Sukses

Antibodi dari Vaksinasi COVID-19 2 Dosis Turun, Jubir Reisa: Segera Booster

Masyarakat yang sudah vaksinasi lengkap 2 dosis diminta segera booster.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat yang sudah vaksinasi 2 dosis lengkap dapat segera melakukan booster. Ditegaskan pentingnya melakukan vaksinasi booster setelah melengkapi vaksin dosis primer.

“Mengapa perlu booster? Karena imunitas atau daya tahan tubuh, yakni antibodi yang terbentuk oleh vaksin COVID-19 primer akan menurun, sehingga tidak lagi dapat memberikan proteksi yang optimal," terang Reisa melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (14/3/2022).

"Oleh karena itu, dibutuhkan suntikan booster atau suntikan ketiga agar jumlah antibodi tersebut dapat naik lagi dan memberikan perlindungan yang optimal kembali."

Lebih lanjut, Reisa menjelaskan, antibodi pasca vaksin memang tidak bisa hanya dilakukan sekali suntik untuk seumur hidup atau bertahan selamanya.

Booster ini dilakukan selama antibodi tersebut masih ada dalam tubuh, sehingga pastikan sudah melengkapi vaksin primer sebanyak 2 dosis atau 1 dosis untuk jenis vaksin Jansen sebelum melakukan booster,” lanjutnya.

Sesuai aturan dari Kementerian Kesehatan, masyarakat yang belum melengkapi dosis kedua dalam vaksin primer lebih dari 6 bulan, maka vaksinasi dosis pertama harus diulang. Ini karena antibodi yang terbentuk dalam tubuh sudah terlanjur terlalu rendah atau hilang.

Bagi yang harus mengulang vaksinasi COVID-19 dari awal dapat menggunakan jenis atau platform vaksin yang berbeda dari vaksin semula.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Pilih-pilih Merek Vaksin Booster

Reisa Broto Asmoro juga menandaskan, semua merek vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia aman sehingga masyarakat diminta tak ragu.

Bermacam-macam merek vaksin COVID-19 yang digunakan untuk dosis booster, bukan untuk membuat masyarakat memilih-milih merek vaksin tertentu, melainkan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah.

“Jadi, ini digunakan sebagai panduan dari padu padan merek vaksin primer dan booster-nya serta menyesuaikan dengan masa tenggat vaksin yang tersedia,” pungkas Reisa.

Upaya di atas juga sejalan dengan optimalisasi Pemerintah yang memaksimalkan perencanaan dari segi logistik serta vaksinator maupun retribusi ke daerah yang membutuhkan.

Senada dengan Reisa, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate menekankan, semua merek vaksin COVID-19 aman dan efektif menurunkan risiko saat terinfeksi COVID-19. Vaksinasi sangat diperlukan untuk menambah proteksi.

“Tidak perlu pilih-pilih vaksin. Bagi yang sudah memenuhi syarat, segera dapatkan vaksinasi booster sesuai arahan yang ada. Vaksin akan melindungi kita dari gejala sakit yang lebih berat serta menekan angka kematian," katanya.

"Karena itu, kita prioritaskan kelompok rentan seperti lansia dan yang memiliki komorbid untuk segera melengkapi vaksinasi dan mendapatkan booster. Bagi kelompok usia lainnya juga jangan lengah. Dengan melindungi diri melalui vaksinasi, kita juga turut menjaga orang-orang terdekat, termasuk mereka yang memiliki risiko lebih tinggi."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.