Sukses

Studi: Vaksin Produksi Pfizer dan Moderna Efektif Cegah Penularan COVID-19

Studi penularan COVID-19 dilakukan di antara hampir 4.000 petugas kesehatan, petugas pertolongan pertama, dan pekerja penting lainnya di enam negara bagian antara 14 Desember dan 13 Maret.

Liputan6.com, Washington D.C - Studi yang dirilis pada Senin (29/3) oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) menunjukkan vaksin mRNA yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna sangat efektif dalam mencegah COVID-19 dalam kondisi-kondisi nyata.

Studi itu dilakukan di antara hampir 4.000 petugas kesehatan, petugas pertolongan pertama, dan pekerja penting lainnya di enam negara bagian antara 14 Desember dan 13 Maret.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (30/3) hasilnya menunjukkan risiko infeksi COVID-19 berkurang 80 persen setelah satu dosis dan 90 persen setelah dua dosis.

Berbicara selama pengarahan tim tanggapan COVID-19 Gedung Putih, Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan penelitian tersebut menunjukkan kedua vaksin bisa efektif tidak hanya pada infeksi simtomatik tetapi juga infeksi tanpa gejala.

Ia menyebutnya "sangat menggembirakan," dan mengatakan studi itu melengkapi studi terbaru lainnya di New England Journal of Medicine dan di tempat lainnya.

Tetapi Walensky mengatakan kabar baik terhalang oleh jumlah virus terakhir di seluruh Amerika Serikat.

Ia mengatakan rata-rata harian untuk infeksi naik sepuluh persen selama seminggu terakhir, menjadi hampir 70.000 per hari. Rawat inap meningkat lebih dari empat persen dan kematian hampir tiga persen.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peringatan Bagi AS

Pimpinan CDC itu mengatakan kondisi AS serupa dengan Eropa beberapa minggu yang lalu. Eropa sekarang mengalami gelombang infeksi baru.

Ia mengeluarkan peringatan menakutkan mengenai "kemungkinan malapetaka " di AS di tengah peningkatan infeksi virus corona dan rawat inap.

Ia mendesak warga agar bersabar dan terus mempraktikkan jarak sosial serta langkah-langkah keamanan lainnya.

Walensky mengatakan upaya vaksinasi nasional berhasil. Hingga Minggu, lebih dari 93 juta orang telah mendapat sekurangnya satu dosis vaksin dan lebih dari 51 juta orang telah divaksinasi penuh di Amerika.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.