Sukses

Sedang Menurunkan Berat Badan? Ini Diet Sehat yang Disarankan Pakar

Liputan6.com, Bandung Banyak jenis program diet yang sedang hit di kalangan masyarakat saat ini. Mulai dari diet karbo, diet mayo, diet keto dan diet food combaning. Namun, karena banyak malah membuat orang yang sedang menurunkan berat badan jadi kebingungan. Mana diet yang tepat?

Ahli gizi (dietisien) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dyah Widyastuti mengatakan yang paling aman itu menjalani diet seimbang.

"Kita mengikuti diet seimbang saja. Dalam diet seimbang, ahli gizi akan merancang kebutuhan kalori kita," kata Dyah kepadalLiputan6.com, ditulis Rabu, 21 November 2018.

Dyah menjelaskan pola makan ketika diet juga diatur sesuai dengan pola makan kita sehari-hari sehingga diet ini diharapakan tidak memberatkan. Diet gizi seimbang tutur Dyah, juga telah diikuti oleh puluhan orang dalam Program 100 Hari Penurunan Berat Badan di RSHS.

Pada program ini lanjut Dyah, ahli gizi mengatur pola makanan peserta sesuai kebiasaan dan hanya mengatur jenis makanannya. Aturan diet ini adalah pemenuhan karbohidrat sebesar 60-70 persen, kemudian protein 10-15 persen dan lemak 20-25 persen.

"Harapan dari diet seimbang ini,  klien bisa menerapkan pola makan seimbang sehingga biasanya itu akan membuat berat badan lebih stabil dan akan lebih langgeng pengaturan dietnya. Jadi intinya, pada diet seimbang, pola makan kita jumlahnya hanya dibatasi dan dikurangi," ujar Dyah.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pola makan yang baik

Tetapi pola makan juga harus diperhatikan. Pola makan yang baik adalah diatur dengan tiga makanan utama, kemudian terdapat selingan makanan.

Alasannya kata Dyah, makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan setelah tiga jam kemudian, lambung kita akan kosong kembali. Nutrisi nantinya akan dimasukkan kembali, tetapi tidak berlebihan setiap 3-4 jam seseorang sampai menjelang istirahat. 

"Sekitar 3-4 jam menjelang istirahat, tidak boleh mengonsumsi makanan lagi karena kita dalam kondisi tidur. Pada saat tidur, seluruh proses metabolisme di dalam akan berhenti," tambah Dyah.

Namun hal itu, mengakibatkan kadang-kadang persepsi orang bahwa makan malam akan mengakibatkan gemuk. Pada intinya, semua makanan itu baik, menjadi tidak baik bila jumlahnya tidak sesuai dengan yang seharusnya dikonsumsi. Sehingga total kalori yang dikonsumsi bisa berlebih atau sebaliknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.