Sukses

WHO: Sebagian Negara Kaya Hambat Pemberian Vaksin untuk Negara Miskin

WHO sebut sebagian negara-negara terkaya di dunia menghambat upaya organisasinya dan mitra-mitranya untuk memberikan vaksin kepada negara-negara termiskin.

Liputan6.com, Jenewa - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (22/2) mengatakan sebagian negara-negara terkaya di dunia menghambat upaya organisasinya dan mitra-mitranya untuk memberikan vaksin kepada negara-negara termiskin.

Tedros ikut dalam konferensi pers gabungan secara virtual bersama Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier untuk membicarakan tentang inisiatif vaksinasi internasional COVAX yang difasilitasi WHO.

Inisiatif itu bertujuan memperoleh dan mendistribusikan vaksin-vaksin COVID-19 ke seluruh dunia.

Berbicara dari markas WHO di Jenewa, Tedros mengatakan beberapa negara kaya menjalin kerja sama dengan para produsen vaksin.

Ini akan merugikan perjanjian antara COVAX dengan perusahaan yang sama, katanya, sehingga mengurangi jumlah dosis yang bisa dibeli oleh COVAX. Dia tidak menyebutkan nama-nama negaranya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaminan untuk Negara Miskin

Kepala WHO itu mengatakan semua pihak harus menjamin ada cukup vaksin untuk dibagikan ke negara-negara termiskin di dunia.

"Ini bukan soal amal. Ini soal epidemiologi. Apabila kita tidak mengakhiri pandemi di semua tempat, kita tidak akan mengakhirinya di mana saja," katanya.

Tedros mengatakan merupakan kepentingan bagi semua negara, termasuk negara-negara kaya, untuk menjamin agar para petugas kesehatan, warga lansia, dan kelompok yang berisiko agar divaksinasi terlebih dulu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.