Sukses

Cara Sederhana Meramu Jamu Sendiri di Rumah

Menjaga kesehatan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan mengonsumsi jamu. Selain bahan-bahannya mudah didapat dari Taman Obat Keluarga (TOGA) cara membuatnya pun cenderung sederhana.

Liputan6.com, Jakarta Menjaga kesehatan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan mengonsumsi jamu. Selain bahan-bahannya mudah didapat dari Taman Obat Keluarga (TOGA) cara membuatnya pun cenderung sederhana.

Menurut dr. Ratna Asih, M.Si dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), konsumsi jamu lebih dianjurkan untuk mengobati penyakit ringan ketimbang obat-obat kimia.

Ia juga membagikan kiat meramu jamu yang paling sederhana dan dapat dilakukan di rumah. Cara tersebut dikenal dengan infusa atau pemanasan tidak lebih dari 90 derajat celsius. Sebuah cara yang juga telah dipakai sejak lama oleh nenek moyang, katanya.

“Pembuatan ramuan obat tradisional dari bahan-bahan segar dilakukan dengan mendidihkan air terlebih dahulu, kemudian api dikecilkan,” kata Ratna dalam webinar Geriatri TV, ditulis Selasa (29/12/2020).

“Selanjutnya, bahan dimasukkan dan dibiarkan selama 10-15 menit  di atas api kecil dalam keadaan panci tertutup.”

Saat merebus, urutan memasukkan bahan pada air mendidih pun perlu diperhatikan. Dahulukan bahan yang keras yaitu batang kayu, kulit dan akar. Dilanjutkan dengan bahan yang lebih lunak yaitu umbi, bunga, dan daun.

“Bentuk sediaan segar sebaiknya dikonsumsi untuk satu hari.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sebelum Meramu

Sebelum meramu jamu, ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni pemilihan bahan, alat, dan takarannya.

Bahan yang digunakan adalah bahan segar yang tidak retak dan tidak layu. Hal ini perlu diperhatikan agar terhindar dari jamur atau telur cacing yang mungkin saja menempel di bahan.

Selain bahan, alat yang digunakan untuk meramu juga tidak boleh sembarangan. Ratna merekomendasikan alat yang terbuat dari tanah liat, kaca, dan stainless steel.

Sedang, penggunaan alumunium, timah atau tembaga tidak dianjurkan karena mudah bereaksi dengan zat aktif atau metabolit sekunder tanaman obat. Hal ini dapat meracuni dan mengurangi khasiat tanaman obat tersebut.

Terakhir adalah takaran bahan. Berbagai istilah dalam takaran bahan acap kali membingungkan. Ratna menjelaskan beberapa istilah tersebut sebagai berikut:

 -1 gelas adalah 200 cc

-1 cangkir adalah 100 cc

-1 sendok makan sama dengan 15 cc

-1 sendok teh sama dengan 5 cc

-1 jari artinya ukuran jari telunjuk pengguna

-1 iris adalah irisan dengan ketebalan 5-7 mm

-1 jimpit artinya banyak bahan yang diambil dengan ibu jari dan telunjuk

-1 jumput artinya banyak bahan yang diambil dengan ujung kelima jari

-1 genggam artinya 1 genggaman tangan.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Ini Bisa Cegah & Obati Pasien COVID-19?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.