Sukses

Kebanyakan Protein Berbahaya untuk Ginjal si Kecil, Patuhi Aturannya

Jangan terlalu banyak memberikan asupan protein untuk anak.

Liputan6.com, Jakarta Protein memang dibutuhkan seorang anak. Terutama mereka yang sedang berada pada proses tumbuh dan berkembang. 

Meski berperan penting bagi anak, dokter spesialis gizi klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah, Juwalita Surapsari, mengatakan, orangtua tetap harus memerhatikan jumlah asupan protein yang akan dikonsumsi si Kecil. 

Sebab, mengonsumsi protein berlebihan dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal, karena hasil metabolisme dikeluarkan lewat ginjal. 

Karena itu, penting untuk mengetahui apakah asupan gizi anak Anda sudah terpenuhi atau belum. Caranya, dengan mengikuti panduan piring makan sehat. 

"Untuk anak-anak, sesuaikan dengan kebutuhan mereka. Namun, pada dasarnya harus memenuhi lima kelompok bahan makanan, seperti makanan pokok yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak yang baik, serat, dan jangan lupa minum air yang cukup karena air menunjang metabolisme tubuh sehingga kebutuhan cairan anak akan mencukupi," katanya pada sebuah kesempatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Biasakan Berikan Protein Sejak MPASI

Orangtua harus membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan atau minuman sejak mpasi.

"Konsumsi protein untuk Anak dimulai dari mpasi awal, harus sudah ada proteinnya, protein harus segera dikenalkan dan jangan lama-lama, karena kandungan zat besi di dalam asi kan sudah turun di usia mpasi itu atau usia 6 bulan," kata Juwalita

Namun ada kalanya anak menolak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein. Anak yang masih usia mpasi, cenderung masih kesulitan dalam mengunyah makanan berprotein seperti daging, sehingga orangtua harus memahami kemampuan sang anak untuk mengunyah makanan.

Akan tetapi orangtua juga tidak boleh lengah, artinya jangan menganggap anak belum bisa menguyah sampai menunda hingga anak berusia satu tahun.

 

Penulis : Siti Hanafia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.