Sukses

Positif COVID-19, Presiden Prancis Emmanuel Macron Mengaku Lalai dan Tidak Beruntung

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan bahwa dirinya juga mengalami gejala COVID-19 seperti batuk dan sakit kepala

Liputan6.com, Prancis - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, beberapa waktu yang lalu dinyatakan positif COVID-19. Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 18 Desember 2020, dia mengakui bahwa hal itu disebabkan kelalaian dan tidak keberuntungannya.

Dalam sebuah video selfie, Macron menyebutkan bahwa gejala COVID-19 yang dialaminya berupa sakit kepala, kelelahan, dan batuk kering. Dia berjanji bahwa akan memerbarui informasi soal kondisinya, serta akan transparan soal penyakitnya.

Mengutip AP News pada Senin (21/12/2020), Macron mengatakan bahwa apa yang dialaminya menunjukkan bahwa Virus Corona penyebab COVID-19 bisa mengenai semua orang, bahkan dirinya yang selalu berhati-hati.

"Terlepas dari semuanya saya terkena virus ini, mungkin, tidak diragukan lagi, karena momen kelalaian dan momen tidak beruntung," kata pria 42 tahun tersebut.

Dikutip dari Aljazeera, Elysee Palace melaporkan pada Sabtu, 19 Desember 2020, Macron dalam kondisi stabil. Pernyataan yang ditandatangani oleh dokternye mengatakan bahwa dia mengalami gejala COVID-19 seperti kelelahan, batuk, dan nyeri.

Meski begitu, Emmanuel Macron dilaporkan tetap melakukan pekerjaannya meski sedang menjalani isolasi COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sempat Langgar Aturan Pencegahan

Sebelum dinyatakan positif virus corona, Macron sempat bertemu dengan beberapa pimpinan negara-negara Eropa lain di KTT Uni Eropa pekan lalu. Salah satunya adalah Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic yang juga dinyatakan positif COVID-19.

Sementara, sepuluh pimpinan negara lain dinyatakan negatif, sementara yang lain tidak melakukan tes atau belum mengumumkan hasilnya.

Macron memang diketahui selalu menggunakan masker dan mematuhi aturan jaga jarak untuk menghindari COVID-19. Menurutnya, strategi pencegahan itu telah didukung oleh sains.

Namun, beberapa hari terakhir, ia sempat tertangkap kamera melanggar pedoman pengendalian virus corona di Prancis.

Ketika ia berada di KTT Uni Eropa di Brussels, sebuah video menunjukkan bahwa dirinya tidak mengenakan masker. Selain itu, Macron juga sempat mengadakan makan bersama bersama para politikus setempat, beberapa hari sebelum dinyatakan positif COVID-19.

Dalam pesannya, Macron pun meminta agar semua orang untuk tetap "berpegang teguh" dan menjaga satu sama lain di masa Natal dan Tahun Baru. Ia juga memperingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati karena penyebaran virusnya yang lebih kuat.

3 dari 3 halaman

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.