Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

7 Boneka Seks Cantik Temani Hidup Pria Ini

Li (58) membeli boneka seks pertamanya pada 2014 untuk mengatasi kesepian.

Liputan6.com, Jakarta Boneka seks yang umumnya dilengkapi paras cantik dan bodi menarik menjadi salah satu alasan Li Chen, duda asal China mengoleksinya.

Li (58) membeli boneka seks pertamanya pada 2014 untuk mengatasi kesepian. Li hanya tinggal berdua dengan putranya sejak berpisah dengan sang istri pada 2004 silam. Kini pria asal Huishui, Provinsi Guizhou ini menghabiskan keseharian merawat ketujuh boneka seksnya.

Melansir laman Daily Mail, Jumat (10/2/2017), alih-alih menggunakan boneka silikon seukuran manusia tersebut untuk memuaskan hasrat, Li menganggap mereka layaknya anak.

Li bahkan telah menghabiskan 11,600 Poundsterling (Rp193.779.342,27) untuk membeli kostum bagi boneka seks miliknya. Terkadang Li juga mengajak mereka berlibur atau membuatkan video musik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hadiah boneka seks untuk anak

Memiliki hobi yang tidak biasa, Li terkadang mendapat predikat "cabul" oleh sebagian masyarakat China. Dia disejajarkan dengan penggemar boneka seks pada umumnya. Tapi Li tak ambil pusing. Dia tak merasa perlu membuktikan apa pun pada orang-orang tersebut.

"Boneka-boneka ini cantik-cantik. Mereka dibuat sebagai kombinasi fitur terbaik dari berbagai wanita. Saya hanya mengapresiasi kecantikan mereka," ujar Li. 

Meski menganggap mereka sebagai bagian anggota keluarga. Namun, dia mendorong putranya yang kini berusia 18, untuk menggunakan boneka tersebut jika memerlukan bantuan guna melampiaskan kebutuhan biologisnya. 

Pria di China mengaku punya delapan anak, tujuh di antaranya boneka seks (Pearl)

Li pun menghadiahi putranya sebuah boneka seks silikon saat ulang tahun ke-18 pada bulan lalu. "Saya ingin dia menggunakan boneka seks ketimbang terkena penyakit di luar karena tidak disengaja. Saya mengajarkan pentingnya melakukan perilaku seks aman saat memberinya pendidikan seks," Li menjelaskan alasannya.

 

3 dari 4 halaman

Terobsesi sejak 2010

Obsesi Li terhadap boneka seks silikon bermula pada 2010. Saat itu Li dan kekasihnya berlibur ke Beijing. Mereka mampir ke sebuah toko yang menjual boneka seks silikon dari Jepang.

"Kami takjub melihat betapa cantiknya boneka-boneka itu. Sayangnya, masing-masing boneka dijual lebih dari 70.000 yuan dan kami tak mampu membelinya waktu itu," cerita pensiunan inspektur biokimia untuk pusat lokal penanganan dan pencegahan penyakit itu.  

Li menganggap boneka-boneka seks-nya layaknya anak sendiri. (Foto: Men's Health)

Kekasih Li yang ketika itu masih berusia 20-an tahun sangat tertarik ingin mendandani boneka-boneka itu. Sayangnya hubungan mereka berakhir pada 2014. Namun Li melanjutkan ketertarikannya terhadap boneka seks.

Di tahun itu Li membeli sebuah boneka seks untuk mengatasi kesepian karena anaknya bersekolah. Boneka itu diberinya nama Xiao Xue yang berarti "Salju Kecil". Setelah mengoleksi Xiao Xue, Li kemudian membeli empat boneka lainnya untuk lebih menyemarakkan rumahnya.

 

4 dari 4 halaman

Bisnis baju boneka seks

Kini koleksi boneka seks Li berkembang menjadi tujuh buah, dua di antaranya berasal dari pemberian teman. Sepasang teman itu mempercayakan koleksi mereka pada Li karena tak mampu lagi mengurusnya setelah menikah. 

Tahun depan, Li akan mendapat tambahan koleksi tujuh boneka lain dari seorang teman yang akan pindah ke luar negeri. 

Li akan mendapat tambahan koleksi tujuh boneka lain dari seorang teman yang akan pindah ke luar negeri. (Foto: Youtube/Breaking Hot News)./

Terinspirasi dari penampilan boneka seksnya, Li berniat untuk memulai usaha desain dan produksi baju untuk boneka seks. Li berencana membandrol seharga 10.000 yuan (1,170 Poundsterling atau Rp19.552.964,11) dari masing-masing baju dengan desain fashionable itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.