Sukses

25 Agustus 2001: Kematian Tragis Penyanyi R&B Dunia Aaliyah di Kecelakaan Pesawat

Aaliyah Haughton, bintang pop dunia yang sedang di puncak karir tapi mengalami kematian yang tragis karena kecelakaan pesawat yang menimpanya.

Liputan6.com, Bahama- Tepat 21 tahun yang lalu, dunia kehilangan penyanyi R&B ikonik dan berbakat, Aaliyah, yang tewas dalam kecelakaan pesawat di Bahama.

Pada 25 Agustus 2001 malam, artis nominasi Grammy itu tewas karena benturan setelah sebelumnya terlempar 20 kaki dari badan pesawat yang jatuh tak lama setelah lepas landas di Bahama.

Mengutip BBC on This Day, polisi Bahama mengatakan bahwa setelah pesawat jatuh, enam penumpang di dalamnya, termasuk Aaliyah, ditemukan tewas seketika. Sementara tiga penumpang lainnya tewas tak lama setelah mereka mendapatkan perawatan atas luka-luka mereka.

Malam itu, Aaliyah sedang dalam perjalanan kembali ke AS setelah menyelesaikan proses shooting musik videonya di kepulauan Abaco, sekitar 270 km dari Florida. Kecelakaan tersebut terjadi dalam jarak hanya beberapa meter dari Bandara Pelabuhan Marsh.

Aaliyah yang sedang dalam puncak karir sebagai bintang pop dunia, tewas dalam kecelakaan pesawat itu. Album One in a Million yang meraih double-platinum, theme-song Anastasia yang dinominasikan di Oscar, dan dua nominasi Grammy merupakan beberapa bukti bahwa saat itu, Aaliyah sedang bersinar terang sebagai seorang bintang pop.

Darren Lawnford, penyanyi R&B nomor satu di dunia mengatakan kepada BBC Radio bahwa Aaliyah merupakan salah satu penyanyi yang ia yakin akan menjadi bintang besar di dunia.

Aaliyah memiliki suara yang bagus, selalu stood out, dan pasti memiliki masa depan yang cerah di dunia musik dan film dunia,” ungkap Darren.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Musik Video yang Membawa Aaliyah pada Kematian

Beberapa hari sebelum hari tragis kematian Aaliyah, ia sedang menyelesaikan musik video terbarunya di Miami, Florida. Untuk menyelesaikan video musik tersebut ia terbang ke Kepulauan Abaco bersama dengan kru produksinya, dan menyelesaikan syuting dengan adegan bawah air.

Setelah proses syuting selesai, Aaliyah dan kru produksi hendak kembali ke Florida menggunakan Cessna, tipe pesawat yang ia sewa secara pribadi. Malam itu mereka menyewa Cessna 402 tujuan Florida pada pukul 6.50 sore waktu Florida dan berangkat dari Bandara Marsh Harbour.

Mengutip CNN, pesawat itu mengangkut Sembilan orang termasuk di dalamnya Aaliyah; penata rambut, Eric Forman; penata rias, Christopher Maldonado; penjaga keamanan, Scott Gallon; teman dekat Aaliyah, Keith Wallace dan Anthony Dodd; karyawan Blackground Record, yaitu Douglas Kratz dan Gina Smith; dan pilot, Luis Morales III. Menurut keterangan awal, diketahui bahwa pesawat tersebut sudah kelebihan beban yamg menyebabkan pesawat tersebut jatuh.

3 dari 4 halaman

Pesawat yang Gagal Lepas Landas dan Pilot yang Tidak Mendapat Izin Terbang

Basil Rahming, perwakilan dari kepolisian Bahama mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat yang membawa Aaliyah dan kru produksinya itu tampaknya mengalami kerusakan mesin saat lepas landas.

Cessna 402 tuhuan Florida itu menabrak semak-semak di ujung landasan pacu di Marsh Habour di Pulau Abaco, di utara Nassau.

Dewan Keselamatan transportasi Nasional juga memberikan keterangan bahwa ada saksi yang meilhat pesawat lepas landas dari landasan pacu dan naik hingga kurang dari 100 kaki, lalu pesawat menukik dan menabrak rawa di ujung landasan. Setelah menabrak rawa, pesawat yang dinaiki Aaliyah kemudian terbakar dan menewaskan semua penumpang.

Sementara itu, pihak berwenang menetapkan bahwa Cessna yang dinaiki oleh Aaliyah dan kru produksinya telah melampaui batas maksimum mengangkut bebas 700 pon. Kemudian diketahui ternyata pilot yang membawa Cessna 402 itu bahkan belum disetujui untuk menerbangkan pesawat dan berbohong untuk mendapatkan lisensi pilotnya.

Pesawat yang tujuan akhirnya di Opa-locka, Miami, merupakan pesawat milik perusahaan Skystream yang berbasis di Florida, ujar juru bicara Administrasi Penerbangan Federal AS, di Atlanta.

Menurut buku Kathy Landoloni “Baby Girl: Better Known as Aaliyah”, Aaliyah bahkan tidak bangun saat proses boarding. Bahkan, Aaliyah menolak untuk masuk ke pesawat dan memilih untuk menunggu. Tapi, seorang anggota kru memberinya obat penenang untuk membantunya tidur dan membawanya masuk ke pesawat sebelum lepas landas.

4 dari 4 halaman

Tragisnya Kematian Aaliyah

Jasad Aaliyah saat itu ditemukan sekitar 20 kaki dari puing-puing pesawat yang jatuh. Selain Aaliyah, para korban lainnya langsung dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Princess Margaret di Nassau.

Mengutip dari allthisintresting, Dr. Giovander Raju, sebagai dokter yang memeriksa Aaliyah setelah kematian, menetapkan bahwa Aaliyah tewas setelah menerita luka bakar parah dan benturan di kepalanya. Aaliyah juga mengalami syok ekstrem yang merusak hatinya.

Raju menambahkan bahwa Aaliyah ternyata mengalami syok berat, bahkan jika Aaliyah selamat dan sadar dari kecelakaan itu, ia pasti akan meninggal setelahnya.

Enam hari setelah kematian Aaliyah, ia dimakamkan di gereja St. Ignatius, Loyola, Manhattan.

Setahun setelahnya, pada 2002, seorang toksikologi, Morales, mengungkapkan bahwa ternyata Aaliyah juga diketahui ada kandungan kokain dan alkohol di dalam darahnya.

Berita kematian Aaliyah merupakan pukulan keras bagi orang-orang sekitarnya, para fans, serta dunia musik R&B dunia saat itu. Pasalnya, Aaliyah sedang berada di puncak karir dan sedang memupuk berbagai prestasi untuk masa depan musik dan keaktrisannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.