Sukses

Negara Barat Khawatir Instalasi Nuklir di Ukraina Jadi Target Rusia

Negara-negara Barat mengkhawatirkan instalasi nuklir di Ukraina.

Liputan6.com, Kiev - Inggris, Prancis, Jerman dan AS telah menekankan perlunya memastikan keselamatan instalasi nuklir yang terancam oleh konflik di Ukraina.

Dilansir BBC, Senin (22/8/2022), dalam panggilan telepon pada hari Minggu, keempat pemimpin juga menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina melawan invasi Rusia.

Moskow dan Kyiv telah menuduh satu sama lain menembaki pembangkit nuklir milik Rusia, yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya malapetaka.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky mendesak warga Ukraina untuk waspada menjelang perayaan Hari Kemerdekaan.

"Rusia dapat mencoba melakukan sesuatu yang sangat menjijikkan, sangat kejam," katanya dalam pidato akhir pekan.

"Salah satu tujuan utama musuh adalah mempermalukan kami," tambahnya, tetapi "kami harus cukup kuat untuk melawan semua provokasi". 

Hari Kemerdekaan Ukraina pada Rabu, 24 Agustus, juga akan menandai enam bulan sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Konflik tersebut menjadi subjek panggilan konferensi pada hari Minggu yang mempertemukan Boris Johnson dari Inggris, Presiden AS Joe Biden, timpalannya dari Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Setelah kesimpulannya, mereka mendesak pengekangan militer di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan, di mana pertempuran baru telah menyebabkan ketakutan akan bencana yang lebih buruk daripada yang terjadi di Chernobyl pada tahun 1986.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pertahanan untuk Ukraina

Para pemimpin menyambut kesepakatan - disetujui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat - untuk memungkinkan inspektur PBB untuk mengunjungi pabrik di masa mendatang.Keempat pemimpin itu juga mengatakan mereka "setuju bahwa dukungan untuk Ukraina dalam pertahanannya melawan agresi Rusia akan dipertahankan".

Ukraina melaporkan lebih banyak serangan rudal pada hari Minggu, terutama di kota Nikopol, dekat pembangkit listrik Zaporizhzhia. Pada hari Sabtu, serangan pesawat tak berawak baru menargetkan armada Laut Hitam Rusia di kota Sevastopol di Krimea yang dicaplok Rusia. 

Pihak berwenang Rusia di sana mengatakan sebuah pesawat tak berawak Ukraina telah ditembak jatuh.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Serangan Pesawat Tak Berawak

Beberapa serangan pesawat tak berawak telah dilaporkan di Krimea dalam beberapa hari terakhir, termasuk satu di pangkalan udara dekat Sevastopol pada hari Kamis dan satu lagi di pelabuhan pada hari Jumat.

Awal bulan ini, sembilan jet Rusia dihancurkan di sebuah pangkalan militer Rusia di pantai barat Krimea.

Semenanjung itu diserbu dan dianeksasi oleh Rusia pada 2014 dan Ukraina telah berjanji untuk merebutnya kembali. 

Namun, Kyiv belum mengkonfirmasi atau membantah terlibat dalam serangan baru-baru ini.

4 dari 4 halaman

Putri Sekutu Putin Tewas

Di Rusia sendiri, putri sekutu dekat Presiden Putin, filsuf ultra-nasionalis Alexander Dugin, tewas dalam dugaan bom mobil Sabtu malam.

Darya Dugina (29) meninggal setelah ledakan di sebuah jalan di luar Moskow.

Diperkirakan ayahnya, yang dikenal sebagai "otak Putin", mungkin menjadi sasaran serangan itu.Keduanya pernah menjadi tamu di sebuah festival patriotik. 

Tulisan Aleksandr Dugin tentang perlunya memulihkan kekaisaran Rusia diyakini telah menginspirasi Presiden Putin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.