Sukses

7 Macam Bau Urine yang Menjelaskan Kondisi Tubuh Saat Sakit

Ada yang memiliki aroma urine yang pekat, ada yang aromanya manis, ada yang bau amis, dan sebagainya. Masing-masing bau memberi tahu kondisi kesehatan Anda.

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta Ada yang memiliki aroma urine yang pekat, ada yang aromanya manis, ada yang bau amis, dan sebagainya. Masing-masing bau memberi tahu kondisi kesehatan Anda.

Seorang profesor bedah dan urologi dan direktur Program Kanker Kandung Kemih di University of Chicago Medicine, Dr. Piyush Agarwal, mengatakan urine akan memiliki bau khas yang berbeda-beda pada setiap orang, dikutip Livestrong.

Jika bau urine Anda berbeda dari biasanya, mungkin Anda mendiagnosis diri dengan kondisi ini-itu, seperti aroma manis mungkin karena Anda habis makan buah. Namun, sebelum itu, perlu Anda ingat bahwa aroma urine, sepenting apapun, seringkali tidak sejelas tanda lainnya jika menyangkut kesehatan, termasuk warna urine.

Tapi jika Anda memperhatikan baunya membuat Anda berasumsi buruk maka tak ada salahnya untuk mengunjungi dokter untuk mendapat diagnosis pasti. Dan sebelum Anda khawatir berlebihan, cobalah saran berikut ini, dan jika masih tidak ada perbaikan, barulah sebaiknya Anda mengunjungi dokter.

1. Bau amonia

Ini mungkin tanda Anda mengalami dehidrasi.

Urine sebagian besar terdiri dari air, dengan penambahan produk limbah seperti urea. Jika Anda memiliki urine berbau busuk atau menyengat yang memiliki bau amonia yang kuat, kemungkinan Anda mengalami dehidrasi , yang menyebabkan urin menjadi lebih pekat.

Perlu khawatir ketika Anda memiliki gejala tambahan. Misalnya, bau amonia pada urin Anda bersama dengan rasa terbakar, nyeri saat buang air kecil dan demam mungkin mengarah ke infeksi saluran kemih (ISK), kata Dr. Agarwal.

Perbaiki: Minum lebih banyak air akan mengencerkan urin Anda, sekaligus memperbaiki bau. Anda akan tahu kapan Anda terhidrasi dengan baik, sebagaimana menurut Cleveland clinic, yaitu jika urine Anda berada di antara warna bening dan kuning muda.

Jika Anda memiliki gejala tambahan, buatlah janji dengan dokter.

2. Bau amis

Ketika merasa ada aroma amis di area genital, ini bukanlah aroma dari urine. Aroma amis yang muncul dari sekitar area genital kemungkinan akibat infeksi Trikomoniasis dari vaginal discharge seperti keputihan. Segera periksakan diri ke dokter bila ada aroma amis dari area genital.

3. Bau Manis

Itu bisa berarti infeksi atau bisa juga diabetes.

Namun menurut Dr. Agarwal, beberapa pasien yang menderita ISK juga menggambarkan bau urine mereka beraroma manis.

Namun secara umum, ini mungkin pertanda diabetes. Jika Anda menderita diabetes yang tidak terkontrol, gula dalam urin Anda dikeluarkan, yang dapat menambah bau harum. Menurut Dr. Agarwal, ini juga bisanya disertai dengan seringnya bolak-balik toilet akibat meningkatnya dorongan untuk buang air.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Bau pekat

Itu bisa berarti dehidrasi atau akibat suplemen yang dikonsumsi.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, urine lebih terkonsentrasi saat mengalami dehidrasi, sehingga baunya sangat kuat. Selain dehidrasi, mungkin juga disebabkan bitamin B-6, yang jika menurut cleveland clinic, vitamin yang larut dalam air ini artinya juga dieliminasi dalam urine. Periksalah suplemen Anda, berapa kandungan vitamin B-6 nya.

Perbaiki: Jika itu karena dehidrasi, minumlah lebih banyak, dan jika itu karena suplemen Anda, cobalah beralih ke vitamin dengan kandungan vitamin B-6 yang lebih rendah.

5. Bau busuk

Anda mungkin mengalami masalah struktural.

Terkadang saluran cerna dapat membentuk koneksi abnormal ke saluran kemih, yang disebut fistula. "Hal itu menyebabkan beberapa isi tinja dikeluarkan melalui urin," kata Dr. Agarwal.

Urin Anda mungkin mengeluarkan bau yang sangat tidak enak karena partikel tinja ini, mungkin berwarna kecoklatan dan Anda mungkin buang angin melewati uretra saat buang air kecil. Namun, urine yang berbau busuk mungkin merupakan tanda pertama, katanya.

Memperbaikinya: Ini harus ditangani oleh dokter, yang akan mencari penyebab yang mendasari dari fistula (seperti kanker usus besar atau gangguan inflamasi) dan mungkin merekomendasikan operasi, dilansir dari Urology Care Foundation.

6. Bau sulfur

Mungkin dari makanan yang Anda konsumsi, misalnya asparagus.

"Makanan akan mengubah bau urin," kata Dr. Agarwal. Asparagus sejauh ini paling terkenal untuk melakukan ini, dan itu karena produk sampingan sulfur dari sayuran sedang dieliminasi dalam urin.

Fakta menarik: Banyak orang tidak bisa mencium bau khas ini karena varian genetik tertentu yang membuat mereka tidak bisa mendeteksi bau ini. Dalam satu studi yang dipublikasikan di The BMJ pada tahun 2016, sekitar 60 persen orang mengaku urine mereka tidak bau meskipun setelah mengonsumsi asparagus.

Makanan lain yang diketahui dapat mengubah bau urin Anda termasuk bawang putih, salmon, kubis Brussel dan kari, kata Dr. Agarwal.

Perbaiki: Tidak banyak yang dapat Anda lakukan di sini, karena baunya akan hilang sendiri.

7. Bau kopi

"Beberapa orang memperhatikan bahwa mereka memiliki bau kopi pada urin mereka setelah minum kopi," kata Dr. Agarwal.

Memperbaikinya: Ini tidak berbahaya, jadi silahkan saja lanjut minum kopinya.

Kapan mengunjungi dokter?

Jika Anda yakin bahwa baunya tidak terkait dengan sesuatu yang Anda makan atau perubahan pola makan, hubungi dokter untuk mengevaluasi Anda untuk mengetahui penyebab yang mendasari, seperti ISK atau PMS.

Jika Anda memiliki gejala tambahan, seperti rasa terbakar, frekuensi buang air kecil yang meningkat, atau urin Anda terlihat keruh, Anda juga harus dievaluasi.

3 dari 3 halaman

Infografis 3M Turunkan Risiko Covid-19 Berapa Persen?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.