Sukses

Joe Biden Wajibkan Warga AS Pakai Masker dalam 100 Hari Pertama Program Kerjanya

Presiden terpilih Joe Biden meminta warganya untuk memakai masker.

Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa dia berencana untuk mewajibkan orang Amerika mengenakan masker di gedung-gedung federal dan di sarana transportasi transportasi antarnegara bagian, termasuk bus, pesawat, dan kereta api, selama 100 hari pertama ia menjabat.

"Pada hari pertama saya dilantik, saya akan meminta masyarakat memakai masker selama 100 hari. Hanya 100 hari memakainya - tidak selamanya, hanya 100 hari. Dan saya pikir kita akan melihat pengurangan (kasus baru) yang signifikan," kata Joe Biden seperti dilansir DW, Jumat (4/12/2020). 

Setelah libur Hari Thanksgiving pekan lalu, kasus baru dan kematian melonjak di seluruh AS. Sekarang ada lebih dari 100.000 pasien yang dirawat di rumah sakit karena virus corona.

AS pun kembali melaporkan rekor tertinggi angka kasus baru virus corona, yakni lebih dari 210.000 kasus baru pada Kamis (03/12), serta 2.907 kematian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anthony Fauci Bakal Tetap Menjabat

Dalam wawancara yang sama, Biden mengatakan dia ingin ahli penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci tetap sebagai kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

"Saya memintanya untuk tetap dalam posisi yang sama persis dengan yang dia miliki selama beberapa presiden terakhir, dan saya memintanya menjadi kepala penasihat medis untuk saya juga, dan menjadi bagian dari tim COVID," jelas Biden.

Biden juga mengatakan akan bersedia diinokulasi di depan umum untuk mensosialisasikan penggunaan vaksin. Inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru.

"Penting untuk mengkomunikasikan kepada orang Amerika bahwa itu (vaksin) aman," kata Biden.

Mantan presiden Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton juga mengatakan mereka akan mendapatkan vaksin tersebut.

"Jika Anthony Fauci memberi tahu saya bahwa vaksin ini aman, dan dapat memvaksinasi..., mengimunisasi Anda dari tertular COVID, tentu saja saya akan menerimanya," kata Obama dalam siaran radio SiriusXM. "Saya mungkin akan menayangkannya di TV atau memfilmkannya, hanya agar orang tahu bahwa saya mempercayai sains, dan yang tidak saya percayai adalah tertular COVID."

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump berulang kali mengatakan vaksin akan segera tersedia untuk umum. Kandidat vaksin yang telah dikembangkan adalah dari Pfzier-BioNTech dan Moderna-NIH yang diharapkan bisa disetujui akhir bulan ini. AS berharap untuk dapat memvaksinasi 100 juta orang, hampir sepertiga dari total populasi, sampai akhir Februari 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.