Sukses

Orangtua Bisa Jadi Kasar karena Ada Ponsel

Perangkat mobile diam-diam bisa membuat orang jatuh cinta. Tapi, seringkali hubungan anak dan orangtua menjadi korbannya.

Liputan6.com, Jakarta Dalam banyak hal, teknologi bisa membuat hidup lebih mudah. Tapi, ada harga yang harus dibayar agar selalu terhubung. Yang sering menjadi korban adalah hubungan intim antara orangtua dan anak-anak.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Pediatrics memberikan pandangan tentang dampak penggunaan perangkat mobile oleh pengasuh dan anak-anak saat di restoran.

Para peneliti di Boston University Medical Center, Amerika Serikat mengamati 55 interaksi dari 15 lingkungan di Boston. Sebagian besar kelompok yang diamati memiliki seorang pengasuh dan satu hingga tiga anak. Sebagian besar usia sekolah dan makan yang diamati berkisar 10 sampai 40 menit.

Dari 55 kelompok, hanya 15 yang tak menggunakan perangkat setiap saat. 40 Kelompok lain berkisar dari interaksi singkat hingga terus menerus sepanjang makan, makan dan berbicara sambil melihat ponsel, atau hanya meletakkan sebentar dan terlibat dengan kegiatan lain.

Penggunaan ponsel dalam waktu singkat tampaknya tak mengubah perilaku anak-anak. Tapi, apabila pengasuh menggunakan ponselnya terus menerus, beberapa anak berusaha mencari perhatian orang dewasa dengan berperilaku yang provokatif.

Dalam kasus ini, kebanyakan pengasuh menggunakan nada suara yang tinggi untuk memarahi atau respons fisik. Salah satu orangtua sampai menendang anaknya di bawah meja dan yang lainnya mendorong tangan anaknya ketika wajahnya mencoba menutupi ponsel.

Anda tak perlu menjadi seorang ahli untuk melihat bahwa penelitian ini memperlihatkan beberapa masalah serius dari orangtua yang berlebihan dengan teknologi mobile serta dampaknya ke anak-anaknya. Dalam beberapa kasus, orangtua secara fisik dekat dengan anak, tapi secara emosional jauh bermil-mil. Dalam situasi lain, hal itu mengarah pada perilaku kasar dari orangtua.

"Ini adalah topik yang rumit untuk dipelajari yang mungkin menjadi alasan belum diteliti sampai saat ini. Menggunakan perangkat mobile lebih sulit diukur dibanding media tradisional karena perangkat bisa digunakan dalam berbagai cara dan langsung diakses," kata Penulis Utama penelitian, Dr Jenny Radesky, seperti dilansir Philly, Selasa (1/4/2014).

Baca Juga:

Saat di Depan Anak, Sebaiknya Ortu Singkirkan Ponsel

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.