Sukses

Kate Middleton Dirawat di RS, Raja Charles III Akan Dioperasi Prostat

Dua anggota senior keluarga kerajaan Inggris masuk rumah sakit.

Liputan6.com, London - Dua anggota senior keluarga kerajaan Inggris sedang menjalani perawatan medis, yakni Raja Charles III dan Kate Middleton, Princess of Wales. Berita ini diumumkan oleh pihak kerajaan pada Rabu (17/1) waktu setempat.

Putri Catherine tidak akan bertugas selama beberapa bulan, sementara Raja Charles III akan dioperasi pembengkakan prostat pada pekan depan.

Berdasarkan laporan BBC, pihak Kensington Palace menyatakan bahwa Putri Catherine dibawa ke sebuah rumah sakit swasta di London pusat pada Selasa (16/1) untuk sebuah prosedur medis. Catherine akan memulihkan diri di rumah sakit tersebut.

Detail mengenai kondisi kesehatan anggota keluarga kerajaan Inggris biasanya tidak dibuka, sehingga pengumuman soal kesehatan Raja Charles dan Putri Catherine terbilang mengejutkan.

Kate Middleton diperkirakan bakal berada di rumah sakit selama dua pekan ke depan dan tidak akan muncul ke publik hingga setelah Paskah mendatang.

Pernyataan dari Kensington Palace menyebut Princess of Wales menjalani operasi abdominal. Selain itu, sang putri berpesan agar situasi tetap normal demi anak-anaknya.

"Putri Wales menghargai ketertarikan yang akan muncul pada pernyataan ini. Ia meminta agar publik memahami keinginannya untuk menjaga normalitas sebesar mungkin untuk anak-anaknya; dan ia berharap bahwa informasi medis pribadinya tetap privat," tulis pihak Kensington Palace.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kondisi Raja Charles III

Tidak lama setelah Kensington Palace memberikan pengumuman soal Kate Middleton, muncul pengumuman baru dari Buckingham Palace terkait Raja Charles III.

Raja Charles III akan menjalani prosedur medis karena prostatnya, namun BBC melaporkan kondisi itu lumrah bagi pria lansia dan tidak bersifat kanker.

Usia Raja Charles III saat ini sudah mencapai 75 tahun.

Buckingham Palace berkata acara-acara terkait Raja Charles III akan ditunda dahulu. Waktu pemulihan disebut tidak akan lama.

Oleh karena kondisi Raja Charles III tidak parah, maka tak ada mekanisme konstitusional yang ditempuh ketika kepala negara sedang sakit.

Ketika itu terjadi, maka "kanselir negara" bisa bertugas sebagai monarki, contohnya untuk menandatangani dokumen. Akan tetapi, pihak Buckingham Palace berkata itu tidak diperlukan.

Sembari menunggu jadwal operasi, Raja Charles dilaporkan berada di Kastil Balmoral bersama Ratu Camilla. Kondisi Charles disebut dalam keadaan baik.

 

3 dari 4 halaman

Ahli Prediksi Raja Charles III Serahkan Takhta Lebih Awal pada Pangeran William dan Kate Middleton

Sebelumnya dilaporkan, Raja Charles III diperkirakan menyerahkan takhta lebih awal pada Pangeran William, seperti yang dilakukan Ratu Margrethe II dari Denmark. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sepupu ketiga mendiang Ratu Elizabeth II ini akan resmi turun takhta pada 14 Januari 2024.

Artinya, putra Margrethe, Putra Mahkota Frederik, akan segera dinobatkan jadi Raja Denmark yang baru. Menurut pakar kerajaan dan penulis biografi Phil Dampier, Raja Charles mungkin melakukan tindakan serupa selagi William dan istrinya, Kate Middleton, masih muda, lapor NY Post, dikutip Kamis (4/1).

"Ini pasti membuat Anda bertanya-tanya apakah, dalam waktu lima atau 10 tahun, Raja Charles mungkin berpikir melakukan hal yang sama jika kesehatannya terganggu atau ia hanya berpikir ini saat yang tepat untuk mewariskan (takhta) pada William dan Kate saat mereka masih muda," katanya pada Daily Mail.

Ia menyambung, "Almarhum Ratu tidak akan pernah turun takhta karena apa yang terjadi pada 1936 ketika pamannya turun takhta dan ayahnya naik takhta. Tapi, waktu berubah."

Komentar Dampier juga diamini pakar dan komentator kerajaan Richard Fitzwilliams. Ia mengatakan bahwa keputusan Ratu Margrethe turun tahta lebih awal adalah demi memastikan bahwa monarki mengikuti perkembangan zaman, sesuatu yang sudah sering disinggung Charles.

Fitzwilliams mengatakan pada outlet tersebut bahwa Ratu Denmark mungkin telah "memperhitungkan monarki yang menua bukanlah ide yang baik, terutama jika ia telah memerintah selama sekitar satu dekade atau lebih."

4 dari 4 halaman

Spekulasi Berbeda

Meski para ahli kerajaan percaya keputusan Ratu Margrethe II turun takhta lebih awal adalah untuk memberi jalan bagi raja lebih muda, ada pula yang bertanya-tanya apakah pengumuman tersebut merupakan cara menjaga hubungan sang pangeran dengan istrinya, Putri Mahkota Mary, di tengah rumor perselingkuhan.

Pada November 2023, Frederik, yang kini berusia 55 tahun, diisukan memiliki hubungan terlarang dengan sosialita kelahiran Meksiko Geneveva Casanova setelah mereka terekam bersama dalam perjalanan pribadi pangeran ke Madrid, Spanyol. Casanova dengan segera membantah rumor tersebut, sementara Pangeran Frederik dan Mary kembali tampil bersama di depan publik saat menyambut Raja Spanyol Felipe dan Ratu Letizia yang berkunjung.

"Mungkin saja Ratu mengambil tindakan ini karena ia takut pernikahan putranya akan bubar dan keluarga kerajaan kehilangan Mary. Hal ini akan menimbulkan masalah besar. Ratu selalu memandang Mary sebagai aset yang luar biasa," sebut Dampier pada The Telegraph, dikutip dari People, 3 Januari 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.