Sukses

Berkat Joel Anjing Polisi, Narkoba Jenis Kokain Senilai Rp 12 Triliun Ditemukan Dalam Paket Pisang

Aparat kepolisian di Italia dibantu oleh anjing pelacak untuk menemukan kokain berkualitas sangat tinggi, yakni bernilai jual 12 triliun rupiah apabila mencapai tujuannya di Armenia.

Liputan6.com, Roma - Seekor anjing bernama Joel telah membantu polisi Italia menyita lebih dari 2.700 kg obat terlarang alias narkoba yang disembunyikan di dalam pisang yang dikirim dari Ekuador.

Polisi memperkirakan kokain, yang mereka gambarkan sebagai kualitas terbaik, bisa menghasilkan lebih dari 800 juta euro (12 triliun rupiah) bagi penyelundup dalam penjualan di jalanan jika telah mencapai tujuan akhirnya di Armenia.

Upaya penyelundupan itu terbongkar tatkala polisi pabean curiga terhadap dua kontainer di kapal kargo yang baru saja tiba di pelabuhan Gioia Tauro, kubu kelompok kejahatan terorganisir 'Ndrangheta.

Polisi mengatakan kepada radio Italia bahwa dokumen dan pemeriksaan latar belakang menunjukkan bahwa pengirim pisang tidak dalam urusan memindahkan buah dalam jumlah besar.

Menurut informasi yang dilansir dari ABC Australia, Kamis (18/5/2023), diketahui bahwa petugas menggunakan mesin pemindai dan anjing bernama Joel untuk mengungkap paket kokain yang disembunyikan di dalam kotak yang ditumpuk setinggi beberapa meter di truk kontainer.

Joel mulai melompat ketika petugas membuka pintu belakang truk. Anjing itu mengais-ngais kotak yang diturunkan untuk mencoba memindahkan pisang ke samping, kata polisi.

Seandainya obat itu lolos dari deteksi, kontainer berisi kokain akan terus berlanjut melalui Mediterania ke pelabuhan Laut Hitam di Georgia untuk akhirnya diangkut ke Armenia, kata pihak berwenang.

Mereka tidak merinci kapan kapal kontainer tiba di Gioia Tauro. Namun, polisi bea cukai mengatakan bahwa hanya beberapa hari sebelum penyitaan, polisi bea cukai di pelabuhan yang sama menemukan sekitar 600 kg kokain di enam truk kontainer yang juga memuat buah eksotis dari Ekuador.

Pengiriman itu ditujukan ke Kroasia, Yunani, dan Georgia, kata polisi bea cukai.

Polisi investigasi anti-mafia membantu penyitaan kokain tersebut.

Pelabuhan Gioia Tauro, salah satu yang tersibuk di Italia, telah lama berada di bawah pengawasan penyelidik anti-mafia karena kedekatannya dengan kota-kota tempat basis 'Ndrangheta. Klan kejahatan adalah salah satu pedagang kokain paling kuat di dunia.

Sejak awal 2021, polisi di pelabuhan telah mencegat dan menyita 33.565 kilogram narkoba jenis kokain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berkat Anjing Pendeteksi, Penyelundupan 20 Kg Kokain dalam Sereal Digagalkan

Tidak hanya Joel, seekor anjing pendeteksi narkoba bernama Bico juga pernah berhasil membantu otoritas bea cukai mencegat kiriman sereal yang berisi 20 kg narkoba jenis kokain di Ohio, Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari AP, Kamis (25/2/2021), Petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di Cincinnati melaporkan bahwa mereka menemukan sereal jagung berlapis kokain yang dikirim dari AS ke Hong Kong.

Petugas berwenang mengatakan bahwa Bico memeriksa barang yang masuk dari Peru pada 13 Februari 2021 saat memperingatkan petugas tentang paket tersebut.

Setelah diperiksa, petugas menemukan sereal yang mengandung bubuk putih dan serpihan yang dilapisi dengan zat keabu-abuan. Kedua hal tersebut dinyatakan positif kokain.

Richard Gillespie, Direktur Pelabuhan Cincinnati, mengatakan bahwa penyelundup mencoba menyembunyikan narkotika dalam apa pun.

Namun, ia berjanji bahwa para petugas akan "menggunakan pelatihan, intuisi, dan keketerampilan strategis mereka" untuk menghentikan taktik-taktik para penyelundup narkoba.

Baca selebihnya di sini...

3 dari 4 halaman

Unit Anjing Pelacak Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Ganja ke Lombok

Tak hanya itu, tim anjing pelacak (K-9) Bea Cukai Batam juga berhasil mendeteksi narkoba yang disembunyikan di dalam barang kiriman. Modus yang dipakai adalah menyelipkan ganja seberat 6,2 gram di dalam kerah pakaian bekas jenis blazer.

Diketahui bahwa barang tersebut akan dikirimkan dari Batam ke Lombok Timur.

Kepala Seksi Layanan Informasi Bea Cukai Batam, Undani menjelaskan bahwa temuan tersebut berawal dari kegiatan rutin tim K-9 dalam memeriksa barang kiriman yang akan dikirimkan keluar dari Batam.

"Kamis, 29 Juli 2021, bertempat di tempat penimbunan sementara (TPS) APL, tim K-9 Bea Cukai Batam sedang melakukan kegiatan rutin pengecekan menggunakan anjing K-9, lalu sekitar pukul 10.15 WIB anjing K-9 merespon salah satu paket kiriman barang yang diberitahukan sebagai pakaian," papar Undani.

Pengirim merupakan warga Batam berinisial S dengan penerima inisial TH yang beralamat di Masbagik, Lombok Timur.

"Selanjutnya, bersama perwakilan pihak ekspedisi T, paket kiriman tersebut dilakukan pemeriksaan isi, dan didapati isi paket kiriman berupa 12 kemasan minuman susu coklat, 2 potong pakaian bekas, dan 1 blazer bekas," lanjut Undani.

Setelah diperiksa secara mendalam, ditemukan di dalam kerah blazer ditemukan daun kering berwarna hijau yang dicurigai adalah ganja.

Baca selebihnya di sini...

4 dari 4 halaman

Unik, Tupai di China Gantikan Anjing Jadi Pelacak Narkoba

Bicara soal anjing pelacak narkotika, ada hewan unik yang dipakai untuk menggantikan anjing. Beberapa outlet berita China kerap melaporkan keberhasilannya akan Brigade Anjing Polisi Distrik Hechuan dalam melatih tupai sebagai hewan pendeteksi narkotika.

Sejak lama, kemampuan intelejensi dan indra penciuman anjing yang tajam membuatnya handal dalam memberantas kriminal. Tugas anjing di dunia kepolisian antara lain adalah untuk membantu mencari barang bukti, mendeteksi narkotika, dan juga membantu mengamankan situasi kerusuhan bersama dengan polisi.

Walaupun tupai tampaknya kecil dan menggemaskan, mereka ternyata juga dapat dilatih untuk mendeteksi narkotika.

Melansir dari Oddity Central, Jumat (17/2/2023), Brigade Anjing Kepolisian dari Departemen Polisi Kriminal di Distrik Hechuan telah berhasil membiakkan Tupai pendeteksi narkotika di China. 

Enam tupai pendeteksi narkotika adalah kelompok pertama, akan segera mulai bekerja bersama dengan polisi. Tupai-tupai itu akan bertugas seperti anjing pelacak untuk membantu kepolisian mencari narkotika atau zat terlarang lainnya yang tersembunyi.

Baca selebihnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.