Sukses

TKI di Malaysia Tewas Usai Diduga Picu Kebakaran yang Tewaskan Rekan Kerjanya

Seorang TKI di Malaysia tewas akibat luka bakar setelah diduga memicu kebakaran yang menewaskan kebakarannya.

Liputan6.com, Sandakan - Seorang buruh asal Indonesia (TKI) diduga memicu kebakaran yang menyebabkan kematian seorang rekannya meninggal dunia di Rumah Sakit Duchess of Kent Sandakan, Malaysia.

Inspektur Kasim Musa dari Kepolisian Beluran mengatakan, pria berusia 34 tahun itu meninggal karena luka bakar yang parah pada pukul 17.30 waktu setempat pada Senin (19/4).

Melansir media lokal Malaysia The Star, Selasa (20/4/2021), ia mengatakan bahwa TKI tersebut adalah tersangka pembunuhan rekannya yang tewas dalam kebakaran pada Minggu (18/4) di tempat tinggal pekerja di Ladang Ribu Bonus Estate di pantai timur Sabah Kabupaten Beluran.

Inspektur Kasim mengatakan pria itu tetap dalam kondisi kritis setelah insiden itu dan dipindahkan dari rumah sakit Beluran ke rumah sakit Duchess of Kent di mana dia akhirnya meninggal.

Polisi masih menelusuri peristiwa yang menyebabkan pria yang diduga membakar ruang tamu tempat tinggal pekerja di mana rekannya, seorang pria berusia 26 tahun akhirnya meninggal.

Kasim mengatakan, polisi belum bisa memastikan motif tersangka yang diduga terkait dengan korban tewas tersebut.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemicu Kebakaran

Tersangka diketahui menuangkan bensin di sekitar area ruang tamu rumah dan kemudian membakar tempat itu saat dia dan rekannya masih berada di dalam.

Polisi mengatakan bahwa istri rekan yang menyaksikan kejadian tersebut telah melarikan diri dari rumah untuk mendapatkan pertolongan.

Namun, kedua pria tersebut mengalami luka bakar serius dengan korban meninggal di rumah sakit sekitar 12 jam setelah kejadian yang terjadi sekitar tengah hari pada hari Minggu.

Identitas keduanya belum dirilis oleh polisi dan kasus tersebut diklasifikasikan sebagai pembunuhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.