Sukses

Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan Bahas Soal Isu Yaman dengan Putra Mahkota Saudi

Pihak Gedung Putih tengah membahas soal isu Yaman dengan putra mahkota Saudi.

Liputan6.com, Jakarta - Penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, melakukan diskusi rinci tentang perang di Yaman pada Selasa (28/9) dalam pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, kata seorang pejabat senior pemerintah.

Perang di mana koalisi pimpinan Saudi telah memerangi Houthi, telah menghancurkan ekonomi Yaman dan menghabiskan cadangan devisa di negara Semenanjung Arab yang miskin, yang mengimpor sebagian besar barang-barangnya.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (29/9/2021), Sullivan tengah berada dalam perjalanan minggu ini ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bersama dengan utusan khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking dan utusan Timur Tengah Biden Brett McGurk.

Sullivan bertemu di Arab Saudi dengan putra mahkota serta Wakil Menteri Pertahanan Khalid bin Salman, Menteri Dalam Negeri Abdulaziz bin Saud bin Nayef, Menteri Garda Nasional Abdullah bin Bandar, antara lain.

“Mereka melakukan diskusi terperinci tentang konflik Yaman, dan kedua belah pihak mendukung upaya Utusan Khusus PBB yang baru untuk Yaman Hans Grundberg dan sepakat untuk mengintensifkan keterlibatan diplomatik dengan semua pihak terkait. Utusan Khusus Pemberi Pinjaman akan tetap berada di wilayah tersebut untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut," kata pejabat itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi di Yaman

PBB menggambarkan situasi di Yaman yang dilanda perang sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Pertempuran selama tujuh tahun juga telah menjerumuskan negara itu ke dalam krisis ekonomi, yang memicu kekurangan pangan.

Pejabat itu juga mengatakan Sullivan berterima kasih kepada putra mahkota atas "keramahan Arab Saudi dalam mengizinkan ribuan warga Afghanistan yang berisiko untuk transit melalui wilayah Saudi" selama penarikan kacau oleh Biden dari Afghanistan bulan lalu.

Sullivan berada di Kairo pada hari Rabu untuk pertemuan dengan pejabat Mesir yang akan mencakup diskusi tentang Libya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Emily Horne mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pemilihan di Libya diamanatkan sebagai bagian dari peta jalan yang disusun tahun lalu oleh forum politik yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengakhiri krisis selama satu dekade.

Libya telah mengalami kekacauan dan kekerasan sejak pemberontakan yang didukung NATO 2011 yang menggulingkan Muammar Gaddafi, dan terpecah setelah 2014 antara faksi barat dan timur yang bertikai.

Horne mengatakan Sullivan juga akan membahas peran Mesir dalam mempromosikan "keamanan dan kemakmuran" bagi Israel dan Palestina menyusul kunjungan Perdana Menteri Israel Naftali Bennet ke Mesir awal bulan ini.

Sullivan akan menjamu penasihat keamanan nasional Israel, Eyal Hulata, di Washington pada 5 Oktober untuk diskusi lebih lanjut, katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.