Sukses

Cemburu Bosnya Direbut Karyawan Lain, Wanita Ini Nekat Cari Pembunuh Bayaran

Seorang wanita muda Inggris dituduh mencoba menyewa seorang pembunuh bayaran di sebuah situs terlarang untuk membunuh rekan kerja dan saingannya dalam urusan cintanya.

Liputan6.com, Milton Keynes - Seorang wanita muda Inggris dituduh mencoba menyewa seorang pembunuh bayaran di sebuah situs terlarang untuk membunuh rekan kerja dan saingannya dalam urusan cintanya.

Whitney Franks yang berusia 26 tahun diduga mencoba membunuh rekan kerja wanita karena dia memulai hubungan romantis dengan kekasihnya, yaitu bos mereka sendiri.

Frank dilaporkan mulai bekerja di toko Sports Direct di Milton Keynes pada tahun 2015, setahun setelah manajer toko, James Prest, mengambil alih cabang tersebut.

Pada 2016, keduanya terlibat hubungan cinta, terlepas dari kenyataan bahwa Perst juga memiliki pasangan jangka panjang dan merupakan ayah dari dua anak.

Kemudian, pada tahun 2017, ketika ada wanita lain, Ruut Ruutna bergabung bekerja di toko tersebut.

Pada tahun 2018, Perst dan Ruutna melakukan perselingkuhan, yang tidak dapat diterima oleh Frank. Pada tahun yang sama, dia meninggalkan toko Milton Keynes untuk bergabung dengan cabang Sports Direct lain di Bletchley terdekat, tetapi kecemburuan tidak membuatnya bisa move on.

Dikutip dari laman Oddity Central, Kamis (21/7/2022), dokumen pengadilan menunjukkan bahwa pada tahun 2020, James Perst sering meninggalkan istri sah dan anak-anaknya di rumah untuk mengunjungi rumah Ruutna, dan entah bagaimana Whitney Franks mengetahuinya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tuduhan hingga Penilaian Jaksa

Suatu hari, dia datang ke toko Milton Keynes dan menuduh kekasih lamanya tentang hal itu, yang membuat jaksa percaya bahwa dia pasti menguntitnya.

Kedua rival cinta itu tidak berbicara satu sama lain, jadi ini satu-satunya cara dia bisa mengetahuinya.

“Saya bisa memberi kamu cinta James, jika kamu bisa memberi saya kesempatan, saya pikir kamu bisa menjadi yang paling bahagia. Saya benar-benar bersungguh-sungguh,” tulis Whitney dalam email kepada Prest, yang menunjukkan bahwa dia masih mencintainya bertahun-tahun setelah dia meninggalkan toko Milton Keynes.

“Saya harap Anda baik-baik saja di dalam dan luar. Saya mencoba menghilangkan kecemasan ini. Saya telah menemukan beberapa hal yang dapat membantu, jadi saya akan mencobanya.”

Sehari setelah Whitney Franks menulis email di atas, seorang jurnalis BBC yang menyelidiki web gelap memberi tahu polisi tentang posting mengerikan yang mereka temui.

 

 

3 dari 4 halaman

Situs Terlarang

Dark web digunakan untuk meminta semua jenis kejahatan, dari transaksi narkoba hingga penjualan dan pembelian data yang diperoleh secara ilegal, tetapi ini adalah permintaan untuk pembunuh bayaran.

“Saya mencari pembunuh seorang wanita. Saya memiliki 1.000 pound sterling dan saya bersedia membayar lebih. Wanita ini telah menyebabkan banyak masalah bagi saya dan orang lain. Tolong bisakah Anda membantu menyelesaikan ini,” tulisannya dan itu juga termasuk nama dan alamat korban, Ruut Ruutna.

Polisi mencari Ruutna dan membawanya ke rumah persembunyian demi keselamatannya sendiri.

“Saya punya firasat tentang siapa itu. Saya rasa ini ulah Whitney Franks,” kata Ruut.

Whitney Franks ditangkap dan selama interogasi mengakui bahwa dia telah memposting iklan mencari pembunuh bayaran di situs terlarang .

“Dalam sebuah wawancara polisi, dia mengaku melihat situs normal dan sebuah pop-up muncul, yang dia klik dan membawanya ke situ terlarang ini. Keingintahuannya menguasai dirinya soal senjata dan pembunuhan,” tulis jaksa.

 

4 dari 4 halaman

Gagal Yakinkan Jaksa

Penjelasan Franks di pengadilan gagal meyakinkan penuntut, yang menegaskan bahwa kecemburuan dan obsesi Frank yang merajalela dengan James Perst mendorongnya untuk membayar seseorang agar saingan cintanya terbunuh.

“Mereka bukan hanya rekan kerja tetapi saingan cinta dan keduanya terlibat asmara pada saat yang sama. Keduanya tahu James Perst memiliki istri sah dengan dua anak kecil,” kata jaksa.

“Mereka tidak peduli tentang itu, tetapi khawatir tentang satu sama lain. Mereka berdua tahu bahwa James Perst tidak siap untuk meninggalkan pasangan istri sah atau anak-anak mereka.”

Whitney Franks terus menyangkal satu tuduhan pembunuhan. Persidangannya sedang berlangsung hingga saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.