Sukses

Selandia Baru Konfirmasi 6 Kasus COVID-19 Varian Delta dari Australia

Di bawah penguncian, aktivitas bisnis dan sekolah di Selandia Baru ditutup, kecuali yang penting seperti supermarket dan stasiun.

Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru mengkonfirmasi enam kasus baru varian Delta COVID-19 pada Rabu (18/8), termasuk satu perawat yang telah divaksinasi penuh dari rumah sakit Auckland.

Keenam kasus tersebut terkait dengan kasus komunitas pertama yang mengakibatkan penguncian tingkat nasional kedua.

Di bawah penguncian, aktivitas bisnis dan sekolah di Selandia Baru ditutup, kecuali yang penting seperti supermarket dan stasiun, dikutip dari laman Xinhua, Rabu (18/8/2021).

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan hasil sekuensing genom mengonfirmasi bahwa varian Delta yang terkait dengan sekuensing genom kasus dalam wabah New South Wales, Australia.

"Kasus kami berasal dari Australia," kata Ardern dalam konferensi pers.

Perjalanan karantina bebas trans-Tasman dimulai pada April 2021 dan ditangguhkan bulan lalu karena wabah di beberapa negara bagian Australia. PM Ardern mengatakan penguncian nasional sudah tepat.

"Seluruh ambisi kami di sini adalah: lakukan sekali, lakukan dengan benar. Pendek dan tajam lebih baik daripada ringan dan panjang dan saya pikir kita semua setuju," katanya kepada media lokal Selandia Baru saat wawancara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aturan Penggunaan Masker

Tentang penggunaan masker akan wajib bagi orang berusia 12 tahun ke atas terutama saat mengunjungi layanan penting, seperti supermarket, apotek dan stasiun.

Para staf yang bekerja juga harus memakai masker. Masker juga sekarang harus dipakai di terminal bus dan taksi, katanya.

"Kami mengetahui bahwa orang-orang terpapar varian Delta hanya dengan berjalan melewati seseorang yang sebelumnya telah terpapar," kata pernyataan Kementerian Kesehatan Selandia Baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.