Sukses

Bajak Kapal Tanker, Perompak Culik 2 Pelaut AS di Laut Nigeria

Sebuah kapal karet yang ditumpangi oleh pelaut AS dibajak. Mereka juga diculik.

Sebuah kapal berbendera AS dibajak. Para bajak laut itu pun memboyong seluruh awak, termasuk 2 pelaut asal AS yang berada di dalam kapal.

"Bajak laut telah menculik 2 pelaut AS, dari sebuah kapal minyak di lepas pantai Nigeria," kata para pejabat seperti dilansir BBC dan dimuat Liputan6.com, Jumat (25/10/2013).

Menurut informasi dari para pejabat, 2 pelaut yang diculik oleh para bajak laut bersenjata itu adalah nakhoda dan chief engineer kapal berbendera AS C-Retriever.

Para bajak laut menculik dan membawa mereka ke darat, Rabu 23 Oktober waktu setempat. Kapal dan 11 awak kapal lain telah dibebaskan.

"Insiden pada Rabu, 23 Oktober yang menimpa pelaut AS lebih kepada aksi pembajakan daripada terorisme," ujar Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf. Biasanya pada aksi pembajakan, awak kapal dibebaskan setelah minyak di kapal mereka dikuras.

Sejumlah pria bersenjata menyerang C-Retriever, sebuah kapal pasokan minyak di dekat kota pesisir Brass di negara bagian Bayelsa yang kaya minyak di Nigeria.

Kejahatan Maritim

Menurut Biro Maritim Internasional, tahun ini saja telah tercatat lebih dari 40 serangan telah terjadi di daerah tersebut. Dengan 132 awak disandera. Geng-geng pembajak laut itu biasanya menargetkan kapal minyak untuk mencuri kargo yang berada di dalam kapal.

"Jaringan bajak laut di Teluk Guinea berfokus pada pencurian produk dari tanker, dan modus penculikan jenis yang relatif baru kejahatan telah berkembang menjadi bentuk yang unik ," kata perusahaan keamanan Risk Intelligence dalam laporannya.

Diperkirakan bahwa produk minyak senilai sekitar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun telah dicuri sejak 2010.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah penculikan juga menimpa para pekerja minyak asing di Nigeria. Para penculik sering meminta uang tebusan untuk mengembalikan para sandera. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.