Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

6 Tanda Pasangan Egois dalam Hubungan Seks

Hubungan seks yang tidak menyenangkan dan memuaskan sangat mungkin terjadi, bahkan berulang kali.

Liputan6.com, Jakarta Hubungan seks yang tidak menyenangkan dan memuaskan sangat mungkin terjadi, bahkan berulang kali. Hingga akhirnya Anda mungkin merasakan keegoisan pasangan di tempat tidur. Entah karena Anda merasa ia perlu berlatih lebih atau mungkin karena ia benar egois.

"Penting untuk diingat bahwa pria tidak memerlukan waktu sebanyak wanita untuk orgasme. Wanita dinilai lebih membutuhkannya," ucap Dr Berit Brogaard seperti dikutip Elite Daily, Selasa (19/11/2019).

Menurut survei yang dimuat dalam Journal of Sex & Marital Therapy, hanya 18,4 persen wanita yang bisa mencapai orgasme hanya dari hubungan seks itu sendiri. Sedangkan, 36,6 persen wanita lainnya membutuhkan stimulasi pada klitoris untuk orgasme.

Maka, penting bagi pasangan untuk mengetahui bahwa Anda membutuhkan stimulasi terlebih dahulu sebelum memulai hubungan seks. Namun apabila ia sudah mengetahui dan tetap mengabaikannya, berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai.

1. Terburu-buru ketika foreplay

Hubungan seks tanpa pemanasan atau foreplay bisa membuatnya menjadi tidak menyenangkan dan terkadang menyakitkan. Walaupun memang tidak ada tubuh yang bekerja sama persis dengan yang lainnya, maka banyak orang yang tidak memahami pentingnya foreplay.

"Kurangnya foreplay bisa terjadi karena kurangnya pendidikan. Kebanyakan pria tidak mengerti bahwa tubuh wanita membutuhkan foreplay," ucap Irene Fehr, pelatih seks dan keintiman.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selalu menggunakan posisi yang sama

2. Tidak memprioritaskan kesenangan Anda

Jika pasangan memiliki banyak alasan untuk membuat Anda mencapai rasa klimaks, maka ada kemungkinan bahwa ia hanya mementingkan dirinya sendiri.

"Lebih parah lagi jika ia mendesak Anda untuk mencapai orgasme dengan lebih cepat. Karena itu bisa membuat dirinya merasa kinerja yang dilakukan sudah baik," ucap Fehr.

3. Tidak pernah memenuhi fantasi Anda

Fantasi bisa jadi sesuatu yang rumit, karena itu bergantung pada seberapa unik fantasi Anda. Kondisi ini juga bisa dipahami apabila pasangan memang tidak ingin mencoba sesuatu yang terlalu jauh dari zona nyamannya.

"Tapi jika ia memberi tahu bahwa ia merasa nyaman dengan fantasi Anda, namun tidak menunjukkan ketersediaan untuk mencobanya, ingatlah bahwa tindakan bisa berbicara lebih keras daripada kata-kata," ucap Fehr.

4. Selalu menggunakan posisi yang sama

Tidak ada yang salah dengan posisi seks yang sama berulang kali, apabila Anda dan pasangan sama-sama merasa puas dan bahagia. Tetapi jika itu tidak cukup membuat Anda puas, penting untuk membicarakannya.

"Banyak orang tidak nyaman berbicara tentang seks dan mengubah cara mereka memandang seks, karena ada banyak rasa malu untuk mengungkapkan bahwa ia tidak tahu bagaimana caranya," ucap Fehr.

Jangan secara langsung menganggap bahwa ia egois dan hanya ingin melakukan sesuatu dengan caranya. Bisa jadi, pasangan tidak tahu cara melakukan posisi yang Anda inginkan.

3 dari 3 halaman

Tidak Komunikatif

5. Tidak komunikatif

Jika Anda memiliki pasangan yang pemalu, itu adalah tanda yang jelas bahwa ia akan cenderung menghindari pembicaraan soal seks.

"Itu akan menjadi sebuah tanda keegoisan apabila ia tidak mengungkapkannya, tetapi mengambil tangan Anda untuk memberikan sentuhan atau menciptakan gerakan yang ia inginkan," ucap Fehr.

Sama halnya apabila Anda telah mengomunikasikannya, tetapi Anda masih belum melihat perubahan apa pun, maka cobalah dengan cara yang berbeda.

6. Tidak meluangkan waktu untuk seks

Setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing, tetapi jika pasangan tidak pernah mau melakukan hubungan seks ketika Anda memintanya, Anda harus benar-benar membicarakannya.

"Banyak orang tidak terpikir untuk menjadwalkan hubungan seks. Padahal menjadwalkan hubungan seks itu penting, karena orang cenderung sibuk dan tidak meluangkan waktu. Tetapi jika Anda sudah memiliki rencana, Anda memiliki jadwal yang pasti," ucap terapis seks Lisa Hochberger.

Seks memang bukan segalanya dalam suatu hubungan, tetapi itu tetaplah penting. Berada di halaman yang sama dengan pasangan dapat membuat hubungan menjadi lebih kuat. Dan karena seks adalah bagian besar dari hubungan yang sehat, komunikasi adalah kuncinya.

Ingatlah untuk terus melakukan percakapan dan terbuka pada pasangan tentang hubungan seks Anda berdua. Karena ini akan menjadi percakapan yang lebih efisien pada akhirnya. Evaluasilah hubungan tersebut jika memang Anda tidak melihat perubahan darinya.

 

Penulis: Diviya Agatha

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.