Sukses

Respons Dubes Sergei Soal Rencana Rusia Buka Pangkalan Militer di Biak Papua

Beberapa waktu lalu Rusia disebut-sebut memiliki rencana untuk membangun pangkalan militer di Biak, Papua.

Diperbarui 28 Apr 2025, 15:05 WIB Diterbitkan 28 Apr 2025, 15:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, sebuah media asing menyebut bahwa Rusia memiliki rencana untuk membangun pangkalan militer di Biak, Papua.

Laporan bahwa pemerintah Rusia dilaporkan telah mengajukan permintaan kepada Indonesia untuk menempatkan pesawat Angkatan Udara Rusia (VKS) di Pangkalan Angkatan Udara Manuhua, Biak, Papua pertama kali disampaikan oleh situs militer Janes pada Senin (14/4), dan langsung memicu perhatian luas dari berbagai pihak, termasuk Australia sebagai negara tetangga dekat Papua.

Menurut laporan tersebut, permintaan Rusia disampaikan usai pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu, pada Februari 2025.

Dalam pembicaraan itu, Rusia disebut menginginkan penempatan sejumlah pesawat jarak jauh di Biak, yang landasannya digunakan bersama oleh pangkalan militer Manuhua dan Bandara Frans Kaisiepo.

Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta pun secara tegas membantah rumor tersebut.

"Tidak ada pangkalan angkatan udara, angkatan laut maupun pangkalan militer Rusia di Indonesia," tegas Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov dalam pernyataan pers di kediamannya di Jakarta, Senin (28/4/2025).

Sergei menekankan bahwa Rusia menghormati hukum dan aturan di Indonesia.

"Kita bekerja sama dengan negara asing tidak hanya berdasarkan hukum internasional, tetapi juga hukum lokal. Dan kalau dalam konstitusi Indonesia, tertulis bahwa tidak boleh ada pangkalan asing di wilayah Indonesia, apa yang bisa kita lakukan?," lanjut dia.

 

2 dari 2 halaman

Kemlu RI: Indonesia Pastikan Tidak Beri Izin untuk Pangkalan Asing

Menanggapi isu tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak pernah memberikan izin kepada negara manapun untuk mendirikan atau memiliki pangkalan militer di wilayah kedaulatan Indonesia.

"Indonesia tidak pernah memberikan ijin kepada negara manapun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia," ujar Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat dalam pernyataan tertulis yang diterima Kamis (16/4/2025). 

"Indonesia sebagai negara yang memiliki tradisi polugri yang bebas aktif akan menerima dan mengijinkan pesawat atau kapal militer negara lain dalam misi damai untuk berkunjung ke Indonesia," lanjut dia. 

Selain isu militer, Biak memang telah lama menjadi bahan pembicaraan sebagai lokasi strategis untuk pembangunan pusat peluncuran satelit. Menurut Rolliansyah, pembahasan mengenai fasilitas tersebut telah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Namun, hingga kini belum ada keputusan final yang diambil.

Produksi Liputan6.com