Sukses

Sadar atau Tidak, 10 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Memicu Kerusakan Otak

Banyak kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab kerusakan pada otak

Liputan6.com, Jakarta Otak merupakan salah satu organ tubuh yang fungsinya sangat krusial bagi kehidupan manusia. Jika otak tidak bekerja secara optimal, sistem di dalam tubuh pun juga tidak akan berjalan dengan baik.

Bila kamu selama ini mengira kerusakan otak hanya dapat terjadi karena suatu penyakit, maka kamu salah besar. Kenyataannya, kerja dan fungsi otak kita dapat menurun karena kebiasan-kebiasaan buruk yang sering dilakukan. 

Beberapa dari kebiasaan ini bahkan terlihat sepele, namun bila dibiarkan berlangsung lama dapat memberikan dampak yang besar pada kesehatan otak. Dikutip dari KlikDokter, beberapa kebiasaan yang bisa menjadi penyebab kerusakan pada otak diantaranya:

1. Tidak Sarapan

Sarapan merupakan sumber energi tubuh. Energi yang cukup akan menjaga kesehatan tubuh dan otak. Bila tidak sarapan makan tubuh akan menjadi lemas, dan kekurangan energi. Selain itu, juga dapat menurunkan konsentrasi, suasana hati yang buruk, serta terganggunya kinerja fisik dan intelektual.

2. Terlalu Banyak Makan

Bila sudah rutin sarapan, perhatikan juga untuk tidak terlalu berlebihan saat makan. Sebab mengonsumsi banyak makanan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dapat menyebabkan akumulasi zat residu dalam bentuk lemak dan pengerasan arteri serebral.

Arteri serebral adalah cabang dari arteri karotis kiri dan kanan, yang bertugas untuk memberikan darah ke bagian frontal otak. Bagian frontal otak itu sendiri bertugas untuk mengontrol perilaku dan pikiran. Jadi, buat yang suka makan banyak, ingatlah baik-baik itu dapat mempengaruhi kinerja otak kamu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Terlalu Banyak Asupan Gula

Sudah makan banyak, ternyata banyak juga kandungan gulanya, ini tidak sehat buat otak kamu. Asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan di organ otak dan sistem saraf pusat. Kadar gula darah yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

4. Merokok

Kebiasaan merokok dapat mengurangi pasokan oksigen ke otak. Hal ini bisa membuat otak ‘kesulitan bernapas’ sehingga menyebabkan gangguan fungsi. Selain itu, kebiasaan merokok juga telah terbukti dapat memicu penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer. 

Lebih dari itu, kebiasaan buruk tersebut juga dapat mengganggu reproduksi DNA, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terbentuknya sel kanker.

5. Konsumsi Alkohol

Tak hanya minuman kadar gula tinggi, kebiasaan konsumsi minuman beralkohol juga perlu dihindari karena dapat merusak organ penting di dalam tubuh, termasuk sistem saraf, hati, dan jantung. Selain itu, alkohol juga dapat memengaruhi reaksi kimia yang terjadi di otak.

Sering mengonsumsi alkohol juga berakibat ‘membunuh’ neuron dan berkurangnya kecepatan transmisi impuls saraf. Lama-kelamaan, otak berisiko tinggi mengalami kerusakan.

3 dari 4 halaman

6. Kurang Tidur

Agar otak bisa berfungsi optimal, ia membutuhkan waktu istirahat sekitar 7-8 jam, artinya kamu perlu tidur. Dengan cukup istirahat dan tidur, sel-sel yang rusak di otak dapat diperbarui. Selain itu, tidur cukup juga akan mengoptimalkan proses metabolisme sehingga energi tubuh akan senantiasa tercukupi.

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, jika Anda cukup tidur, hubungan antar-sel otak dalam memindahkan informasi menjadi lebih optimal.

Kebiasaan tidur yang cukup, yakni sekitar 7-8 jam, dapat meningkatkan daya ingat Anda. Selain itu, cukup tidur juga bermanfaat untuk mengurangi risiko Alzheimer dan membuat otak lebih kreatif.

7. Menutup Kepala saat Tidur

Saat tidur kita tentu tidak sadar pose tidur seperti apa? Namun satu hal yang perlu diperhatikan, hindari tidur dengan kepala tertutup karena dapat meningkatkan konsentrasi karbon dioksida dan mengurangi jumlah oksigen dalam otak. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan otak, khususnya jika dilakukan secara berulang dan dalam waktu lama.

8. Bekerja saat Sakit

Memaksa otak untuk tetap bekerja saat tubuh kamu sedang sakit dapat memperpanjang proses penyembuhan. Di saat yang sama, sistem kekebalan tubuh juga bisa sangat berkurang sehingga berisiko untuk mengalami penyakit penyerta. Istirahatkan tubuh saat sakit, dan antisipasi segera bila ada tanda-tanda sakit.

4 dari 4 halaman

9. Kurangnya Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang terjaga dengan baik dapat menurunkan rasa kesepian, bahkan kecemasan. Dengan demikian, fungsi otak juga akan terjaga dengan lebih optimal.

Sebaliknya, apabila kurang interaksi sosial, Anda bisa saja merasa kesepian, cemas, bahkan depresi. Hal-hal seperti ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan otak.

10. Menonton Konten Pornografi

Menyaksikan konten pornografi secara rutin dapat merusak lima bagian otak, terutama prefrontal. Kondisi ini akan berdampak pada terjadinya penurunan nilai akademik dan gangguan logika.

Selain itu, kerusakan bagian prefrontal otak akibat terlalu sering nonton konten porno juga dapat membuat Anda lebih mudah merasa tertekan. Kerusakan otak ini bahkan lebih parah dari narkoba

Otak bisa dibilang sebagai mesin di dalam tubuh. Oleh karena itu, menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, jika otak tidak bekerja secara optimal, sistem di dalam tubuh pun juga tidak akan berjalan dengan baik.

“Bayangkan jika otak Anda mengalami kerusakan. Layaknya mesin mobil yang rusak, pasti kendaraan tidak akan berjalan. Itu juga yang bisa Anda alami jika otak mengalami kerusakan. Anda menjadi sulit untuk beraktivitas,” dr. Alvin menjelaskan.

Mulai sekarang, perbaiki diri dan hindari melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini