Sukses

Presiden Brasil Jair Bolsonaro Sebut Gubernur yang Terapkan Lockdown COVID-19 Sebagai Tiran

Jair Bolsonaro secara konsisten menentang tindakan karantina, dengan alasan dapat mengakibatkan ekonomi Brasil yang lebih buruk daripada efek virus itu sendiri.

Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menggambarkan para gubernur negara bagian sebagai "tiran" lantaran melakukan lockdown akibat pandemi COVID-19. Menurut KBBI, tiran berarti raja atau penguasa yang lalim dan sewenang-wenang.

Berbicara kepada pendukungnya pada perayaan ulang tahunnya di Brasilia, Brasil dia mengatakan pemerintahnya telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membuka kembali perekonomian.

Pekan lalu, lembaga kesehatan terkemuka negara itu Fiocruz memperingatkan runtuhnya layanan kesehatan Brasil dalam sejarah. Dikatakan unit perawatan intensif di rumah sakit kehabisan kapasitas, seperti dikutip dari BBC, Senin (22/3/2021).

Bolsonaro secara konsisten menentang tindakan karantina atau lockdown, dengan alasan dapat mengakibatkan ekonomi Brasil yang lebih buruk daripada efek virus itu sendiri. Awal Maret 2021,ia mengatakan kepada warga Brasil untuk "berhenti mengeluh" tentang pandemi.

Penanganan wabah yang dilakukan Bolsonaro telah memicu kecaman luas baik di dalam maupun luar negeri.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Brasil Beli Banyak Vaksin

Dalam perkembangan terpisah, kementerian kesehatan Brasil mengatakan pada Minggu 21 Maret bahwa pihaknya mencabut persyaratan bagi otoritas lokal untuk menyimpan setengah dari persediaan vaksin mereka untuk dosis kedua.

Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello mengatakan, tujuannya adalah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin untuk jumlah maksimum orang secepat mungkin. Brasil telah berjuang dengan peluncuran program vaksinasi di seluruh negeri secara luas.

Sejauh ini, Brasil sudah menggunakan vaksin Oxford-AstraZeneca dan China CoronaVac, keduanya membutuhkan dua suntikan. Brasil juga telah memesan vaksin Pfizer-BioNTech, Johnson & Johnson, dan Sputnik V.

Brasil memiliki jumlah kematian terkait COVID-19 tertinggi kedua di dunia, di belakang AS. Lebih dari 294.000 orang telah meninggal sejak dimulainya pandemi, dengan hampir 12 juta infeksi yang dikonfirmasi, menurut Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat.

Lebih dari 2.200 orang rata-rata meninggal karena COVID-19 di Brasil setiap hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.