Sukses

Korban Penembakan Massal di Penitipan Anak Thailand Kini 37 Orang

Korban penembakan massal dan penikaman di penitipan anak di timur laut Thailand dilaporkan bertambah.

Liputan6.com, Bangkok - Korban penembakan massal di penitipan anak di timur laut Thailand dilaporkan bertambah. Ulah seorang mantan polisi itu telah menewaskan sedikitnya 37 orang, kebanyakan dari mereka anak-anak, dalam serangan senjata dan pisau.

Menurut laporan BBC, yang dikutip Jumat (7/10/2022), polisi mengatakan pelaku penembakan dan penikaman massal itu kemudian diburu dan ditemukan bunuh diri bersama keluarganya setelah serangan yang dilakukan di Provinsi Nong Bua Lamphu.

Anak-anak dan orang dewasa termasuk di antara korban- polisi mengatakan penyerang kebanyakan menikam korbannya sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Mantan perwira berusia 34 tahun itu dipecat pada Juni karena penggunaan narkoba, kata polisi.

Sejauh ini belum jelas diketahui apakah ada motif serangan di penitipan anak Thailand itu.

Sedikitnya 22 anak termasuk di antara yang tewas dalam pembunuhan massal di Kota Utthai Sawan. Beberapa korban berusia semuda dua tahun diserang saat mereka tidur.

Selusin orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit Distrik Nong Bua Lamphu.

Kepala sekolah di penitipan anak Nanticha Panchum mengatakan putra penyerang anggota di daycare itu, tetapi tidak hadir di sana selama sebulan. "Pria itu biasa mengantar anaknya, dan selalu sopan dan senang mengobrol," katanya.

Panchum mengatakan biasanya ada lebih dari 90 anak di tempat penitipan tersebut, tetapi hanya lebih dari 20 yang hadir pada hari Kamis karena cuaca buruk dan kerusakan bus sekolah.

"Penembak datang sekitar waktu makan siang dan menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak terlebih dahulu," kata seorang pejabat setempat, Jidapa Boonsom, yang bekerja di dekatnya, kepada kantor berita Reuters. Salah satunya adalah seorang guru yang sedang hamil delapan bulan.

"Awalnya orang mengira itu kembang api," katanya, seraya menambahkan bahwa pria itu kemudian memaksa masuk ke ruangan terkunci di mana anak-anak sedang tidur

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesedihan dan Pemandangan Mengerikan

Video yang dibagikan di media sosial tampaknya menunjukkan air mata dan kesedihan orang tua dan kerabat mereka yang terbunuh, ketika mereka berkumpul di tempat penampungan di luar penitipan anak.

Polisi yang tiba setelah serangan dihadapkan dengan pemandangan mengerikan, jasad orang dewasa dan anak-anak, beberapa di antaranya sangat muda, tergeletak di dalam dan di luar gedung.

"Setelah melakukan olah TKP, kami menemukan bahwa pelaku mencoba masuk dan dia terutama menggunakan pisau untuk melakukan kejahatan dengan membunuh sejumlah anak kecil," kata Kepala Polisi Damrongsak Kittiprapat.

"Kemudian dia keluar dan mulai membunuh siapa pun yang dia temui di sepanjang jalan dengan pistol atau pisau sampai dia tiba di rumah. Kami mengepung rumah dan kemudian menemukan bahwa dia bunuh diri di rumahnya."

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menggambarkan insiden itu sebagai "peristiwa yang mengejutkan".

 

3 dari 4 halaman

Sersan Polisi Dipecat Karena Narkoba

Polisi menyebut penyerang sebagai Panya Kamrab, seorang pria lokal yang pernah menjadi sersan polisi sebelum dia diskors karena penggunaan narkoba pada Januari, dan kemudian diberhentikan pada Juni.

Dia disebutkan muncul di pengadilan pada Kamis 6 Oktober atas tuduhan terkait dengan penggunaan dan kemungkinan penjualan metamfetamin. Putusan itu dijadwalkan akan disampaikan pada hari Jumat.

Berbekal senapan, pistol, dan pisau, dia menyerbu penitipan anak sekitar pukul 12.30 waktu setempat (05:30 GMT).

Rincian dari apa yang terjadi masih berkembang sejauh ini.

Setelah pembantaian besar-besaran, penyerang disebutkan melarikan diri dari tempat kejadian dengan truk pikap Toyota empat pintu putih berplat nomor Bangkok, menurut polisi yang memburunya. Warga bahkan diperingatkan untuk tetap waspada di dalam ruangan demi keselamatan mereka sendiri..

4 dari 4 halaman

Membunuh Korban Saat Kabur

Saksi mata yang dikutip mengatakan penyerang mengendarai kendaraannya ke arah orang-orang di sekitar dan melepaskan tembakan ke beberapa dari mereka, melukai beberapa orang saat dia melarikan diri.

Polisi mengatakan Kamrab kembali ke rumah, membunuh istri dan putranya sebelum mengambil nyawanya sendiri. Bunuh diri.

Penembakan massal di Thailand jarang terjadi, meskipun tingkat kepemilikan senjata relatif tinggi untuk wilayah tersebut. Senjata ilegal juga umum di negara Asia Tenggara, menurut kantor berita Reuters.

Serangan di penitipan anak itu terjadi kurang dari sebulan setelah seorang perwira militer menembak mati dua rekannya di sebuah pangkalan militer di Bangkok.

Pada tahun 2020 seorang tentara membunuh 29 orang dan melukai puluhan lainnya di Kota Nakhon Ratchasima

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.