Sukses

Tentara Israel Serang Wilayah Perbatasan Lebanon, Klaim Serangan Balasan

Ledakan besar dilaporkan terjadi di Arqoub dan Ruwaisat Al-Alam Lebanon pada Minggu (8/10), menurut pihak di Kabul.

Liputan6.com, Jakarta - Ledakan besar dilaporkan terjadi di Arqoub dan Ruwaisat Al-Alam Lebanon pada Minggu (8/10), menurut pihak di Kabul.

Militer Israel mengatakan, salah satu drone miliknya menyerang pos Hizbullah di daerah Har Dov di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, setelah Hizbullah mengklaim serangan artileri yang menghantam wilayah pertanian Shebba yang diduduki Israel.

“Kami menargetkan situs radar Zibdin dan Ruwaisat Al-Alam dengan rudal,” kata kelompok militan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman english.alarabiya.net, Minggu (8/10/2023).

Tentara Israel mengatakan, mortir ditembakkan dari Lebanon menuju Israel Utara yang menghantam situs militer Israel di Shebaa Farms.

Sebagai tanggapan, tentara melancarkan serangan artileri ke daerah di Lebanon tempat peluru ditembakkan.

“Artileri IDF (Pasukan Pertahanan Israel) saat ini menyerang wilayah di Lebanon tempat penembakan dilakukan,” katanya.

“IDF telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk kemungkinan seperti ini dan akan terus beroperasi di semua wilayah dan kapan saja diperlukan untuk menjamin keselamatan warga sipil Israel.”

Penembakan artileri Israel menargetkan sekitar Kafar Shuba di Lebanon selatan menurut koresponden Al Arabiya, yang mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di pihak Lebanon setelah penembakan artileri Israel.

Israel telah meminta penutupan fasilitas wisata di perbatasan dengan Lebanon, menurut koresponden.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Korban Tewas di Gaza Bertambah Jadi 230 Orang Akibat Serangan Israel

Sementara itu, jumlah korban tewas di Gaza, Palestina kini bertambah menjadi 230 orang, hal ini disampaikan oleh pejabat setempat.

Tentara Israel ini telah memerintahkan penduduk di tujuh wilayah berbeda di Jalur Gaza untuk berlindung di tempat penampungan saat mereka bersiap melancarkan serangan baru terhadap Hamas.

 PM Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa ia akan melakukan "balas dendam yang besar" atas apa yang ia gambarkan sebagai "hari kelam".

Saluran TV Israel melaporkan bahwa setelah 18 jam, sandera yang ditahan di Kibbutz Be'eri telah dibebaskan, dikutip dari BBC.

Seorang juru bicara Hamas mengatakan kepada BBC bahwa kelompok militan tersebut mendapat dukungan dari sekutunya, Iran, atas serangan mendadaknya terhadap Israel.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan “ketenangan dan stabilitas” di Tepi Barat melalui panggilan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas

Di sisi lain, Arab Saudi menyerukan “segera penghentian eskalasi konflik antara Palestina dan Israel”.

3 dari 3 halaman

Kondisi WNI di Palestina

Sementara itu, menurut informasi dari KBRI Amman yang telah melakukan koordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di Gaza, dipastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban.

"KBRI Amman telah mengeluarkan Imbauan agar WNI yang berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat tempat konflik," ujar pihak Kemlu RI dalam pernyataan tertulis yang dikutip Minggu (8/10/2023).

Selain itu, KBRI Amman juga mengimbau agar WNI tidak melakukan kunjungan wisata ke wilayah tersebut.

Dalam catatan KBRI, jumlah WNI yang berdomisili di wilayah Gaza sebanyak 13 orang.

KBRI Amman juga telah menyiagakan Hotline dengan nomor +962 7 7915 0407.

Selain itu, bagi WNI yang berada di wilayah Mesir atau Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dan memerlukan bantuan, dapat menghubungi Hotline KBRI Kairo pada nomor berikut:

+201022229989 atau Hotline KBRI Lebanon di +9613199493

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.