Sukses

Paus Fransiskus Ajak Jemaat Doakan Emeritus Benediktus XVI yang Sakit Parah

Paus Fransiskus mengatakan mantan Paus Benediktus XVI sakit parah. Dia meminta para jemaatnya di Vatikan untuk mendoakannya.

Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus mengatakan mantan Paus Benediktus XVI sakit parah. Dia meminta para jemaatnya di Vatikan untuk mendoakannya.

Benediktus XVI yang berusia 95 tahun, menjadi pemimpin pertama Gereja Katolik yang mundur dalam 600 tahun pada 2013, dengan alasan usia lanjut.

Di akhir audiensi terakhir Paus tahun ini, dia meminta orang-orang untuk "melakukan doa khusus untuk Paus Emeritus Benediktus".

Vatikan kemudian mengatakan kesehatan mantan Paus itu memburuk dalam beberapa jam terakhir.

"Situasi saat ini tetap terkendali, terus dipantau oleh dokter," kata juru bicara Matteo Bruni seperti dikutip dari BBC, Kamis (29/12/2022).

Paus Fransiskus berbicara kepada khalayak umum di Paul VI hall (aula Paulus VI) Vatikan, ketika dia mendongak dari selembar kertas dan berbicara tentang kesehatan mantan Paus Benediktus XVI yang menurun. Dia kemudian melakukan perjalanan singkat dari aula ke Taman Vatikan untuk melihat Benediktus di biara Mater Ecclesiae, tempat dia tinggal sejak dia mengundurkan diri.

Awal bulan ini Paus Fransiskus mengungkapkan dia sering mengunjungi pendahulunya.

Berbicara tentang Benediktus sebagai seorang "santo" (orang suci) dan seorang yang memiliki kehidupan spiritual yang tinggi, dia mengatakan bahwa mantan paus itu brilian dan memiliki selera humor yang bagus.

Mantan Paus itu telah bergumul dengan kemampuan berbicaranya selama beberapa waktu, dan dua tahun lalu seorang kardinal Malta mengatakan Benediktus telah memberi tahu para kardinal baru bahwa "Tuhan telah mengambil kemampuan berbicara saya agar saya menghargai keheningan".

"Dia berbicara dengan lembut tetapi mengikuti percakapan Anda," kata Paus Fransiskus kepada surat kabar Spanyol ABC.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Doa dari Kardinal Seluruh Dunia

Kardinal di seluruh dunia bergabung dengan Paus Fransiskus dalam mendoakan pendahulunya. "Di saat-saat sulit dan serius ini, mari kita bersatu dalam doa yang sungguh-sungguh untuk Paus Emeritus kita yang terkasih," tulis Kardinal Robert Sarah dari Guinea, uskup Afrika paling senior di Vatikan hingga tahun lalu.

Ketika Paus membawa kardinal baru untuk menemuinya di biara Mater Ecclesiae pada bulan Agustus, Benediktus tampak lemah tetapi dia menjabat tangan mereka semua dan bercengkerama dengan mereka.

Benediktus XVI berusia 85 tahun ketika pada Februari 2013 dia mengejutkan umat Katolik di seluruh dunia dengan keputusannya untuk mundur, kurang dari delapan tahun setelah dia terpilih menjadi Paus sebagai Kardinal Joseph Ratzinger.

Sejak Gregory XII mengundurkan diri pada tahun 1415, tidak ada seorang Paus yang mengundurkan diri.

Benediktus telah memimpin Misa pemakaman pendahulunya Yohanes Paulus. Ia adalah orang Jerman kedelapan yang menjadi Paus dan dikenal karena pandangannya yang konservatif dan tradisionalis, berkampanye melawan aktivisme sosial teologi pembebasan.

Tapi kepausannya ditandai dengan skandal yang melibatkan pelecehan seksual terhadap anak oleh para pendeta.

Dua laporan pada tahun 2009 merinci tingkat pedofilia dan menutup-nutupi dalam Gereja Irlandia - dan kemudian terungkap bahwa hampir 400 imam telah dipecat oleh Benediktus pada tahun 2011 dan 2012.

 

3 dari 4 halaman

Skandal di Kepausan

Namun, awal tahun ini mantan Paus mengakui bahwa telah terjadi kesalahan dalam menangani kasus pelecehan seksual saat dia menjadi uskup agung Munich dari tahun 1977 hingga 1982.

Penyelidikan Jerman yang ditugaskan oleh Gereja menemukan bahwa dia telah gagal bertindak dalam empat kasus. Benediktus membantah melakukan kesalahan tetapi meminta maaf atas "kesalahan yang menyedihkan".

CNN melaporkan, laporan tentang penyalahgunaan oleh pendeta Katolik yang diterbitkan pada bulan Januari telah mengaburkan warisan Benediktus.

Laporan tersebut menemukan bahwa dia telah diberitahu tentang empat kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak di bawah umur – termasuk dua selama berada di Munich – tetapi gagal bertindak, dan bahwa dia telah menghadiri pertemuan tentang seorang pendeta yang kasar.

Benediktus kemudian menolak tuduhan tersebut, mengakui bahwa dia telah menghadiri pertemuan tersebut tetapi menyangkal bahwa dia sengaja menyembunyikan kehadirannya.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan dengan CNN, Survivors Network of them Abused by Priests (SNAP) berbicara tentang "perasaan campur aduk" yang mungkin dimiliki publik tentang Benediktus. “Sayangnya, banyak korban pelecehan pendeta tidak berani berbicara dalam hal penyembuhan dari luka mereka dan mendapatkan keadilan yang layak mereka terima," tulis SNAP.

Kardinal Reinhard Marx, uskup agung Munich saat ini, mengatakan dia telah melihat Benediktus pada bulan September dan meminta para pengunjung gereja untuk menyertakan dia dalam doa mereka.

Meskipun Benediktus adalah Paus pertama selama 600 tahun yang mundur, Paus Fransiskus menjelaskan dalam wawancaranya di Spanyol bulan ini bahwa dia juga telah menandatangani surat pengunduran diri pada tahun 2013 "dalam hal gangguan kesehatan atau apa pun", menyerahkannya kepada Kardinal Bertone, sekretaris negara Vatikan saat itu.

 

4 dari 4 halaman

Kondisi Kesehatan Menurun

Pada tahun 2013, Paus Benediktus XVI mengejutkan dunia dengan membuat keputusan yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengundurkan diri dari posisinya, dengan alasan "usia lanjut."

Pengumuman Benediktus menandai pertama kalinya seorang Paus mengundurkan diri dalam hampir 600 tahun. Paus terakhir yang mengundurkan diri sebelum kematiannya adalah Gregorius XII, yang pada tahun 1415 berhenti untuk mengakhiri perang saudara di dalam Gereja Katolik di mana lebih dari satu orang mengaku sebagai Paus.

Pada tahun 2020, Vatikan mengatakan Benediktus menderita "kondisi yang menyakitkan tetapi tidak serius", menyusul laporan di media Jerman bahwa dia sakit.

Dua tahun sebelumnya, dalam sebuah surat publik langka yang diterbitkan di surat kabar Italia Corriere della Sera, Benediktus menulis bahwa "dalam kekuatan fisik saya yang perlahan memudar, di dalam hati saya sedang berziarah menuju Rumah."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.