Sukses

Dubes Vasyl Hamianin Berharap Pemerintah Indonesia Bantu Proses Pembebasan Tahanan Ukraina dari Rusia

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Haminanin berharap agar pemerintah RI turut serta dalam upaya untuk membebaskan tahanan Ukraina dari Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap agar pemerintah RI turut serta dalam upaya untuk membebaskan tahanan Ukraina dari Rusia.

"Kami berharap pemerintah Indonesia di level manapun bisa membantu proses pertukaran tahanan, memastikan anak-anak Ukraina dibebaskan oleh Rusia," kata Dubes Vasyl Hamianin dalam pernyataan pers bersama awak media secara daring, Jumat (5/1/2023).

"Jika Indonesia lakukan hal ini, maka Ukraina akan sangat berbahagia," kata Dubes Vasyl.

Sebelumnya, Ukraina dan Rusia bertukar ratusan tawanan perang, yang digambarkan oleh pihak berwenang di Kyiv sebagai pertukaran terbesar saat perang.

Ukraina mengatakan 230 tahanan, termasuk anggota angkatan bersenjata dan penjaga perbatasan, telah dibebaskan dari penawanan Rusia. Sebagai imbalannya, 248 warga Rusia dibebaskan oleh Ukraina dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab.

Ini merupakan pertukaran tahanan besar pertama sejak Agustus 2023 lalu.

"Kami tak akan memaafkan Rusia dan tak akan pernah lupa dengan negara yang telah bantu kami. Jika bisa, teman-teman media bisa sampaikan ini ke pemerintah Indonesia," kata Dubes Vasyl.

Dubes Vasyl juga menyambut baik kepulangan ratusan warganya yang ditahan oleh pihak Rusia. Meskipun tahanan Ukraina pulang dalam kondisi kurus dan sakit, ini adalah momen bahagia warga negaranya menyambut kepulangan mereka yang ditahan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sempat menyampaikan konfirmasi kepulangan warganya.

"Rakyat kami sudah pulang," tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di media sosial seperti dikutip dari BBC.

"Hari ini, kami membawa kembali lebih dari 200 prajurit dan warga sipil dari penawanan Rusia".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rusia: Negosiasi Sulit

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan negosiasi tersebut "sulit".

Kedua negara telah bertukar tahanan dalam beberapa kesempatan sejak dimulainya perang besar-besaran di Rusia pada Februari 2022, namun pemimpin Ukraina mengatakan bulan lalu bahwa proses tersebut melambat karena "alasan yang sangat spesifik" dari Rusia.

Gambar yang menunjukkan pembebasan tahanan diunggah secara terpisah oleh pejabat Rusia dan Ukraina. Sebuah video yang dirilis oleh Moskow menunjukkan beberapa orang Rusia yang dibebaskan tersenyum di dalam bus.

Ukraina mengatakan tentara mereka yang dibebaskan termasuk tujuh pembela Pulau Ular, sebuah pulau berbatu di Laut Hitam.

Pulau Ular menjadi simbol perlawanan Ukraina beberapa jam setelah invasi besar-besaran Rusia, ketika penjaga perbatasan yang ditempatkan di sana menolak menyerah kepada kapal perang Rusia Mosvka.

Orang lain yang dibebaskan termasuk anggota Garda Nasional yang ditangkap di zona eksklusi Chernobyl dan tentara yang ditahan selama pertempuran di pabrik baja Azovstal di Mariupol. Enam dari mereka yang dibebaskan adalah warga sipil, menurut Kyiv.

3 dari 3 halaman

Uni Emirat Arab (UEA) jadi Penengah

Kedua belah pihak berterima kasih kepada Uni Emirat Arab yang menjadi penengah dalam kesepakatan tersebut.

Bulan lalu, Ukraina mengatakan telah membebaskan sekitar 2.598 orang dari tawanan Rusia melalui 48 proses pertukaran.

Beberapa tawanan perang Ukraina yang sebelumnya dibebaskan dari penawanan Rusia mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran penyiksaan, termasuk pemukulan dan sengatan listrik.​

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.