Sukses

Relawan Indonesia di Piala Dunia 2022 Qatar Raih Apresiasi

Kemlu RI memberikan apresiasi pada relawan Indonesia di Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Doha - Sejumlah WNI ternyata ikut terlibat sebagai relawan pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Keterlibatan mereka lantas mendapat apresiasi dari Kementerian Luar Negeri RI. 

Dilaporkan situs Kemlu RI, Rabu (28/12/2022), kegiatan malam apresiasi diselenggarakan di Wisma Duta, Jalan Istiqlal, Doha pada (23/12). Duta Besar RI untuk Qatar, Ridwan Hassan menyampaikan apresiasinya kepada para volunteer Indonesia di World Cup 2022 "Bagaimanapun juga mereka adalah duta bangsa yang berdiri langsung berhadapan dengan supporter dari banyak negara," ujar Dubes Ridwan Hassan.

Sementara itu, salah satu perwakilan volunteer, Ahmad Syarnubi Fatah menyampaikan kebanggaannya dapat bergabung sebagai volunteer di Piala Dunia 2022. "Meski saya harus menempuh perjalanan kurang lebih 2.5 jam setiap hari, saya tetap menikmati kegiatan volunteering ini," kata Syarnubi Fatah, seorang diaspora yang sudah belasan tahun menetap di Qatar.

Tercatat ada sekurangnya 90 WNI yang terlibat sebagai volunteer dalam Piala Dunia Qatar. Sebagian besar di antaranya adalah mereka yang sudah menetap di Qatar, dan sebagian lain adalah para volunteer yang sengaja datang langsung dari Indonesia atau negara lain. Selama Piala Dunia, mereka memegang aneka ragam pekerjaan dari mulai menangani awak media, membantu penonton difable sampai menjadi penunjuk arah jalan.

Di luar para volunteer, diaspora Indonesia, terutama diaspora muda juga banyak yang terlibat dalam berbagai kegiatan Piala Dunia.

"Ada puluhan anak-anak Indonesia yang terlibat sebagai ball crew, flag bearer atau player escort dalam Piala Dunia kemarin," kata Ali Murtado, Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Doha. 

KBRI Doha juga memberikan penghargaan kepada Sanggar-Sanggar Seni dan Tokoh Seni Indonesia di Qatar yang telah aktif mempromosikan Indonesia selama Piala Dunia kemaren.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indonesia Tak Gentar Calonkan Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari yakin Indonesia bisa bersiang dengan Qatar untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Meski Qatar baru saja dapat pujian sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Indonesia tak gentar.

Seperti diketahui, Indonesia memang ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Presiden Joko Widodo telah menyatakan ketertarikan ikut bidding tuan rumah saat bertemu Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach di G20 Bali, bulan lalu. 

Persaingan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 akan sengit. Qatar baru-baru ini juga menyatakan berminat menjadi tuan rumah setelah sukses saat menggelar Piala Dunia 2022 yang baru kelar 18 Desember lalu.

Qatar sendiri sudah tiga kali mengajukan menjadi tuan rumah Olimpiade namun selalu mental. Mereka pernah mencalonkan diri untuk tuan rumah tahun 2016, 2020 dan 2032. Qatar kalah bersaing dengan Brasil, Jepang, dan Australia.

"Hubungan kami dengan Qatar sangat baik. Kami tidak melihat ini sebagai kompetisi. Kami sama-sama mempersiapkan diri karena Olimpiade bukan ajang yang selamanya (digelar di satu negara), artinya ada Olimpiade 2036, 2040, dan seterusnya," ungkap Okto di Kantor NOC Indonesia, Jakarta, Kamis (22/12/2022).

"Tapi secara kesiapan, Indonesia bisa dibilang lebih siap karena kita juga memiliki banyak rekam jejak menggelar kejuaraan internasional. Indonesia selalu siap, secara ekonomi juga (siap) apalagi kita adalah negara G20," lanjut Okto.

