Sukses

Lansia Pelaku Penembakan Malam Imlek di California Diduga Ngambek Tak Diundang Pesta

Motif penembakan California mulai menemui titik terang, informasi terbaru yang diperoleh kabarnya pelaku, lansia yang berusia 72 tahun tak diundang pesta Imlek 2023.

Liputan6.com, Los Angeles - Motif penembakan massal di California pada saat pesta Imlek 2023 mulai menemui titik terang. Pelaku yang merupakan pria lanjut usia itu diduga ngambek karena tak diajak ikut pesta Imlek.

Ia disebut juga memiliki kehidupan pribadi yang bermasalah dengan keluarganya.

Pelaku berusia 72 tahun itu melakukan penembakan massal di sebuah pesta dansa di Monterey Park, Los Angeles. Ia kemudian berusaha melakukan penembakan lain di area Alhambra, tetapi gagal dan kabur.

Berdasarkan laporan The Los Angeles Times, Selasa (24/1/2023), hal itu terkuak berdasarkan obrolan di aplikasi WeChat setelah insiden. Pelaku bernama Huu Can Tran disebut kesal karena wanita yang ia kenal diundang ke pesta dansa di sebuah ballroom, tetapi ia sendiri tak diundang.

Ketua dari Kamar Dagang China di Los Angeles, Chester Chong, percaya bahwa masalah penembakan itu memang personal, yakni tersinggung karena tak diundang ke acara. Menurutnya itu hal yang umum.

"Para laki-laki mungkin benci ketika istrinya berangkat dan berdansa dengan laki-laki lain," ujarnya. Chester juga menyebut banyak orang-orang yang sedang kesepian menghadiri acara-acara tersebut untuk berkencan.

Seorang warga Monterey Park bernama Grace mengaku melihat grup WeChat terkait. Ia berkata Tran cemburu karena wanita yang ia kenal pergi berdansa tanpa dirinya. Tran sepertinya tidak mendapat undangan.

Usia Tran yang tidak muda lagi turut disorot, karena pelaku penembakan massal di Amerika Serikat cenderung berusia muda. James Densley, presiden dari Violence Project yang melacak kasus penembakan massal, menyebut bahwa Tran adalah pelaku penembakan tertua dalam database mereka. Database itu menghitung kasus dari 1966.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengaku Ingin Diracun

LA Times melaporkan bahwa pada awal Januari 2023, Tran pernah lapor polisi dan menuduh menjadi korban penipuan dan pencurian. Ia juga berkata keluarganya berupaya meracuninya. 

Tran mengaku akan kembali dengan barang bukti, tetapi tak pernah kembali. 

Aparat di Los Angeles menyebut bisa butuh berminggu-minggu untuk menguak apa yang sebenarnya terjadi di kasus ini.

Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden telah memberikan pernyataan terhadap penembakan massal yang terjadi di Monterey Park. Ia menyorot bahwa area tersebut memiliki banyak warga Asian American and Native Hawaiian, Pacific Islanders (AA and NHPI).

"Kami tahu bahwa banyak keluarga yang berduka malam ini, atau berdoa bahwa orang tercinta mereka akan pulih dari luka-luka mereka," ujar Presiden Biden dalam pernyataan di situs Gedung Putih.

Presiden Biden berkata telah meminta Penasihat Keamanan Dalam Negeri untuk bergerak dalam membantu California pada insiden ini. Ia juga menegaskan bahwa ia terus mendukung komunitas di Monterey Park. 

Sementara, anggota DPR dari Monterey Park, Judy Chu, turut menyorot bagaimana pelaku bisa mendapatkan senjata ini. 

"Apa ia punya masalah mental? Apa ia pelaku KDRT? Bagaimana dia mendapatkan senjata-senjata ini, dan apakah caranya legal?" ujar Judy Chu yang berasal dari Partai Demokrat. 

 

3 dari 4 halaman

Pelaku Bunuh Diri

Polisi Los Angeles, California, telah merilis foto yang diduga sebagai pelaku penembakan di Festival Imlek 2023 di Monterey Park. Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. 

Foto tersebut menampilkan seorang pria Asia yang tampak berusia paruh baya dan memakai kacamata. Nama dari pria tersebut tidak dirilis, meski fotonya disebar kepolisian tanpa sensor. Namun, pelaku diduga tewas bunuh diri. 

Sebelumnya dilaporkan, pelaku itu berhasil kabur setelah melakukan penembakan di Star Ballroom Dance Studio. Kemudian, pelaku yang sama diduga berusaha menembak di lokasi lain di Alhambra, tetapi kabur. 

Berdasarkan laporan AP News, Senin (23/1), polisi telah menemukan sebuah van berwarna putih yang diduga merupakan milik pelaku. Van tersebut terlihat ketika pelaku kabur dari Alhambra.

Van dikepung dengan kendaraan taktis dan truk regu penjinak bom selama beberapa jam sebelum isinya diperiksa. Polisi tidak langsung mengumumkan siapa orang di van tersebut, namun akhirnya diketahui milik pelaku penembakan. Sopir dari van tersebut menembak dirinya sendiri sebelum polisi berhasil mendekat. 

4 dari 4 halaman

Tak Ada WNI Jadi Korban

Kementerian Luar Negeri RI memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2023 di California, Amerika Serikat, pada Sabtu (21/1/2023) malam waktu setempat. Tragedi tersebut menewaskan 10 orang. 

"KJRI Los Angeles telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI," ungkap Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya pada Minggu malam (22/1).

Lebih lanjut Judha menjelaskan, "Laporan sheriff terdapat korban 20 orang (10 meninggal dunia). Korban luka bervariasi dari ringan hingga kritis."

Judha menambahkan bahwa pelaku menggunakan senjata semi otomatis. Pelaku berhasil melarikan diri dan terus dicari keberadaannya oleh FBI serta polisi.  

Berdasarkan laporan AP News, Los Angeles County Sheriff Robert Luna telah merilis foto-foto dari seorang pria Asia yang dipercaya sebagai tersangka. 

Aparat menyebut penembak awalnya beraksi di Star Ballroom Dance Studio yang berlokasi di Monterey Park. Lima laki-laki dan lima perempuan tewas. 

Setelahnya, ada insiden lain di Lai Lai Ballroom yang berada di dekat Alhambra, di mana sejumlah orang dilaporkan berhasil merebut senjata dari pelaku sebelum akhirnya pelaku kabur. Polisi meyakini insiden di Star Ballrom dan Lai Lai masih terkait. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.