Sukses

KTT G20 Segera Dimulai, Kini Giliran Xi Jinping Tiba di The Apurva Kempinski

Sejumlah pemimpin negara telah tiba di lokasi acara penyelenggaraan KTT G20/

Liputan6.com, Denpasar - Sebentar lagi, acara yang dinanti-nanti pun segera dimulai. KTT G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali segera mempertemukan para pemimpin dunia untuk duduk bersama dan melakukan dialog guna menemukan solusi untuk permasalahan global. 

Presiden China Xi Jinping telah tiba di lokasi, dan kemudian disambut oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) sebagai tuan rumah. 

Menurut pantauan Liputan6.com dari Media Center di Nusa Dua, Bali, sebelumnya pemimpin dunia lainnya juga telah hadir. Mereka adalah Sekjen WHO, Delegasi ILO, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Belanda Mark Rutte, PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hingga PM Inggris Rishi Sunak dan sejumlah pemimpin lainnya. 

Menurut jadwal, para delegasi dan pemimpin negara tersebut akan melakukan sejumlah agenda diskusi dengan beberapa topik yang berbeda seperti Food and Energy Security, Health dan sejumlah agenda lainnya. 

Sejak kemarin, Presiden Jokowi telah melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara seperti AS, Turki, Jepang hingga Australia. 

Dalam kesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph Robinette Biden atau Joe Biden dan Presiden Jokowi, keduanya dilaporkan membahas tentang peluang flesibilitas AS dalam pembahasan deklarasi kerja sama ekonomi yang konkret. Melalui kemitraan global, investasi, dan edukasi dalam rangka mewujudkan perdamaian dan kemakmuran.

"Saya mengharapkan fleksibilitas AS dalam pembahasan deklarasi kerja sama ekonomi konkret harus diperkuat," kata Presiden melalui keterangan pers pada Senin 14 November 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertemuan dengan PM Jepang

Selanjutnya, ketika bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, Presiden Jokowi membahas terkait dukungan negara tersebut. Sebab, sangat penting dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia. Khususnya, berkaitan dengan penyelesaian proyek infrastruktur strategis termasuk Mass Rapid Transit (MRT), perluasan akses pasar buah tropis, dan kerja sama edukasi.

"Kita juga menjajaki peluang kerjasama konkret di edupacific termasuk kerja sama triangular Indonesia Jepang dan pasifik," kata Jokowi.

3 dari 4 halaman

Pertemuan dengan Komisi Eropa

Pada pertemuan dengan Komisi Eropa atau Uni Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden Jokowi mengatakan, menyambut baik dukungan Komisi Eropa terhadap Presidensi G20 Indonesia. Jadi, perlu didorong realisasi kerja sama dalam transisi energi, investasi, mendorong penyelesaian perundingan Indonesia–Uni Eropa melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"Saya menyampaikan konsen terhadap perdagangan atas produk-produk Indonesia di Komisi Eropa, jadi saya mengajak Uni Eropa menjadi mitra," kata Jokowi.

Pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan dengan Presiden Jokowi membahas tentang solusi perang antara Rusia dengan Ukraina, penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, pembukaan akses pasar bagi produk pertanian, dan kolaborasi industri pertahanan.

"Harus segera dicari solusi damai perang di Ukraina. Dan mendorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki," kata Presiden.

 

4 dari 4 halaman

Dengan PM Australia

Terakhir, ketika Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese membahas tentang dukungan KTT G20 Indonesia. Sehingga, dari pertemuan antara negara-negara G20 dapat menghasilkan dokumen yang bermanfaat bagi kedua negara.

Kemudian, Indonesia mendorong perluasan bekerja bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di negara Australia, mendorong investasi negara Australia dalam infrastruktur, dan mendorong kerja sama transisi energi.

"Dalam bidang infrastruktur dan transisi energi. Itu akan memperkuat kerja sama selama keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 termasuk untuk isu edukasi," pungkas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.