Sukses

Cuaca Ekstrem Melanda, 100 Juta Lebih Warga Amerika Serikat Diminta Tak Keluar Rumah

Warga Amerika Serikat diminta untuk tetap berada di rumah akibat cuaca ekstrem.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 100 juta orang Amerika Serikat diperingatkan untuk tinggal di dalam rumah jika memungkinkan, karena suhu dan kelembaban tinggi menetap di negara bagian yang membentang melalui bagian pantai Teluk ke Great Lakes dan timur ke Carolina.

Pusat Prediksi Layanan Cuaca Nasional di College Park, Maryland, mengatakan pada hari Senin 107,5 juta orang akan terpengaruh oleh kombinasi peringatan panas, peringatan panas berlebihan, dan pengawasan panas berlebihan hingga Rabu(15/6/2022), seperti dikutip dari laman The Guardian. 

Gelombang panas, yang mencatat beberapa rekor suhu tinggi di barat, barat daya dan ke Denver selama akhir pekan, bergerak ke timur ke beberapa bagian pantai Teluk dan barat tengah pada hari Senin dan akan meluas ke Great Lakes dan timur ke Carolina, kata Layanan Cuaca Nasional.

St Louis, Memphis, Minneapolis dan Tulsa termasuk di antara beberapa kota di bawah peringatan panas berlebihan, dengan suhu diperkirakan mencapai sekitar 100F (38C), disertai dengan kelembaban tinggi yang dapat membuat kondisi terasa mendekati 110F (43C).

Di Jackson, Mississippi, penduduk menerjang suhu mencapai 95F (35C) pada hari Senin untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. 

Roger Britt (67) berkelana ke taman lingkungan untuk mencari sayuran untuk makan malam. Britt berpikir cuaca di Jackson lebih tidak terduga dalam beberapa tahun terakhir. "Dingin sekali musim dingin yang lalu, jadi saya tahu ini akan menjadi musim panas yang panas," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rencana Pusat Pendingin

Banyak kota mengumumkan rencana untuk membuka pusat pendingin, termasuk di Chicago, di mana para pejabat mulai memperingatkan penduduk pada hari Senin tentang di mana mereka dapat menemukan bantuan dari panas. 

Selain itu, kota Chicago berencana untuk membuka enam pusat layanan masyarakat pada hari Selasa dan Rabu dan mengatakan dalam rilis berita bahwa orang juga bisa mendinginkan diri di 75 perpustakaan umum di kota.

Kota ini meningkatkan upaya untuk menanggapi gelombang panas setelah lebih dari 700 orang, banyak dari mereka berusia lanjut, meninggal dalam gelombang panas tahun 1995. Upaya itu juga dilakukan setelah tiga wanita meninggal di fasilitas perumahan senior selama gelombang panas singkat bulan lalu, meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan kota untuk menanggapi cuaca panas yang brutal.

Di wilayah Mecklenburg Carolina Utara, yang meliputi Charlotte, pemerintah setempat membuka stasiun pendingin dan sistem transit area menawarkan tumpangan gratis ke beberapa lokasi.

3 dari 3 halaman

Berbarengan dengan Pemilu

Sementara di Carolina Selatan, petugas pemungutan suara sedang mempersiapkan apa yang bisa menjadi salah satu hari pemilihan primer terpanas yang pernah ada pada hari Selasa, dengan perkiraan tertinggi mencapai 100F dan kelembaban membuatnya terasa lebih dekat ke 110F.

Pihak penyelenggara jajak pendapat berusaha menemukan cara untuk melindungi orang-orang yang harus berdiri di luar untuk memilih. 

Alasan lainnya adalah negara bagian mengizinkan pemungutan suara lebih awal untuk pertama kalinya dan lebih dari 110.000 surat suara telah diberikan.

Di Minneapolis, 14 sekolah yang tidak sepenuhnya ber-AC akan beralih ke pembelajaran jarak jauh pada hari Selasa sementara kota bersiap menghadapi suhu tinggi di tahun 90-an. Sekolah dijadwalkan selesai pada 10 Juni tetapi pemogokan guru tiga minggu pada bulan April mendorong hari terakhir menjadi 24 Juni, untuk menebus waktu kelas yang hilang.

Panas yang berlebihan mendorong sekolah yang sama ke pembelajaran jarak jauh selama tiga hari selama minggu terakhir kelas tahun lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.