Liputan6.com, Moskow - Rusia memerintahkan duta besar Estonia untuk meninggalkan negara itu paling lambat 7 Februari 2023. Kremlin menuduh Estonia "Russophobia" atau memiliki sentimen anti-Rusia.
Lewat sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Estonia telah dengan sengaja menghancurkan hubungan dengan Moskow.
Baca Juga
Konflik Timur Tengah Kian Panas, Rusia Pertanyakan Peran DK PBB dan Keterlibatan AS
Pria Polandia Ditangkap Terkait Plot Pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk Intelijen Rusia, Terancam 8 Tahun Penjara
Dubes Vasyl Hamianin Kecam Perbuatan Rusia yang Hancurkan Banyak Infrastruktur Ukraina
"Dalam beberapa tahun terakhir, kepemimpinan Estonia telah dengan sengaja menghancurkan seluruh rangkaian hubungan dengan Rusia. Russophobia total, penanaman permusuhan terhadap negara kami telah diangkat oleh Tallinn ke peringkat kebijakan negara," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari BBC, Selasa (24/1/2023),
Advertisement
"Sekarang Estonia telah mengambil langkah baru yang tidak bersahabat untuk secara radikal mengurangi jumlah personel Kedutaan Besar Rusia di Tallinn, menegaskan garis menuju runtuhnya hubungan antara negara kami. Sebagai tanggapan, pihak Rusia memutuskan untuk menurunkan perwakilan diplomatik di kedua negara pada level chargé d'affaires (kuasa usaha)," ungkap pernyataan tersebut.
Duta Besar Estonia Margus Laidre dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin (23/1), di mana dia diminta untuk meninggalkan negara itu. Pernyataan Rusia diakhiri dengan menyatakan bahwa perkembangan hubungan kedua negara kini terletak pada Estonia.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dubes Pertama yang Diusir Rusia Pasca Invasi Ukraina
Laidre adalah duta besar pertama yang diusir Rusia sejak negara itu menginvasi Ukraina tahun lalu. Sementara itu, Estonia merespons dengan meminta Duta Besar Laidre untuk meninggalkan Rusia pada tanggal yang sama.
Keputusan Rusia mengusir Dubes Laidre datang setelah Estonia belum lama ini memerintahkan pengurangan personel di Kedutaan Besar Rusia di Tallinn.
Moskow diminta mengurangi personel kedutaannya dari 17 menjadi delapan pada akhir Januari. Estonia berdalih bahwa staf kedutaan besar Rusia telah berhenti memajukan hubungan antar negara sejak konflik pecah.
Advertisement
Advertisement
Ketegangan Meningkat
Tensi tinggi juga terjadi pekan lalu setelah perwakilan dari 11 negara NATO berkumpul di pangkalan militer di Estonia untuk membahas berbagai paket baru dalam rangka membantu Ukraina melawan Rusia.
Terkait dengan pengusiran Dubes Laidre, Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics mengatakan, negaranya akan mendukung Estonia dan menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Rusia pada 24 Februari.
Laidre telah bertugas di Rusia sejak tahun 2018. Sebelumnya ia menduduki pos diplomatik di Inggris dan Finlandia.
Advertisement
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.