Sukses

Sirkuit F1 Nuerburgring Jadi Pusat Logistik Bantuan Warga Terdampak Banjir di Jerman

, Nürburg - Arena balap mobil F1 Nuerburgring beralih fungsi menjadi lokasi pusat logistik bantuan bagi warga yang terdampak banjir di Jerman.

Area ini adalah lintasan balap mobil tertua di Jerman. Arena luas yang juga sering dipakai untuk konser rock di Jerman bagian barat, demikian dikutip dari laman DW Indonesia, Rabu (21/7/2021).

Polisi, pemadam kebakaran, dan badan bantuan teknis (THW) mengatur operasi bantuan ke kawasan banjir Jerman dari Nuerburgring, karena lokasinya yang sentral.

Ratusan mobil penanggulangan bencana dan kendaraan khusus milik militer Jerman Bundeswehr juga berjejer siap dikerahkan. Sementara, di dalam aula besar bertumpuk barang bantuan yang datang dari seluruh Jerman.

"Apa yang terjadi tidak biasa. Kesediaan untuk membantu luar biasa. Semua orang melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Ini adalah semangat 'cintai sesamamu' di kehidupan nyata," kata juru bicara Nürburgring Alexander Gerhard, yang tampaknya kewalahan oleh kedatangan begitu banyak relawan yang ingin membantu.

Ferry, warga Belanda yang beberapa tahun terakhir bekerja di Nuerburgring bukan relawan. Tapi dia langsung membantu.

"Saya penggemar olahraga motor dan tentu saja saya membayangkan akhir pekan yang berbeda, tetapi sekarang membantu adalah yang terpenting," katanya.

Hari Rabu lalu dia datang dari tempat tinggalnya, sekitar 200 kilometer dari sini, dan sedang berada di sebuah supermarket di Ahrweiler ketika banjir melanda.

Sekarang, dia berada di antara tumpukan kotak jus, margarin, air minum dan bahan makanan lainnya.

Para relawan terus berdatangan dari seluruh Jerman, bahkan dari Swiss, untuk menyerahkan barang bantuan dan pakaian. Padahal barang sudah terlalu banyak, sehingga koordinator pusat bantuan di Nuerburgring sekarang minta masyarakat untuk mengirim barang bantuan ke tempat lain, selain air minum dan makanan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Solidaritas tanpa batas

Simone Becker juga penggemar balap mobil dan setiap tahun datang ke Nuerburgring. Kamis lalu sekitar jam 2 pagi dia langsung berangkat untuk ikut menolong. "Suami saya malah tidak bertanya apa-apa. Dia langsung ikut begitu mendengar mereka membutuhkan bantuan."

"Kami sangat terhubung dengan Nuerburgring, dan sekarang kami dibutuhkan dengan cara yang berbeda," tambah Simone Becker. "Kami di sini untuk hal-hal penting, solidaritas tidak memiliki batas."

Mengenakan rompi kuning, dia menjadi koordinator dan memastikan bahwa ratusan tas biru berisi makanan, pakaian kering dan mainan didistribusikan dengan benar. Dia mengatakan, tugas terberat adalah menghibur puluhan orang yang dievakuasi dari kawasan banjir yang kini menginap di hotel bintang empat di areal sirkuit itu.

"Saya berbicara dengan semua orang di sini, dengan semua relawan juga. Setiap orang harus mengatasi emosi mereka, entah bagaimana. Dan kebanyakan dari kita tidak memiliki pengalaman tentang kejadian seperti ini."

Hanya beberapa meter dari situ, berdiri di depan stan pakaian untuk pria, wanita, dan anak-anak, juru bicara Nuerburgring Alexander Gerhard tampak sibuk memandu relawan yang ingin membantu. Dia dan rekan-rekannya hari Kamis sore minggu lalu segera menyiapkan pusat bantuan logistik ini dan langsung mengkomunikasikannya di berbagai platform media sosial.

"Dalam waktu singkat, pusat bantuan ini berubah menjadi pusat bantuan nasional,” jelasnya. "Kami punya empat aula, semuanya penuh makanan dan tumpukan pakaian."

Klaus Kohnz adalah pendeta yang bertugas di kawasan Nuerburg dan sekitarnya sejak lebih dari 30 tahun. Dia mengaku sudah akrab dengan banjir. Dia ingat bagaimana rumah orang tuanya di Sungai Mosel sering terendam air setinggi lutut, tapi dia belum pernah melihat banjir hebat seperti ini.

Sekarang dia setiap hari ada di Nuerburgring, membantu dan juga menyelenggarakan kebaktian. "Kesulitan benar-benar menimpa banyak orang. Tapi bencana besar seperti ini menyatukan orang-orang," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.