Sukses

6 Fakta Tersembunyi Suplemen Pembentuk Otot Menurut Ahli Nutrisi Olahraga

Menilik fakta tersembunyi suplemen pembentuk otot menurut ahli nutrisi olahraga.

Liputan6.com, Jakarta Suplemen pembentuk otot biasa digunakan untuk atlet, fitness maupun binaragawan demi memperbesar otot. Kandungan protein pada suplemen merupakan kunci meningkatkan massa otot. Hal tersebut didukung asam amino bergabung membentuk berbagai struktur protein.

Sel-sel tubuh pun akan melakukan berbagai fungsi masing-masing di seluruh tubuh. Ketika latihan ketahanan merusak otot, maka tubuh menggunakan asam amino untuk memperbaiki kerusakan.

Di balik manfaat suplemen pembentuk otot, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memakai suplemen tersebut. Dalam wawancara dengan Health Liputan6.com, Senin (17/6/2019), ahli Nutrisi Olahraga Mury Kuswari membeberkan, fakta seputar suplemen pembentuk otot.

1. Penggunaan suplemen

Penggunaan suplemen tidak selalu diterapkan rutin pada atlet maupun fitness. Ada saat-saat tertentu, suplemen digunakan. Mury mencontohkan, saat sebelum kompetisi. Latihan yang terus menerus diiringi penggunaan suplemen sesuai dosis kemasan.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Efek Plasebo

2. Efek plasebo

Suplemen yang dikonsumsi, seperti dalam bentuk tablet atau pil bisa menimbulkan efek plasebo. Efek ini berupa rasa ketagihan sehingga ingin menambah dosis suplemen lebih banyak.

"Sekalinya dirasa enak dan otot terbukti besar nih, itu nanti bisa bikin seseorang pengen nambah (dosis) lagi. Ini namanya efek plasebo. Ada rasa ingin cepat-cepat otot besar dalam waktu singkat," ujar Mury yang juga Ketua Umum Indonesian Association of Fitness and Sport Nutritionist (ANOKI).

3. Aturan penggunaan

Untuk penggunaan suplemen pembentuk otot sesuai dengan aturan yang tercantum pada kemasan. Sebelum menggunakan suplemen, Anda bisa menghitung berapa ketercukupan protein yang dibutuhkan.

"Perhitungan 2,5 gram/kg berat badan. Misal, berat badan 100 kg, yang artinya butuh 250 gram protein sehari. Penggunaaan suplemen pun tidak boleh berlebihan," ujar Mury.

3 dari 4 halaman

Kerusakan Ginjal

4. Ginjal rusak

Mury menekankan, suplemen pembentuk otot yang digunakan berlebihan akan memicu kerusakan ginjal. Kerja ginjal akan semakin berat dan terbebani.

5. Bukan faktor utama sebabkan kanker

Menyoal suplemen pembentuk otot yang bisa menimbulkan kanker, seperti yang terjadi pada Agung Hercules yang menderita kanker otak. Mury berpandangan, suplemen bukan satu-satunya faktor utama yang menyebabkan kanker.

"Terjadinya kankerbanyak variabelnya. Bukan hanya dilihat karena penggunaan suplemen. Kita juga tidak tahu kan Agung Hercules punya kebiasaan dan pola hidup seperti apa," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Kandungan Selain Steroid

6. Kandungan selain steroid

Kandungan suplemen bukan hanya steroid--yang berperan memperbesar otot-saja. Setiap suplemen punya kandungan berbeda-beda.

"Tidak semua suplemen mengandung steroid. Setiap suplemen punya kandungan berbeda-beda. Misal, kreatin, asam amino, branched chain amino acid (BCAA)," ujar Mury.

Kreatine adalah senyawa yang diproduksi ginjal, hati, dan pankreas, serta otot di seluruh tubuh yang menyimpannya. Kreatine mendukung beberapa bagian tubuh, termasuk otot dan berperan dalam kinerja fisik dan pertumbuhan otot, dilansir Medical News Today.

Senyawa ini juga ada dalam makanan, seperti daging dan ikan, dan tersedia sebagai suplemen oral. BCAA berperan meningkatkan kemampuan tubuh dalam melakukan sintesis protein untuk pembentukan otot juga menurunkan degradasi protein (kerusakan otot).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.