Sukses

World Cities Summit 2022 di Singapura Sorot Keragaman hingga Efek K-Pop

World Cities Summit 2022 mengambil tema kota layak huni. Isu keragaman hingga K-Pop ikut muncul.

Liputan6.com, Singapura - Acara World Cities Summit 2022 (WSC) sedang digelar di Singapura pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2022. Pada Senin (1/8/2022). Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee hingga Wali Kota Seoul Oh Se Hoon ikut terlibat di hari kedua acara.

Tema tahun ini adalah kota layak hidup dan berkelanjutan (Liveable and Sustainable Cities: Emerging Stronger). Desmond Lee berharap forum ini bisa menjadi tempat bertukar ide para pemimpin dalam menghadapi tantangan bersama, seperti perubahan iklim hingga ketegangan geopolitik.

Partisipasi warga dan pembangunan perkotaan menjadi perhatian pertama Desmond Lee, sebab perkotaan menarik orang-orang dari berbagai latar belakang, dan hal itu memiliki potensi hingga risiko. Alhasil, keanekaragaman itu harus ditangani dengan bijaksana. 

"Kota-kota selalu menarik kelompok yang beragam yang terdiri atas orang-orang dengan latar belakang, skill, aspirasi, dan sudut pandang. Dan kita semakin beragam karena orang-orang makin terkoneksi kepada dunia melalui internet dan media sosial," jelas Desmond Lee dalam pidatonya.

"Terkadang, keberagaman ini bisa mengarah kepada ketidaksetujuan atau ketegangan yang perlu diurus secara hati-hati. Seringkali, keragaman ini bisa menjadi kekuatan besar, serta memberikan kita inspirasi dan pengalaman yang berlimpah," lanjut Desmond.

Untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut, Desmond Lee menyebut bahwa para pemimpin daerah tidak bisa sendirian dalam membereskan berbagai masalah yang semakin kompleks.

"Pemerintah dan para pemimpin kota akan semakin menyadari bahwa kita tidak bisa melakukan segalanya sendirian. Kita perlu mengerahkan semua talenta yang beragam dan energi masyarakat kita dam bekerja sama untuk menangani kesulitan-kesulitan tersebut," jelas Desmond Lee.

Hyundai turut hadir dalam acara dan mempromosikan desain kota pinta mereka. Accenture dan perwakilan pemerintah kota Seoul juga hadir dengan booth masing-masing. Rencananya, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga akan hadir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

K-Pop Jadi Sorotan

Wali Kota Seoul Oh Se Hoon (Oh Sehun) turut bicara dan mengundang para hadirin di WSC 2022 ke kotanya untuk acara tahun depan. Ia menggambarkan Seoul sebagai kota inovatif dalam teknologi maupun seni.

Hallyu (gelombang Korea) yang membawa K-Pop, K-Drama, hingga K-Beauty disorot sebagai bagian dari Seoul.

"Seoul adalah betul-betul kota yang atraktif. Kotanya sangat unik. Ia memiliki lebih 600 tahun sejarah, tradisi, dan warisan," ujar Wali  Kota Seoul. "Dan pada yang sama ia memiliki budaya yang modern, trendi, dan hip juga." 

Lebih lanjut, ia memuji Seoul sebagai kota dengan orang-orang yang memiliki passion dan energi. Kreativitas orang-orang di Seoul juga dilengkapi dengan keindahan alam yang berada di kota itu. 

"Ada banyak gunung-gunung, besar dan kecil, dan Sungai Han yang spektakuler mengalir melalui kotanya," ujar Wali Kota Seoul. 

Pada 2018, Seoul memenangkan penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize 2018. Situs World Cities Summit memuji kemenangan Seoul karena kota yang inklusif, reatif, dan berkelanjutan, serta memiilki kualitas hidup yang baik.

Hal lainnya yang membuat Seoul unggul adalah keputusan tegas untuk berubah dari kota yang berorientasi kepada mobil, menjadi berorientasi manusia. Contohnya adalah ketika Cheonggyecheong diubah dari jalanan besar menjadi aliran sungai yang asri. 

"Saya berharap untuk menunjukkan kepadamu masa depan yang saya canangkan untuk Seoul," ujar Wali Kota Seoul.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Bangun Ibu Kota Nusantara, Menteri PUPR Minta 25 Anak Buah Jalan-Jalan ke Korsel

Sebelumnya dilaporkan, pada sela-sela kunjungan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korea Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menemui 25 pegawainya yang dikirim ke Negeri Ginseng untuk program pelatihan, perencanaan dan pembangunan kota pintar (smart city) di Indonesia.

Menteri Basuki berpesan kepada para peserta untuk dapat memanfaatkan sebaik-baiknya pelatihan tersebut. Sehingga bisa bermanfaat untuk pengembangan kota-kota di Indonesia, termasuk IKN Nusantara di Kalimantan Timur sebagai smart city.

"Jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan kepada Saudara oleh Pemerintah. Saudara sekalian harus hadir, serius, dan aktif dalam setiap kelas, juga pertajam pemikiran anda untuk memecahkan masalah yang mungkin muncul dalam pengembangan IKN nantinya," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/7).

Menteri Basuki berharap para peserta pelatihan ini dapat mengambil intisari dan basic keilmuan tentang penerapan smart city di Korea Selatan.

"Tolong dalam 5 minggu ini semua fokus, serius dan ikhlas mengikuti training dengan sungguh-sungguh. Apa itu smart city? Menurut saya, smart city jauh lebih kompleks dari digitalisasi. Serius belajar adalah wujud dari bersyukur," serunya.

Dikatakan Menteri Basuki, selain untuk rencana pembangunan IKN Nusantara, pembelajaran pembangunan kota cerdas juga dapat bermanfaat untuk diimplementasikan pada kota-kota lain di seluruh Indonesia.

"Ini adalah dukungan yang signifikan dari Pemerintah Korea Selatan. Seperti yang kita tahu bahwa Korea Selatan memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mengatur Busan EcoDelta Smart City, Kotabaru Songdo, dan Kota Pemerintahan Sejongsebagai ibukota administrasi Korea Selatan," paparnya.

Pelaksanaan pelatihan di Korea Selatan akan berlangsung 35 hari dari 17 Juli hingga 20 Agustus 2022.

Program yang dilaksanakan Kementerian PUPR bersama Korea International Cooperation Agency (KOICA) ini dirancang dengan persentase yang sama antara jam kuliah di kelas, diskusi, penelitian dan seminar teknis kunjungan lapangan agar peserta mendapatkan pengalaman langsung.

Semua peserta mempelajari empat tema utama, yakni Pembangunan Kota Administratif, Pembangunan Kota Pintar (Smart City), Pengelolaan Air Cerdas, dan Pengelolaan Jalan dan Transportasi Cerdas selama 5 pekan pelatihan di Korea Selatan.

4 dari 4 halaman

IKN Nusantara akan Punya 9 Wilayah Perencanaan

Sementara, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, membeberkan adanya 9 pembagian wilayah perencanaan di IKN.

Nantinya, pemerintah akan membagi wilayah di IKN menjadi generator-generator ekonomi. Di mana pada 2045 dan seterusnya, IKN Nusantara diharapkan menjadi generator atau economic superhub, yang tidak hanya menghasilkan middle-income group, tapi naik menjadi high-level income group.

"9 wilayah perencanaan ini nantinya akan memiliki masing-masing tema. Ada wilayah yang akan menjadi financial center, ada yang menjadi pusat riset, ada juga wilayah yang akan menjadi education town, tourism dan seterusnya," kata Bambang dalam acara Tanoto Scholars Gathering 2022 pada Kamis (28/7).

Adapun 9 generator ekonomi di IKN mencakup Pusat Pemerintahan Nasional, Pusat Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan, Energi Baru Terbarukan, Pusat Hiburan dan Olahraga.

Kemudian Layanan Edukasi, Inovasi dan Riset, Pusat Distribusi dan Perdagangan Komoditas, Pusat Agroindustri dan Industri Pangan, hingga Pusat Kegiatan Pertanian dan Perikanan.

Generator ini sekarang tengah dalam pembangunan yang diproses hingga tahun 2024 mendatang.

Selain itu, Bambang juga mengungkapkan prinsip-prinsip IKN dalam Bahasa Inggris, yang mencakup Investment (Investasi), Knowledge (Ilmu Pengetahuan) dan Network (Jaringan).

"Investasi itu adalah apa yang akan kita bangun di IKN, bisa dari publik, pemerintah, swasta, atau bisa juga dari masyarakat," imbuhnya.

"Di IKN, kita juga ingin mengembangkan Public-Private Partnership. Contohnya adalah beberapa elemen masyarakat yang ingin membangun hutan kota, rumah diaspora, museum," lanjut Bambang.

"Ada banyak elemen masyarakat tertentu yang dari budaya mereka sendiri nantinya akan membangun beberapa bangunan ikonik atau tempat berkumpul yang akan menjadi tempat berbagi ketertarikan mereka. Jadi hal ini memang dimungkinkan," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.