Sukses

5 Fakta Tabrakan Galaksi Bima Sakti dan Andromeda yang Menarik untuk Disimak

Galaksi Andromeda saat ini bergerak mendekati Galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 100 hingga 140 kilometer per detik.

Liputan6.com, Jakarta - Galaksi Andromeda adalah galaksi spiral berpalang yang berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi ini merupakan galaksi spiral besar yang paling dekat dengan Galaksi Bima Sakti.

Melansir laman NASA pada Senin (06/05/2024), jauh dari sekadar pemandangan indah di langit, galaksi Andromeda adalah bidang kosmos yang mengesankan dan bergejolak. Kedua galaksi ini akan bertabrakan dan membentuk galaksi baru yang berbentuk elips dan dinamai Milkomeda.

Tabrakan antar galaksi membutuhkan waktu ratusan juta tahun untuk diselesaikan dan didorong oleh efek gravitasi. Galaksi Andromeda saat ini bergerak mendekati Galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 100 hingga 140 kilometer per detik.

Para peneliti menggunakan Hubble untuk melacak pergerakan bintang-bintang di Andromeda dengan akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tabrakan semacam ini relatif umum terjadi, mengingat umur galaksi yang panjang.

Berikut fakta-fakta tabrakan galaksi Bima Sakti dan Andromeda yang menarik untuk disimak.

1. Andromeda Galaksi Paling Dekan dengan Bima Sakti

Galaksi Andromeda adalah galaksi spiral tetangga terdekat galaksi Bimasakti. Andromeda berada dalam jarak yang cukup dekat dengan galaksi Bima Sakti.

Saking dekatnya, manusia masih bisa melihatnya dengan mata telanjang di waktu yang tepat. Andromeda sendiri merupakan galaksi berusia 10 miliar tahun yang berjarak sekitar 2,5 juta tahun dari bumi.

Dengan diameter sekitar 220 ribu tahun cahaya, Andromeda menjadi rumah bagi 1 triliun bintang. Dilihat dari jumlah bintangnya, galaksi tetangga ini sedikit lebih besar dari Bimasakti.

Bimasakti hanya memiliki 100 miliar bintang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sudah Diprediksi Sejak Abad 19

2. Sudah Diprediksi Sejak Abad 19

Edwin Powell Hubble adalah seorang astronom kenamaan yang hidup antara pada 1889 hingga 1953. Melalui penelitiannya, ia menemukan bahwa jumlah galaksi di alam semesta ini tidak terhitung jumlahnya.

Pada 1929, Edwin Hubble menemukan bahwa hampir semua galaksi menjauhi Bimasakti, kecuali Andromeda. Di saat itu, Andromeda justru bergerak dengan kecepatan 110 km/s menuju ke arah Bimasakti.

Dengan kecepatan ini, para astronom memprediksi keduanya akan bertabrakan sekitar 4 sampai 5 miliar tahun ke depan. Namun, prediksi ini didasarkan pada pengetahuan dan teknologi yang tersedia pada masanya.

Para ilmuwan telah memperbarui perkiraan Hubble. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Bima Sakti dan Andromeda kemungkinan akan bertabrakan sekitar 4 miliar tahun dari sekarang.

3. Tabrakan Akan Mengacaukan Bima Sakti

Ternyata, Bima Sakti memang pernah menabrak beberapa galaksi berukuran kecil. Hal ini tidak berpengaruh besar terhadap galaksi karena dampaknya tidak cukup signifikan.

Namun melihat ukuran galaksi Andromeda yang besar, kasus tabrakan satu ini jelas akan menghasilkan cerita yang berbeda. Ilmuwan emprediksi aat kedua galaksi besar ini akhirnya bertemu, daya gravitasi akan membuat dua galaksi ini berantakan.

Tidak akan ada lagi bentuk spiral seperti yang selama ini dikenali. Keduanya kemungkinan akan menjadi galaksi besar dengan bentuk tidak beraturan selama jutaan tahun.

Bima Sakti dan Andromeda akan bertabrakan berkali-kali dan saling mengacak-acak susunan bintang satu sama lain. Lalu setelah 1 miliar tahun atau lebih, keduanya mulai bersatu dan membentuk galaksi besar berbentuk elips.

Para astronom menyebut galaksi raksasa ini dengan nama Milkdromeda, yaitu gabungan antara nama Bima Sakti atau Milky Way dengan Andromeda.

 

3 dari 3 halaman

Nasib Matahari Setelah Tabrakan

4. Nasib Matahari Setelah Tabrakan

Melansir laman Space pada Senin (06/05/2024), para ilmuwan memprediksi tabrakan Bima Sakti dan Andromeda akan terjadi saat matahari telah kehabisan energi. Matahari sedang sekarat kehabisan hidrogen sebagai bahan bakar.

Ia akan berubah menjadi bintang raksasa merah dan memakan dua planet terdekatnya. Bumi mungkin akan bertahan dan menggantikan posisi Merkurius.

Namun, dengan jarak sedekat itu, planet kita akan mengering dan manusia jelas tidak akan bisa bertahan dalam situasi mengerikan tersebut.

5. Keadaan Tidak Akan Seburuk Prediksi

Tabrakan Bima Sakti dan Andromeda mungkin akan menghasilkan ledakan besar. baru-baru ini para ahli astronom menyebut fenomena ini mungkin tidak akan seburuk prediksi, mengingat jarak antar bintang dan planet sangat jauh.

Contoh matahari dan bintang terdekatnya, yakni Proxima Centauri. Meski dikenal sangat dekat, keduanya berjarak 4,2 tahun cahaya.

Proxima Centauri adalah bintang terdekat dengan matahari, sedangkan tetangga lainnya berjarak lebih jauh lagi. Dengan jarak yang membentang antara bintang-bintang ini, hanya ada sedikit bintang yang nantinya bertabrakan.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini