Sukses

Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Nikaragua Tewaskan 16 Orang

Petugas meyakini kecelakaan bus Nikaragua itu terjadi ketika tengah melaju kencang dan menabrak dua mobil.

Liputan6.com, Esteli - Kecelakaan bus Nikaragua menyebabkan 16 orang tewas, sebagian besar warga Venezuela.

"Kecelakaan lalu lintas di Nikaragua utara telah menewaskan 16 orang, termasuk 13 warga Venezuela yang diyakini sebagai migran," kata polisi, Kamis, mengutip AFP, Jumat (29/7/2022).

Kecelakaan bus itu--yang menyebabkan 47 orang lainnya cedera--terjadi Rabu, 27 Juli malam di persimpangan berbahaya di Pan-American Highway di Departemen Esteli.

"16 orang tewas, di antaranya lima wanita dan 11 pria--13 warga negara Venezuela, seorang Nikaragua dan dua lainnya belum diidentifikasi," kata polisi nasional dalam sebuah pernyataan, menggambarkan kecelakaan itu sebagai "bencana total."

Petugas meyakini insiden itu terjadi ketika sebuah bus yang melaju kencang menabrak dua mobil.

"Akibat tabrakan dan kecepatan berlebih, sopir bus kehilangan kendali dan (bus) jatuh ke jurang," kata keterangan polisi.

Pada Kamis 28 Juli, bus yang dalam kondisi terbalik masih berada di jurang sedalam sekitar 80 meter (260 kaki), kata seorang reporter AFP di tempat kejadian.

Sebuah bus terlihat setelah jatuh di jalan raya Pan-Amerika di Condega, Nikaragua (28/7/2022). Polisi melaporkan pada Kamis (28/7) Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya di Nikaragua utara menyebabkan 16 orang tewas, termasuk 13 orang Venezuela, mungkin migran, selain 47 terluka. (AFP Photo/ Oswaldo Rivas)

Sopir Bus Ditangkap

"Ada banyak yang terluka, terdengar tangisan orang, beberapa memanggil teman mereka, anak-anak - itu menyakitkan," kata penduduk setempat Mario Jose Rugama.

"Orang-orang malang itu, ketika mereka berteriak - mereka keluar dengan patah tulang, berlumuran minyak karena bus terbalik .... jadi orang-orang tersiram dengan minyak panas."

Seperti diketahui, banyak migran yang berusaha mencapai Amerika Serikat melewati Nikaragua dan negara-negara lain di Amerika Tengah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bus Terbalik Dievakuasi

Mengutip Anadolu Agency, bus tersebut sedang melakukan perjalanan dari Managua ke perbatasan yang menghubungkan Nikaragua dengan Honduras ketika jatuh ke lereng berbahaya yang dikenal sebagai "La Cucamonga."

"Sopir bus ditahan sampai penyelidikan selesai," kata pihak berwenang.

Dalam video yang diterbitkan oleh media lokal, warga dan petugas pemadam kebakaran terlihat berusaha memindahkan bus yang terbalik.

"Polisi Nasional menyatakan solidaritasnya dengan keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam kecelakaan serius ini, dan meminta pengemudi untuk menghormati aturan keselamatan jalan," demikian menurut pernyataan kepolisian setempat.

Kecelakaan itu adalah yang terbaru dari serangkaian kecelakaan mematikan di rute tersebut, yang merupakan bagian dari jalur para migran yang berusaha mencapai Amerika Utara. Jalan Raya Pan-Amerika adalah jalan utama yang menghubungkan perbatasan Nikaragua dengan wilayah lainnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Kecelakaan Bus di Kenya

Sebelumnya, mengutip Al Jazeera, Senin  26 Juli 2022, sebanyak 34 orang tewas di Kenya tengah akibat bus penumpang yang mereka naiki banting setir dari jembatan yang sedang dilintasi bus dan jatuh ke dalam lembah sungai.

Sementara itu, surat kabar The Daily Nation dan The Standard melaporkan bahwa kecelakaan naas itu tepat terjadi pada Minggu malam di Distrik Tharaka Nithi, Kenya Tengah.

Bus yang disebutkan milik perusahaan Modern Coast itu melakukan perjalanan dari Meru ke salah satu kota pelabuhan, yaitu Mombasa tiba-tiba terbanting dari Jembatan Nithi. Lalu jatuh ke lembah sejauh 40 meter di bawah, atau dari atas jembatan tersebut.

The Nation mengutip Komisaris Tharaka Nithi County Nobert Komora menyebut bahwa penyelidikan awal terjadinya kecelakaan naas ini menemukan indikasi bahawa rem bus mungkin blong. Sehingga membuat pengemudinya memilih untuk banting setir tepat berada di tikungan tajam di atas jembatan yang menjadi tempat kejadian kecelakaan naa tersebut.

Otoritas Transportasi dan Keselamatan Nasional Kenya dan  Otoritas regulasi transportasi Kenya, telah memerintahkan semua bus milik Modern Coast untuk ditangguhkan operasionalnya, kebijakan tersebut merupakan rangkaian proses sanksi sambil menunggu penyelidikan atas kecelakaan itu.

4 dari 4 halaman

Kecelakaan Bus Terjadi di India, 25 Orang Meninggal

Selain itu, kecelakaan bus juga terjadi pada Minggu 5 Juni 2022 di India utara naik. Korban tewas menjadi 25 orang, menurut kantor berita swasta Asian News International (ANI).

Kepala Menteri negara bagian Uttarakhand Pushkar Singh Dhami mengkonfirmasi jumlah korban baru, ANI melaporkan.

Dilansir dari laman Xinhua, Senin (6/6/2022), bus yang membawa sekitar 30 penumpang jatuh ke jurang yang dalam di negara bagian berbukit utara. Para korban sedang dalam perjalanan ziarah ketika kecelakaan itu terjadi.

Lima orang terluka dalam kecelakaan itu dirawat di rumah sakit setempat.

Kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di India.

Pada tahun 2021, Menteri India untuk transportasi jalan dan jalan raya Nitin Gadkari mengatakan, tahun lalu jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas lebih banyak dibanding korban meninggal karena Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan Gadkari di majelis rendah parlemen India pada Question Hour di Lok Sabha.

Menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini, India juga menyumbang jumlah kecelakaan jalan raya tertinggi secara global, dengan 150.000 orang meninggal dan lebih dari 450.000 lumpuh setiap tahun dalam kecelakaan dengan kerugian sebesar 3,14 persen dari PDB.

"Pemerintah kita serius untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Dalam satu tahun terakhir, 150.000 orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, yang berarti lebih banyak dibandingkan 146.000 kematian akibat COVID-19," jelasnya pada pihak Ndtv.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.