Sukses

Gubernur Texas Kirim Bus Imigran Ilegal ke Rumah Wapres AS Kamala Harris

Gubernur Texas dan Florida terus mengirim imigran ilegal ke daerah lain, termasuk Washington DC.

Liputan6.com, Washington, DC - Gubernur Texas Greg Abbott mengirimkan dua bus berisi migran menuju rumah Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. Mereka adalah imigran ilegal yang masuk ke Texas.

Pengiriman bus imigran ilegal ini merupakan bentuk protes dari negara bagian Texas yang berada di perbatasan. Meski ada masalah imigran ilegal, Wapres AS Kamala Harris sempat memberi klaim bahwa keadaan di perbatasan baik-baik saja.

Dilaporkan Fox News, Jumat (16/9/2022), ini bukan pertama kalinya Gubernur Texas mengirim para imigran ilegal ke wilayah ibu kota. Terkini, ada lebih dari 100 orang yang dikirim oleh Gubernur Texas Greg Abbott. Mereka dikumpulkan di Eagle Pass, Texas.

Para migran itu ada yang berasal dari Venezuela, Uruguay, Kolombia, dan Meksiko. Saat ditanya Fox News, para migran itu berpikir AS punya kebijakan perbatasan terbuka.

Dua bus itu berangkat dari Del Rio, Texas, kemudian menurunkan para imigran ilegal di dekar kediaman Wapres Harris di Naval Observatory, Washington DC, Kamis (15/9).

Wapres Harris ogah berkomentar mengenai hal tersebut. Para migran lantas dibawa ke gereja oleh organisasi Sanctuary DMV.

Gubernur Florida Beri Tiket Pesawat

Langkah serupa juga dilakukan Gubernur Florida Ron DeSantis. Ia bahkan menerbangkan para imigran ilegal dengan pesawat menuju kawasan elit Martha's Vineyard pada Rabu (14/9).

Sementara, Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, menyebut kedatangan para migran tersebut memicu krisis kemanusiaan di wilayahnya. Bowser menyindir pemerintah federal yang belum membantu DC, namun ia menyampaikan akan berusaha sebaik mungkin.

"Jadi telah dikatakan, tetapi mesti dipertegas, bahwa gubernur-gubernur Texas dan Arizona telah membuat krisis ini. Dan pemerintah federal belum turun tangan untuk membantu District of Columbia," ujar Bowser.

Bowser telah meminta agar Garda Nasional untuk membantu mengatasi ribuan migran di ibu Washington DC. Namun, Pentagon menolak permintaan wanita itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kamala dan Imigran

Pada Juni 2021, Kamala Harris meminta warga Guatemala tidak datang ke AS secara ilegal. Ia mengucapkan hal itu pada lawatan internasional pertama setelah berkuasa di Gedung Putih. 

Kamala melakukan konferensi pers bersama Presiden Guatemala, Alejandro Giamattei. Ia membahas isu korupsi lintas negara dan imigran ilegal dari Guatemala agar tidak datang ke AS.  

"Saya ingin memperjelas kepada kawan-kawan di wilayah ini yang berpikir melakukan perjalanan berbahaya ke perbatasan AS-Meksiko. Jangan datang," ujar Kamala Harris di Guatemala City.

"Jangan datang," ia mengulangi.

Mantan Jaksa Agung California ini menegaskan bahwa Amerika Serikat akan menegakan hukumnya dan mengamankan perbatasan. Ia lantas menyuruh imigran agar menggunakan cara legal.

"Kami tidak akan menyarankan imigrasi ilegal. Dan saya percaya jika kamu datang ke perbatasan kami, kamu akan diusir," ucap Kamala.

Kamala Harris juga meminta agar kelompok masyarakat di Guatemala ikut mencegah orang-orang yang nekat ingin datang ke AS secara ilegal. Kamala berkata yang diuntungkan dari aksi semacam itu hanyalah coyote (penyelundup imigran).

Ia lantas berjanji kepada Presiden Giamattei untuk membantu kesejahteraan Guatemala agar muncul harapan di negara tersebut, sehingga masyarakat tidak nekat mengadu nasib ke AS.

3 dari 4 halaman

Gedung Putih Sempat Klarifikasi

Ucapan Wapres Kamala Harris menuai kontroversi karena tak sesuai dengan pendirian Kamala Harris sebelum berkuasa. Dulu, Kamala Harris menentang posisi Presiden Donald Trump yang memiliki posisi garis keras terhadap imigran ilegal.

Kini, juru bicara Gedung Putih memberikan klarifikasi bahwa ucapan Kamala Harris terkait sistem pencari suaka di AS yang masih dibenahi.

"Apa yang wakil presiden sampaikan adalah ada banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan karena kita tak punya sistemnya," ujar jubir Gedung Putih Jen Psaki, dikutip Rabu (9/6/2021).

"Kita perlu lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan agar memastikan proses suakanya seperti seharusnya," kata Psaki.

Ini bukan pertama kali Jen Psaki menyebut sistem sebagai alasan. Ia juga sempat menyiratkan kesalahan ke pemerintahan Donald Trump yang dituding tak membuat sistem terkait imigrasi yang mumpuni.

4 dari 4 halaman

Perbatasan Aman

Beberapa hari sebelum para migran dikirim ke rumahnya, Wapres Harris sempat mengklaim bahwa perbatasan negaranya dalam keadaan aman. Ucapannya itu menuai kontroversi karena dianggap tak sesuai realitas. 

Pada wawancara Meet the Press bersama NBC, Kamala Harris berkata sistem imigrasi rusak di era Presiden Donald Trump. 

"Perbatasan aman, tetapi kita memiliki sistem imigrasi yang rusak, terutama dalam empat tahun terakhir sebelum kami menjabata, dan ini perlu diperbaiki," ujar Kamala Harris.

Kamala mendukung adanya jalan agar para imigran tersebut bisa menjadi warga negara AS. Namun, rencana amnesti tersebut juga tak terlepas dari kontroversi.

Rencana Kamala tersebut bisa memberikan jutaan imigran ilegal cara legal untuk menjadi warga AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.