Sukses

Serangan Baru Rusia Tewaskan 9 Orang, Ukraina: Kami Butuh Senjata

Sebagian besar Ukraina sekarang mengalami pemadaman darurat setelah rudal menghantam infrastruktur listrik di beberapa kota.

Liputan6.com, Kyiv - Rusia meluncurkan gelombang baru serangan rudal di seluruh Ukraina pada Sabtu (14/1/2023), menewaskan sedikitnya sembilan orang di sebuah apartemen di timur kota Dnipro. Otoritas Ukraina menyebutkan bahwa 64 orang terluka, termasuk 14 anak-anak.

Sejumlah kota lain, termasuk Kyiv, Kharkiv, dan Odesa, juga terkena dampaknya. Demikian dikutip dari BBC, Minggu (15/1).

Sebagian besar Ukraina sekarang mengalami pemadaman darurat setelah rudal menghantam infrastruktur listrik di beberapa kota.

Sementara itu, serangan di Dnipro menghantam pintu masuk gedung sembilan lantai, mengubah bangunan itu menjadi puing-puing.

Dalam pidatonya pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pembersihan puing-puing di Dnipro akan berlanjut sepanjang malam.

"Kami berjuang untuk setiap orang, setiap kehidupan," kata dia.

Belum ada informasi mengapa apartemen tersebut menjadi objek kehancuran karena jaraknya cukup jauh dari fasilitas listrik terdekat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Targetkan Jaringan Listrik Ukraina

Serangan pada Sabtu terjadi dua minggu sejak serangan terakhir Rusia menargetkan jaringan listrik Ukraina. Zelensky mengatakan serangan terbaru pada fasilitas infrastruktur listrik paling berdampak pada wilayah Kyiv dan Kharkiv.

Perusahaan listrik negara Ukraina, Ukrenergo, sebelumnya mengumumkan pemberlakuan batas konsumsi listrik untuk semua wilayah hingga tengah malam.

3 dari 3 halaman

Ukraina Butuh Senjata

Inggris sudah menyampaikan komitmennya akan mengirim tank Challenger 2 ke Ukraina. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengungkapkan Challenger, tank tempur utama tentara Inggris, akan membantu pasukan Kyiv mendorong mundur pasukan Rusia.

Rusia menanggapi pernyataan PM Sunak dengan mengatakan bahwa memberikan lebih banyak senjata ke Ukraina akan menyebabkan operasi Rusia yang intensif dan lebih banyak korban sipil.

Kemudian pada Sabtu, Presiden Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia terhadap sasaran sipil dapat dihentikan hanya jika mitra Barat Ukraina memasok senjata yang diperlukan.

"Apa yang dibutuhkan untuk ini? Senjata-senjata yang ada di gudang mitra kami dan yang sangat ditunggu-tunggu oleh tentara kami," katanya.

Zelensky mengklaim bahwa pasukannya telah menembak jatuh lebih dari 20 dari 30 rudal Rusia yang ditembakkan ke Ukraina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.