Sukses

Mengaku Sudah Disuntik Booster Vaksin COVID-19, Donald Trump Disoraki

Usia Donald Trump yang di atas 70 tahun sudah memenuhi syarat untuk mendapat booster vaksin COVID-19.

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkap telah disuntik booster vaksin COVID-19. Perkembangan ini menarik sebab ada elemen-elemen konservatif di AS yang menolak vaksinasi.

Trump berkata jika pendukungnya anti-vaksin, maka mereka terjebak retorika lawan politiknya. Ia pun meminta agar pendukungnya bangga dengan vaksin buatan AS karena menyelamatkan jutaan nyawa. 

"Berbanggalah dengan itu," ujar Donald Trump seperti dilansir New York Post, Rabu (22/12/2021).

"Apa yang kita lakukan adalah bersejarah. Jangan biarkan mereka merebutnya dari kita," lanjutnya.

Hal itu diungkap Trump saat berbincang secara live dengan jurnalis Bill O'Reilly. Trump juga mengaku sudah mendapat booster, kemudian ada suara yang menyorakinya --terlihat dalam video wawancara dengan O'Reilly.

Tetapi, Trump menyetop sorakan itu dan berkata hanya ada sedikit saja yang menolak.

"Tidak, tidak, tidak. Jangan (bersorak)," ucapnya.

Presiden AS Joe Biden juga sudah mendapatkan vaksin booster. Ia lantas menyambut baik kabar Trump telah disuntik booster.

"Mungkin itu adalah satu dari sedikit hal yang dia dan saya setujui," ujar Presiden Biden dalam konferensi pers.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin Nusantara dan Merah Putih Jadi Opsi Vaksinasi Booster Pemerintah RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa vaksin Nusantara akan menjadi salah satu opsi untuk vaksinasi booster.

Selain vaksin Nusantara, vaksin-vaksin program Merah Putih yang dikembangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Baylor College, termasuk vaksin kerja sama antara Universitas Airlangga dengan Biotis Pharmaceutical, Kalbe Farma Genexine, serta JBio dan Ahui juga termasuk dalam opsi. 

Hal ini menyusul ditemukannya varian Omicron di Indonesia beberapa hari lalu. Pemerintah terutama tengah mengkaji pemberian vaksin booster dari vaksin-vaksin yang telah digunakan di Indoensia seperti Pfizer, Sinovac dan AstraZeneca.

“Akan dilakukan revisi Perpres dan Permenkes dan pemerintah akan mengupayakan ini secepatnya dan proses ini sedang melakukan kajian dan sedang berproses di Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM),” kata Airlangga dalam Konferensi Pers PPKM secara daring, Senin (20/12) mengutip Antara.

Airlangga menambahkan, opsi vaksin dalam negeri untuk menjadi booster adalah arahan Presiden Joko Widodo.

“Ini akan segera dimatangkan, disiapkan regulasinya termasuk regulasi daripada harga masing-masing vaksin tersebut,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.