Sukses

Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal di Tengah Latihan Militer AS dan Korea Selatan

Militer Korea Selatan menyatakan bahwa rudal ditembakkan dari daerah Dongchang-ri di Provinsi Pyongan Utara dan mendarat di laut antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik pada Minggu (19/3/2023), tidak lama setelah pukul 11.00 waktu setempat. Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Jepang dan militer Korea Selatan.

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, rudal mencapai ketinggian maksimum sekitar 50 km dan terbang sejauh sekitar 800 km. Sementara itu, militer Korea Selatan menambahkan bahwa rudal ditembakkan dari daerah Dongchang-ri di Provinsi Pyongan Utara dan mendarat di laut antara Semenanjung Korea dan Jepang. Demikian seperti dilansir CNN.

Setelah rudal mendarat, Penjaga Pantai Jepang memperingatkan semua kapal untuk menunggu informasi lebih lanjut, tidak mendekati benda jatuh, dan melaporkan sesuatu yang mencurigakan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan, pihaknya telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan peluncuran tambahan sambil mempertahankan postur kesiapan penuh melalui kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat (AS).

Dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal, termasuk peluncuran rudal balistik jarak jauh (ICBM) pada Kamis (16/3), yang terjadi jelang pertemuan pemimpin Korea Selatan dan Jepang di Tokyo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korea Selatan dan Jepang Kompak Mengutuk Korea Utara

Baik pemerintah Jepang dan Korea Selatan mengutuk keras peluncuran rudal Korea Utara, yang mereka katakan sebagai pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Peluncuran berulang Pyongyang mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan serta komunitas internasional," sebut Kementerian Pertahanan Jepang.

Uji coba rudal Korea Utara teranyar ini bertepatan dengan latihan militer terbesar (Freedom Shield) bersama AS dan Korea Selatan, yang dimulai pada Senin (13/3) dan berlangsung selama 11 hari.

Menjelang latihan tersebut, Korea Utara telah mengancam akan mengambil tindakan balasan terberat terhadap plot paling kejam dari AS dan para pengikutnya.

Peluncuran rudal balistik pada Minggu terjadi sehari setelah surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun melaporkan pada Sabtu (17/3), sekitar 800.000 pelajar dan pekerja di seluruh negeri pada Jumat (16/3) saja telah menyatakan keinginan untuk mendaftar atau mendaftar ulang di militer untuk melawan AS.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menuduh AS dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan melalui latihan militer tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.