Sukses

Kisah Burung yang Diduga Terbang dari Amerika ke Australia Terancam Suntik Mati

Joe, burung yang diduga terbang 13.000 km dari Amerika Serikat ke Australia kini jadi buron dan terancam hukuman mati.

Liputan6.com, Melbourne - Karena peraturan ketat karantina Australia, seekor merpati akan disuntik mati karena melakukan perjalanan melintasi Samudra Pasifik.

Dikutip dari BBC, Jumat (15/1/2021), burung yang kemudian diberinama Joe itu dilaporkan hilang dari negara Oregon, Amerika serikat, pada akhir Oktober tahun 2020 lalu sebelum muncul di Melbourne, Australia, hampir dua bulan kemudian.

Menurut pihak berwenang, Joe menimbulkan "risiko biosekuriti langsung" bagi populasi burung dan industri unggas Australia.

Karena hal tersebut, Joe si burung akan ditangkap lalu disuntik mati.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sempat Diberi Makan oleh Warga

Kevin Celli-Bird, seorang warga Melbourne yang menemukan Joe di kebun belakangnya Desember 2020 lalu mengatakan bahwa burung itu sangat kurus. Jadi ia memutuskan untuk memberinya makanan.

"Dia sangat kurus, jadi saya menghancurkan biskuit kering dan meninggalkan di sana untuknya," katanya kepada Associated Press (AP).

Celli-Bird kemudian mencari tahu asal muasal burung tersebut di internet, hingga akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Joe adalah burung terdaftar yang mempunyai pemilik di Alabama, Amerika Serikat.

Joe terakhir terlihat dalam ajang balapan merpati di Oregon Barat, Amerika Serikat.

Penemuan Celli-Bird membuat Joe menjadi berita utama di Australia. Hal tersebut membuat unggas itu menjadi 'buron' karena pihak berwenang mencarinya terkait ancaman infeksi.

Saat in Joe belum tertangkap. Namun, Departemen Pertanian, Air, dan Lingkungan Australia mengatakan bahwa merpati tersebut harus disingkirkan terkait bahaya penularan penyakit ke unggas lokal.

"Terlepas dari asalnya, setiap burung peliharaan yang belum memenuhi status kesehatan impor dan persyaratan pengujian tidak diizinkan untuk tetap berada di Australia," kata juru bicara departemen dalam sebuah pernyataan.

Penemuan Joe bisa membuat berita utama karena tidak jelas bagaimana burung tersebut berhasil melakukan perjalanan hampir 13.000 kilometer dari pantai barat Amerika Serikat ke Australia Australia selatan.

Pihak yang berwajib mengatakan bahwa mereka yakin dia mungkin menumpang di kapal kargo.

Untuk membawa seekor merpati secara legal ke Australia membutuhkan proses sulit,dan dapat menghabiskan biaya yang tinggi.

Tidak ada burung merpati yang diimpor secara resmi dari Amerika Serikat selama lebih dari satu dekade.

Joe bukanlah satu-satunya hewan yang jadi 'buronan' terkait  undang-undang impor hewan Australia yang ketat.

Mengutip The Age, merpati balap yang diduga telah terbang sejauh 13.000 kilometer dari Amerika Serikat ke Melbourne mungkin terhindar dari hukuman mati setelah seorang pejabat Amerika menduga gelang kaki burung itu palsu dan unggas itu memang milik Australia. Kendati demikian belum ada kepastian hingga kini.

Reporter : Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.