Sukses

Penyidik Kasus Jamal Khashoggi Dapat Ancaman Pembunuhan dari Arab Saudi

Penyidik kematian Jamal Khashoggi menyebut ancaman itu disampaikan dalam pertemuan Januari 2020 antara pejabat Saudi dan PBB di Jenewa.

Liputan6.com, Jenewa - Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengonfirmasi keakuratan pernyataan yang diterbitkan ahli independen yang memimpin penyidikan pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Dalam pernyataan itu, penyidik menuduh seorang pejabat senior Saudi telah membuat ancaman terhadapnya.

Surat kabar The Guardian mengutip Agnes Callamard, penyidik PBB tentang kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, yang mengatakan seorang pejabat Saudi telah mengancam dirinya.

Pejabat Arab Saudi tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari tuduhan ini, seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (25/3/2021).

"Kami mengonfirmasi bahwa detail dalam cerita Guardian tentang ancaman yang ditujukan pada Agnes Callamard adalah akurat," kata juru bicara hak asasi manusia PBB Rupert Colville.

Callamard mengatakan kepada Guardian bahwa ancaman itu disampaikan dalam pertemuan Januari 2020 antara pejabat Saudi dan PBB di Jenewa.

Callamard memimpin penyelidikan PBB atas pembunuhan Jamal Khashoggi pada Oktober 2018 yang diduga dilakukan oleh agen Arab Saudi di konsulat Istanbul.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman kematian

Dia mengeluarkan laporan pada 2019 yang menyimpulkan ada "bukti kredibel" bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan pejabat senior Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis surat kabar Washington Post itu.

Dia kemudian menyerukan sanksi terhadap aset pangeran yang juga dikenal sebagai MBS, dan pembatasan keterlibatan dalam dunia internasional.

Pangeran menyangkal keterlibatan dalam pembunuhan itu tetapi mengatakan dia memikul tanggung jawab utama karena itu terjadi di bawah pengawasannya.

Ancaman yang dituduhkan itu dibuat selama pertemuan antara diplomat Saudi yang berbasis di Jenewa, delegasi Saudi yang berkunjung dan pejabat PBB, demikian dilaporkan oleh The Guardian.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang telah mengambil sikap lebih keras pada catatan hak asasi manusia Saudi, bulan lalu merilis laporan intelijen yang mengatakan bahwa MBS menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.

Pemerintah Saudi menolak temuan tersebut dan menegaskan kembali bahwa pembunuhan itu adalah kejahatan keji oleh kelompok tak bertanggung jawab.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.