Sukses

Kenalkan Astuti, Pahlawan Besi Jemaah Haji Indonesia

Astuti menjadi penolong bagi jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta - Namanya Astuti. Astuti merupakan singkatan dari Astrea Tujuh Tiga. Sesuai dengan namanya, Astuti adalah kendaraan roda dua jenis Super Cub 90 keluaran 1973. Bodi dan umurnya boleh tua, tapi semangatnya tetap muda menjadi moda transportasi jemaah haji.

Usia Astuti kini sudah 45 tahun, jadi wajar saja kalau penampilannya tidak secanggih sepeda motor zaman sekarang. Meski demikian, Astuti menjadi penolong bagi jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi.

Kendati sudah tua, sekali starter, Astuti langsung menyala. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun sempat menjajal Astuti. Di hadapan para petugas dan jemaah haji, Lukman mencoba menghidupkannya.

"Alhamdulillah, meski tua si Astuti ini distarter langsung jreng. Ini sepeda motor yang bodinya tua, tapi semangat muda," ujar Lukman, seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Kamis (23/8/2018).

Sejak penyelenggaraan haji 1980-an, Astuti sudah digunakan sebagai pengangkut jemaah yang kelelahan atau sakit dari Kantor Misi Haji Mina ke tenda. Aktivitas jemaah haji yang padat di Mina memang memerlukan kondisi fisik prima.

Apalagi sebaran tenda yang cukup luas, membuat jemaah perlu stamina yang fit. Meski sebagian besar jemaah haji sudah mempersiapkan dengan baik, ada juga yang kelelahan, sakit, hingga kesasar. Dan Astuti adalah penolongnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Berkurang

Seluruh unit Astuti berwarna merah. Jumlahnya kini tinggal delapan dan yang bisa dioperasikan oleh Posko Satgas Mina pada 2018 ini hanya lima saja.

Pemerintah Saudi sebenarnya melarang penggunaan moda transportasi di Mina. Namun, karena hubungan yang sudah terjalin baik, Indonesia mendapat perlakuan istimewa.

Pantauan di lapangan, tidak ada negara lain yang difasilitasi penggunaan transportasi serupa. Sementara untuk menambah jumlah kendaraan, masih belum mendapat izin.

"Semua kendaraan yang melintas di Mina, harus dipasangi stiker resmi otoritas Saudi, dan itu yang sulit didapat," pungkas Lukman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.