. Hari ini, penambahannya tercatat sebanyak 9 sehingga totalnya menjadi 156.652.

Kasus aktif juga bertambah sebanyak 192 sehingga totalnya menjadi 4.926.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 66.300 dan suspek sebanyak 2.475.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.

- DKI Jakarta hari ini melaporkan 348 kasus baru dan 182 orang telah sembuh.

- Jawa Barat di peringkat kedua dengan 80 kasus positif baru dan 36 orang telah sembuh dari COVID-19.

- Banten melaporkan 74 kasus baru dan 39 orang dinyatakan sembuh.

- Jawa Timur 25 kasus positif baru dan 37 pasien sembuh

- Bali 19 kasus baru dan 31 orang sembuh dari COVID-19.

Provinsi lain tidak menunjukkan adanya penambahan kasus yang terlalu signifikan. Bahkan ada 12 provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali.

Provinsi-provinsi itu adalah Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

 

 

Ll

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Laporan Sebelumnya

Di hari sebelumnya yakni pada Minggu 12 Juni 2022 pukul 12.00 WIB, penambahan kasus baru COVID-19 tercatat sebanyak 551. Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.060.488.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 353 sehingga akumulasinya menjadi 5.899.111.

Sedangkan, kasus meninggal bertambah 2 sehingga totalnya menjadi 156.643.

Kasus aktif juga terus mengalami penambahan. Pada Minggu, penambahannya sebanyak 196 sehingga akumulasinya menjadi 4.734.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 45.799 dan suspek sebanyak 1.967.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, dan Jawa Timur.

-DKI Jakarta kemarin melaporkan 322 kasus baru dan 164 orang telah sembuh.

-Jawa Barat 77 kasus konfirmasi baru dan 24 orang sembuh.

-Banten di peringkat ketiga dengan 59 kasus baru dan 17 orang dinyatakan sembuh.

-Bali 33 kasus baru dan 10 orang sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur 28 kasus positif baru dan 40 orang sembuh.

 

3 dari 4 halaman

BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di DKI Jakarta

Setelah mengalami beberapa penurunan kasus, Indonesia kini dihadapkan dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Awalnya, subvarian ini ditemukan di Bali dan kini sudah terdeteksi juga di DKI Jakarta.

Berdasarkan data terbaru, ada 4 tambahan kasus BA.4 dan BA.5 yang berasal dari DKI Jakarta.

Dengan tambahan 4 orang, maka sudah ada 8 orang di Indonesia yang terdeteksi terpapar BA.5 dan BA.4 lewat hasil pemeriksaan whole genome sequencing.

Menurut data yang dibagikan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dokter spesialis paru konsultan Erlina Burhan, empat orang yang terdeteksi di Jakarta itu tiga di antaranya bergejala, sementara satu kasus tidak diketahui ada gejala atau tidak.

Berdasarkan hasil tes whole genome sequencing yang keluar 10 Juni 2022, salah seorang pasien perempuam yang terpapar BA.5 tercatat sebagai satu-satunya yang bergejala sedang. Pasien tersebut bergejala batuk, sesak napas, sakit kepala, mual muntah. Sementara dua lainnya bergejala ringan.

Pasien sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Sinovac. Vaksinasi terakhir yang ia lakukan pada 21 Mei 2021 dan ia belum mendapatkan booster.

4 dari 4 halaman

Lebih Cepat Menginfeksi

Subvarian BA.4 dan BA.5 memang diyakini lebih cepat menginfeksi ketimbang BA.1 dan BA.2. Terkait hal ini, ahli epidemiologi Dicky Budiman menjelaskan alasannya. 

Menurutnya, subvarian BA.4 dan BA.5 adalah Variant of Concern (VOC) atau varian yang diwaspadai karena merupakan turunan dari Omicron yang juga VOC. Hingga kini, kedua subvarian ini sudah menyebar di sekitar 40 negara.

“Dan karakter seperti apa yang membuat kita harus lebih waspada? Yang pertama, sebagaimana turunan Omicron lain, kedua subvarian ini memiliki juga mutasi-mutasi yang dimiliki oleh VOC lainnya,” ujar Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, Minggu (12/6/2022).

BA.4 dan BA.5 adalah subvarian Omicron yang memiliki mutasi yang dimiliki juga oleh varian Delta seperti L452.

“Nah L452 ini sebagaimana pada Delta, mutasinya membuat subvarian menjadi lebih mudah menginfeksi, bukan hanya pada yang belum divaksinasi, tapi juga pada yang sudah vaksinasi dosis kedua atau pada yang pernah terinfeksi.”

Dengan kata lain, orang yang sudah terinfeksi BA.1 dan BA.2 pun masih memiliki kemungkinan bisa terinfeksi ulang (reinfeksi) oleh BA.4 atau BA.5.

“Dengan mutasi L452 ini, dia lebih mudah terikat di reseptor AC2 yang ada di banyak sel tubuh manusia terutama di sel paru. Itu sebabnya, BA.4 dan BA.5 ini mudah menginfeksi dan membuat timbulnya gejala.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.