3 dari 4 halaman

Gelar di IKN

Rencananya Indonesia akan mengajukan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai lokasi penyelenggaraan Olimpiade 2032. Demi memuluskan ambisi tersebut, NOC Indonesia akn melibatkan IOC dalam perencanaan pembangunan fasilitas penyelengggaraan Olimpiade 2036 di IKN.

Dengan melihatkan langsung IOC, diharapkan sarana dan prasarana yang dibangun di IKN akan sesuai standar Olimpiade. “Jadi itu adalah cara kami untuk mengikat mereka (IOC) sehingga mereka terlibat dari awal dalam mempersiapkan sarana dan prasarana Olimpiade 2036,” kata Okto. 

Menyiapkan bidding Olimpiade 2036 menjadi salah satu tugas berat NOC Indonesia. Namun untuk waktu dekat, NOC Indonesia juga sudah ditunggu segudang pekerjaan besar. Pasalnya Indonesia akan ikut banyak ajang bergengsi di tahun 2023.

Sepanjang tahun 2023, banyak multievent maupun single-event yang akan diikuti Indonesia. Mulai dari SEA Games, Asian Games, Piala Dunia U-20, Piala Dunia Bola Basket hingga ANOC World Beach Games yang akan digelar di Bali.

"Indonesia harus menjadi juara di setiap event yang diikuti, bendera Merah Putih harus selalu berkibar dan lagu Indonesia Raya harus berkumandang di semua ajang yang kita ikuti," tutur Okto.

4 dari 4 halaman

Qatar Setelah Piala Dunia

Sebelumnya dilaporkan, Qatar sukses menjadi penyelenggara Piala Dunia 2022 dan menepis keraguan banyak orang terhadap negara yang namanya kurang dikenal di sepak bola internasional. Penyelenggaraan turnamen dibumbui dengan gencarnya serangan terhadap pelaksanaan hak asasi manusia, larangan LGBT dan ketatnya hukum di sana.

Qatar juga gagal bicara banyak di Piala Dunia 2022. Di tengah badai protes penunjukan sebagai penyelenggara, mereka malah mencatatkan dirinya sebagai tuan rumah pertama dalam sejarah Piala Dunia yang tersingkir setelah dua pertandingan.  

Menurut catatan yang dilansir ESPN, Afrika Selatan menjadi negara tuan rumah lainnya yang tersingkir di fase grup saat mereka menggelar Piala Dunia 2010. Namun, kala itu Afrika Selatan masih bertahan hingga laga ketiga, dan tersingkir dengan mencatat satu kemenangan dan satu hasil imbang.

Anak asuh Felix Sanchez bahkan dipastikan sudah tersisih setelah Grup A menyelesaikan dua putaran. Kekalahan 1-3 dari Senegal ditambah skor imbang Belanda vs Ekuador, membuat mereka secara matematis mustahil ke babak. Kesempatan meraih angka maksimal adalah tiga saat menghadapi Belanda. Namun, justru Qatar kemasukan dua gol saat bertemu tim Oranje.

Hasil ini membuat Qatar bernasib sama seperti Afrika Selatan pada 2010, yang juga terhenti di fase grup. Sebagai gambaran, tuan rumah biasanya memiliki rapor bagus di Piala Dunia. Mereka memanfaatkan keunggulan berupa jumlah suporter untuk melangkah jauh.

Namun, ada catatan lain yang membuat Qatar lebih buruk ketimbang Afsel. Mereka menjadi tuan rumah pertama yang menderita kekalahan pada penampilan perdana turnamen usai dipermalukan Ekuador, Minggu (20/11/2022). 

Piala Dunia 2022 nyatanya menghasilkan kejutan demi kejutan, diakhiri dengan final yang dramatis, ada yang menyebutnya terbaik sepanjang masa. Argentina dan Prancis menyajikan drama yang menggedor jantung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.