Sukses

Benarkah Hewan Bisa Cemburu? Ini Hasil Penelitian Ahli

Rasa cemburu biasanya ditunjukkan oleh manusia. Namun, apakah makhluk hidup lain seperti hewan juga memiliki perasaan serupa?

Liputan6.com, Jakarta - Siapapun yang memiliki hewan peliharaan kemungkinan besar akan dengan cepat mengklaim bahwa hewan kesayangannya punya rasa cemburu.

Terlepas dari bukti anekdotal, para ilmuwan telah lama berjuang untuk mempelajari dan mengidentifikasi emosi pada hewan, terutama mengingat kesulitan dalam memisahkan bias dan antropomorfisme, demikian dikutip dari laman livescience, Senin (28/12/2020).

Tetapi penelitian mulai menunjukkan bahwa rasa cemburu, setidaknya, adalah emosi "primordial" yang dimiliki oleh manusia dan beberapa hewan (terutama anjing dan primata).

Penting untuk disadari bahwa meskipun istilah "cemburu" dan "iri hati" terkadang dapat digunakan secara bergantian, para psikolog melihatnya sebagai dua emosi yang sangat berbeda.

Iri hati adalah emosi dua entitas yang terjadi ketika kita kekurangan sesuatu - apakah itu atribut pribadi atau objek tertentu - yang dimiliki orang lain. Kecemburuan, di sisi lain, membutuhkan segitiga sosial dan muncul ketika seseorang atau sesuatu mengancam hubungan khusus.

Agar seseorang atau hewan merasa cemburu, mereka perlu memiliki kemampuan kognitif untuk mengenali, pada tingkat tertentu, pentingnya suatu hubungan dan mengukur potensi ancaman terhadap hubungan itu.

Sebagian besar penelitian tentang kecemburuan berkisar pada seks dan hubungan romantis, tetapi kecemburuan, tentu saja, dapat terjadi dalam situasi lain, seperti antara teman, anggota keluarga, dan rekan kerja. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa bayi semuda 6 bulan menunjukkan kecemburuan ketika ibunya berinteraksi dengan bayi lain (yang sebenarnya adalah boneka yang tampak realistis).

Ini menunjukkan bahwa kecemburuan adalah emosi bawaan (tidak dipelajari) yang berevolusi untuk melindungi semua jenis hubungan sosial dari penyusup, dan yang mungkin ada pada hewan.

Pada tahun 2014, para peneliti di University of California, San Diego memodifikasi eksperimen bayi, mengadaptasinya menjadi sahabat manusia.

Mereka menemukan bahwa anjing bertindak jauh lebih cemburu ketika pemiliknya berinteraksi dengan anjing palsu (membelainya dan memperlakukannya seolah-olah itu nyata).

Sepertiga dari anjing itu mencoba masuk di antara pemiliknya dan anjing palsu, dan seperempat dari mereka bahkan membentak anjing palsu itu.

Untuk anjing yang tidak menunjukkan kecemburuan, para peneliti menduga bahwa anjing mungkin telah memahami bahwa boneka binatang bukanlah anjing asli atau mereka tidak memiliki ikatan yang kuat dengan pemiliknya.

Para ilmuwan juga telah mendokumentasikan rasa cemburu pada monyet, dan mereka menggunakan hewan untuk lebih memahami neurobiologi dari emosi yang kuat.

Menanggapi saingan romantis, monyet menjadi agresif, menempatkan diri di antara pasangan mereka dan calon saingan, dan kadang-kadang secara fisik menahan pasangan mereka untuk mencegah mereka bergerak ke arah pengganggu.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jurnal Terkait Rasa Cemburu pada Hewan

Untuk penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2017 di jurnal Frontiers in Ecology and Evolution, para ilmuwan meminta monyet menyaksikan pasangan mereka berinteraksi dengan jantan asing selama 30 menit dan menyaksikan betina asing berinteraksi dengan jantan asing untuk jangka waktu yang sama.

Saat mengamati pasangannya, monyet mengalami peningkatan kadar hormon testosteron (terkait dengan agresi dan persaingan terkait pasangan) dan kortisol (indikasi stres sosial).

Selain itu, pemindaian otak mengungkapkan primata memiliki aktivitas yang meningkat di area otak yang terkait dengan pengucilan sosial pada manusia (korteks cingulate) dan area lain yang terkait dengan perilaku agresif (septum lateral).

Yang penting, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemilik hewan peliharaan melaporkan tanda-tanda kecemburuan yang konsisten pada hewan peliharaan, termasuk kuda, burung, dan kucing.

Lebih banyak penelitian tentang emosi sosial hewan selain anjing dan primata dapat mengungkapkan bahwa kecemburuan lebih luas daripada yang terlihat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.