Sukses

NASA Gembira Pesawat Penjelajah Perseverance Mendarat Mulus di Mars

Pesawat penjelajah Perseverance kembali mendarat di Bumi dan disambut dengan gembira oleh NASA.

Liputan6.com, Jakarta - Badan antariksa Amerika NASA berhasil mendaratkan penjelajah Perseverance di kawah yang dalam di dekat ekuator planet Mars yang disebut Jezero.

Insinyur di kontrol misi NASA di California pun menyambutnya dengan kegembiraan ketika konfirmasi pendaratan di Mars tersebut datang.

Mengutip BBC, Jumat (19/2/2021), usai tiba di Mars, kendaraan roda enam itu sekarang akan menghabiskan setidaknya dua tahun ke depan untuk mengebor bebatuan setempat, mencari bukti kehidupan masa lalu.

Jezero diperkirakan pernah menguasai danau raksasa miliaran tahun lalu lantaran di mana ada air, ada kemungkinan juga ada kehidupan. 

Pengendali yang mengingatkan sinyal bahwa Perseverance mendarat dengan dengan aman pada 20:55 GMT. 

Di masa lalu mereka mungkin bisa merayakan keberhasil tersebut dengan berpelukan dan melakukan tos tetapi dengan alasan protokol virus corona yang ketat, berarti mereka semua telah dipisahkan oleh layar perspektif. Mereka hanya bisa menunjukkannya dengan kepalan tangan penuh hormat.

Meskipun demikian, kegembiraan itu terbukti. Tepuk tangan terus berlanjut ketika dua gambar pertama masuk. Gambar tersebut diambil oleh kamera rekayasa resolusi rendah dengan penutup lensa tembus pandang yang masih ditutupi debu.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Capaian Luar Biasa

Steve Jurczyk, pejabat administrator di NASA, memberi hormat atas pencapaian tersebut: "Sungguh penghargaan yang luar biasa bagi tim. Sungguh tim yang luar biasa untuk bekerja melalui semua kesulitan dan semua tantangan yang menyertai pendaratan penjelajah di Mars, ditambah tantangan Covid. Prestasi yang luar biasa."

Mike Watkins, direktur Laboratorium Propulsi Jet NASA, rumah misi Mars agensi, mengatakan keberhasilan seperti itu akan membuka jalan bagi misi manusia pada akhirnya ke Planet Merah alias Mars.

“Kita belum siap ke sana dengan astronot, tapi robotnya sudah siap,” tandasnya.

"Sungguh luar biasa untuk dapat melakukan itu dan belajar dari setiap penjelajah, belajar dari sains dan teknik dan membuat yang berikutnya lebih baik. Setiap kali kami melakukan salah satu dari misi ini, kami membuat penemuan yang luar biasa dan masing-masing adalah lebih menarik dari sebelumnya."

3 dari 3 halaman

Misi Kedua

Mendarat di Mars tidak kemudian menjadi mudah lantaran NASA telah menjadi ahli dalam hal itu.

Ini adalah kendaraan penjelajah seberat satu ton kedua yang ditempatkan di Mars oleh badan antariksa AS.

Yang pertama, Curiosity, mendarat di kawah yang berbeda pada tahun 2012. Ia menguji coba teknologi keturunan yang inovatif, termasuk cradle bertenaga roket, yang sekarang telah diterapkan oleh Perseverance dengan baik.

Tim riset akan menghabiskan waktu selama beberapa minggu mendatang untuk menugaskan penjelajah baru, memeriksa bahwa tidak ada sistemnya yang rusak dalam perjalanan yang sulit ke tanah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.